Terkena Air Panas; Jangan Panik, Lakukan Hal Ini!

Sunday, January 19, 2025



mardanurdin.com


Jika Terkena Air Panas, Jangan Panik, Lakukan Hal Ini

 


Baru saja saya diperingatkan oleh Allah saat berniat bercerita dengan adik yang kemungkinan besar bisa melebar menjadi gibah. Astagfirullah! 

Alhamdulillah, saya merasa disayang oleh Allah karena ditegur sebelum saya melakukannya. 


Jadi ceritanya begini.


Sepulang dari masjid, saya bergegas menyiram tanaman yang nampak layu kekeringan. Tiga hari ini saya terkecoh dengan hujan, saya pikir, kan hujan, ngapain siram tanaman. Saya lupa kalau tanaman di teras depan dan teras samping rumah itu tak akan kena air hujan sederas apa pun itu, karena dilindungi oleh  atap yang melingkupi semua tanaman-tanaman itu.

 

Usai menyiram tanaman saya memasak air untuk ngeteh, lalu ke rumah sebelah, rumahnya adik. Kebetulan rumah saya dan rumah yang ditempati adik saya hanya dibatasi tembok dan ada jalan kecil yang menghubungkan dapur kami. 


“Sebentar, Ita, saya lagi masak air.” Saya menghentikan perbincangan lalu bergegas melihat air yang saya masak. 


Rupanya air sudah mendidih, lalu  saya pun menyeduh teh dan berniat ngeteh bersama si adik dan melanjutkan perbincangan yang tertunda.

 

Tiba-tiba kaki saya tersandung pada sandal yang berserak di lantai yang mengakibatkan gelas yang berisi teh panas terguncang dan sebagian isinya mengenai badan saya.  


Innalillah, saya panik lalu buru-buru masuk rumah kembali dan menyimpan gelas kemudian menyirami air ke bagian perut saya yang terkena air panas. 


Masih panik, saya mengambil es batu dalam kulkas dan menempelkannya di bagian yang terkena air panas itu. Bukannya rasa perih berkurang, malah makin nyeri dan panas. 


Ayangbeb pun turun tangan, beliau mengambil handuk kecil, ia basahi dengan air dan mengompres perut saya, nyerinya tidak berkurang malah makin serasa panas, beliau ikutan panik lalu  mengambil kipas tangan lalu mengipas-ipas sembari meniup-niupnya.


Ah, saya merasa ada yang salah dengan cara penanganan ini. Secepatnya saya menghubungi Mbah Google dan saya pun menemukan jawabannya.


Dilansir oleh alodokter.com, jika tersiram air panas jangan melakukan hal-hal berikut ini.


  1. Jangan mengompres luka menggunakan es atau air es.
  2. Jangan mengolesnya dengan bahan berminyak ke kulit.
  3. Jika luka bakar mengenai sebagian besar permukaan kulit tubuh, jangan berendam di air dingin karena dapat menyebabkan penurunan suhu tubuh secara drastic dan memperparah luka bakar.
  4. Jika ada pakaian atau perhiasan yang menempel saat kulit tersiram air panas atau terbakar, jangan langsung dilepas untuk menghindari kerusakan jaringan kulit yang lebih parah.
  5. Jika kulit langsung melepuh setelah terkena air panas, jangan langsung ditutupi dengan perban dan jangan pula memecahkan lepuhan. Tunggulah hingga lepuhan pecah sendiri.

 

Dari kelima larangan di atas, saya melakukan larangan yang pertama, yaitu mengompresnya dengan es batu. Pantas makin perih bahkan kulit yang kena air panas itu mengkerut dan melepuh.

Untungnya saya tidak mengikuti saran ayangbeb yang mau mengolesinya dengan minyak tawon. Bisa makin tak tertolonglah kulit saya itu.

 

Selain menghindari larangan-larangan tersebut, artikel lain memberi solusi cara penanganan jika tersiram air panas.


Cara Menangani Kulit yang Tersiram Air Panas


Pertama


Segera siram bagian kulit yang terkena air panas dengan air keran atau air yang mengalir selama kurang lebih 20 hingga 30 menit untuk mendinginkan luka bakar. 

Langkah pertama ini pun saya lakukan. Lumayan, rasa panas sedikit berkurang.

 

Kedua


Tutup luka bakar dengan perban atau kain bersih yang lembap. Bisa juga menggunakan plastik pembungkus makanan transparan yang elastis dan bersih.


Untuk langkah kedua saya tidak lakukan, karena tidak ada perban tersedia di rumah. Menggunakan kain bersih yang lembap pun saya tidak lakukan, masih trauma dengan handuk basah yang dikompreskan oleh ayangbeb, wkwkwk.


Ketiga


Obati dengan obat oles atau salep, seperti Petroleum jelly, madu, gel lidah buaya, Silver sulfadiazine, dan Bacitracin.


Dari semua cara pengobatan yang direkomendasikan, saya menggunakan lidah buaya, alih-alih mencari gel lidah buaya yang katanya ada dijual di apotik,  ayangbeb langsung saja memotong batang tanaman lidah buaya yang tumbuh di depan rumah adik saya.

 

Beliau mencuci lidah buaya tersebut lalu dia kupas kulit luarnya kemudian bagian yang berlendir diiris tipis dan ditempelkan di bagian kulit yang terkena air panas. 

 

Alhamdulillah, perlahan-lahan rasa perih berkurang dan tidak terasa panas lagi bahkan kulit yang melepuh juga perlahan-lahan menutup.  


Saya mengucapkan terima kasih kepada si penulis artikel di alodokter.com juga kepada si Mbah Google atas informasi edukasinya.

 

Terima kasih ya Allah, Engkau menciptakan semua makhluk di bumi ini dengan tugas dan manfaatnya masing-masing, termasuk tanaman Lidah Buaya yang memiliki banyak manfaat.


Hikmah lainnya, kata ayangbeb;


"Kamu harus bersyukur, Allah memperingatimu melalui kejadian ini agar tidak menggibah. Belum juga menggibah kamu sudah ditegur, kan?" 


Padahal kami hanya berbincang biasa saja, loh, serius, kami tidak menggibah siapa-siapa, tapi kadang nyerempet-nyerempet juga sedikit sih kalau kelamaan berbincang, wkwkwk.


Iya juga yah... astagfirullah!

 

Demikian cerita saya hari ini, semoga bermanfaat dan menginspirasi. Yang pasti, jika mengalami hal yang sama dengan yang saya alami atau menyaksikan peristiwa yang sama, jangan panik yah. Segera lakukan pertolongan pertama seperti langkah di atas.



 

Makassar, 19 Januari 2025

 

Dawiah

 

 

 

 

 

 

 

1 comment