Masakan dan Kenangan yang Berkelindan; Aliran Rasa KLIP
Sejak awal saya sudah berniat mengabadikan semua resep-resep masakan yang pernah diajarkan oleh mama dalam satu karya tulisan.
Namun, ternyata mewujudkan harapan tidak semudah tersenyum.
Sebab sebagai orang yang tidak punya keahlian memasak bahkan cenderung tidak suka memasak, mengeksekusi suatu resep masakan adalah perjuangan yang luar biasa.
Sebenarnya mama juga tidak ahli-ahli amat, tetapi dari tangan dinginnya selalu menghadirkan masakan enak yang sulit ditepis.
Mungkin karena keikhlasan beliau memasak untuk keluarga sehingga masakan apa pun yang beliau masak terasa sangat nikmat.
Tahun-tahun terakhir sebelum kepergian mama, saya sangat rajin bertanya tentang resep masakan yang pernah beliau masak, saya mencatat resep-resep tersebut dan mempraktiknya.
Saya bolak-balik bertanya, apakah sudah pas rasanya, apakah caranya sudah benar, dan sebagainya.
Setiap kali masakan yang saya masak gagal, beliau terkekeh-kekeh sembari berkata, “kamu sudah setua itu, tapi tidak pintar-pintar juga memasak.”
Ah, tiba-tiba saya kangen dengan tawa renyahnya yang waktu itu bikin muka saya cemberut. Yah, mau bagaimana lagi, memang saya tidak semahir beliau. Terima Nasib ditertawai.
Alhamdulillah, melalui tugas menyusun “skripsi” yang bukan skripsi di Kelas Literasi Ibu Profesional ini, saya berhasil menuliskan resep-resep itu.
Oh yah, karena syarat skripsi KLIP minimal 19000 kata sedangkan resep-resep dari mama tidak sebanyak itu jumlah katanya maka saya tambahkan resep lain yang saya ambil dari berbagai sumber.
Kabar baiknya, hampir semuanya sudah pernah saya praktikkan saat beliau masih ada.
Beliau bilang, “ini sejenis masakan baru yah? Kamu berhasil mempraktikkannya, rasanya lumayan enak.”
Ahaaa, mungkin saya punya bakat memasak yang terpendam selama puluhan tahun, hahaha.
Kembali ke aliran rasa yang menyertai penulisan skripsi ini, saya mau curhat. Eh, bukannya dari tulisan awal, saya sudah menuls curhat? Hi-hi-hi-hi….
Sepertinya saya peserta kelas yang paling terakhir menyetorkan tugas skripsi, padahal ini tahun keempat saya menyusunnya di KLIP. Sebenarnya sudah lama nyicilnya karena sudah yakin akan menulis tema ini, tetapi ada banyak hal yang akhir-akhir mendistraksi pikiran saya sehingga merasa kurang produktif dalam berbagai hal.
Selain itu, mengumpulkan tulisan-tulisan ini adalah sama memunguti serpihan-serpihan kenangan tentang mama. Kenangan itu kadang menyejukkan hati, tapi lebih sering membasahi jiwa.
Bagaimana rasanya, jika kita rindu pada seseorang, tetapi kita tak kuasa menuntaskan kerinduan itu? Begitulah yang saya rasakan saat menulis skripsi ini.
Karena itulah saya menamai skripsi ini “Resep Masakan dan Kenangan yang Berkelindan”
Kalian bisa membacanya di link ini FLIP
Semoga tulisan di skripsi ini bermanfaat dan menginspirasi kalian para pembaca sehingga menjadi pahala jariah buat saya dan mama.
Terima kasih dan mohon maaf jika belum sesuai ekspektasi kalian. Doakan saya sehat dan bisa terus menulis dan tetap produktif di usia tak muda lagi ini.
Wassalam
Makassar, 15 Desember 2024
Dawiah
Post a Comment