Perjalanan Mengarungi lautan ke Pulau Selayar

Wednesday, October 23, 2024

  


Perjalanan Mengarungi Lautan ke Pulau Selayar/www.mardanurdin.com

 

Perjumpaan saya dengan Hj. Hasni Dg Baji di pasar Cidu adalah perjumpaan yang tidak direncanakan, kemudian terjadi perbincangan singkat yang berujung pada rencana jalan-jalan.


Dari hasil pertemuan singkat itulah yang membawa saya bergabung dengan teman-teman beliau dan menuju ke Kepulauan Selayar.


Saya percaya diri saja bergabung dengan teman-teman beliau yang alumni Sekolah Guru Olah Raga (SGO) angkatan 84, secara kami tuh hampir seumuran semua.

Soal bagaimana nanti adaptasinya, gampanglah itu. Yang penting seumuran, wkwkwk.


Berbeda jika saya bergabung dengan suatu komunitas atau kelompok yang anggotanya berusia jauh di bawah saya, ada kecemasan tersendiri. Apakah kami bisa sefrekuensi?


Komunikasi bisa nyambung atau tidak, dan yang paling mencemaskan adalah, apakah langkah kami bisa searah atau bisa mengimbangi langkah kaki mereka? 


Untungnya, bergabung dengan alumni SGO ini, semua kekhawatiran itu tidak terjadi. Bukan karena kami hampir seumuran semata, melainkan mereka menerima saya dengan tangan terbuka sehingga perjalanan ke Kepulauan Selayar pun berjalan lancar.


www.mardanurdin.com
Foto: dokumen pribadi


 

Sepuluh Jam di Atas KM Dharma Kartika 3

 


Berdasarkan informasi dari web pariwisatakepulauanselayarkab.go.id, ada tiga moda transportasi yang bisa digunakan kalau mau ke kepulauan Selayar, yaitu: 


Melalui udara di mana saat ini telah tersedia dua maskapai yang melayani penerbangan Selayar – Makassar PP yaitu maskapai Citilink dan Wings Air. Perkiraan lama perjalanan berkisar 30 – 50 menit.


Melalui jalur darat, bisa menggunakan kendaraan sendiri atau memakai bus menuju Pelabuhan Bira kabupaten Bulukumba lalu menggunakan kapal penyebrangan (ferry) menuju Selayar.


Moda transportasi lainnya adalah lewat jalur laut dengan menggunakan KM Dharma Kartika 3 dengan perkiraan waktu tempuh 9-10 jam. 


Nah, rombongan kami alih-alih memilih transportasi dengan waktu tempuh singkat, malah memilih waktu tempuh terlama, yaitu lewat jalur laut.

Alasannya sederhana, agar tidak ribet pindah-pindah kendaraan dan cukup murah dibandingkan lewat jalur udara.

 

“Pukul 17.00, semua sudah harus ada di pelabuhan Soekarno Hatta agar bisa mengambil tempat atau posisi di atas kapal.”

 

Demikian pengumuman yang disampaikan oleh Pak Baso di wag sebagai orang yang dipercayakan membeli tiket kapal.

Selasa, 15 Oktober 2024, tepat pukul 17.00, rombongan kami yang berjumlah 10 orang sudah ada di pelabuhan, tepat di depan KM Dharma Kartika 3 kami menunggu dipersilahkan naik ke kapal.


 

KM Kencana Kartika 3
Foto dokumen pribadi

Senja semakin mendekati malam saat kami naik ke kapal dan mencari tempat untuk beristirahat. Saya sedikit terkejut melihat posisi tempatnya yang tak berbatas dengan lawan jenis. 


Beruntung, saya mendapatkan tempat yang berdampingan dengan Ibu Hj. Hasni dan Ibu Hj. Adriana, sedikit tenang hati ini, sekalipun masih berhadap-hadapan dengan tempat tidur yang ditempati oleh dua orang bapak. 


Kabar baiknya, kedua tempat yang berhadap-hadapan itu dibatasi dengan sedikit ruang kosong untuk berjalan dari satu tempat ke tempat lainnya, termasuk untuk ke toilet.


Sekitar pukul 04.30 terdengar pengumuman dari pengeras suara kalau waktu salat subuh sudah dekat. Saya bergegas ke toilet lalu naik ke geladak atas di mana terdapat musallah yang cukup menampung beberapa jamaah untuk salat berjamaah.


Usai salat dan mandi saya dan teman kembali ke geladak atas untuk menyaksikan hamparan lautan yang bagai tak bertepi sekaligus mengabadikan momen-momen di atas kapal. 


Maklum, ini adalah perjalanan ketiga saya menggunakan transportasi laut dengan cuaca yang bersahabat.


 

www.mardanurdin.com
Di atas KM Dharma Kartika 3, dokumen pribadi


KM Dharma Kartika 3/www.mardanurdin.com
Foto dokumen pribadi


Tak terasa, 9 atau sekitar 10 jam terlalui dengan aman. Kapal pun bersandar manis di Pelabuhan Benteng Selayar, lalu perjalanan dan berbagai pengalaman pun satu persatu diukir sebagai kenangan dan sejarah hidup yang tak akan terlupakan.

 

 

Kenapa ke Selayar?

 

Sudah lama saya memasukkan Kepulauan Selayar ini dalam list perjalanan keluar daerah, tetapi belum bisa terpenuhi oleh berbagai alasan. 

Maka ketika teman-teman alumni SGO mau berkunjung ke sana dan si pencetus ide mengajak saya, tentu dengan senang hati saya mengiyakan. 

 

Sekilas Tentang Kepulauan Selayar

 

Kepulauan Selayar yang beribu kota Benteng merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki wilayah daratan dan lautan seluas 10.503,69 km2.


Dilansir dari web kepulauanselayarkab.go.id, kepulauan Selayar pernah menjadi rute dagang menuju pusat rempah-rempah di Maluku. 


Disebut juga sebagai Tanah Doang, karena di masa lalu, Pulau Selayar menjadi tempat berdoa bagi para pelaut yang hendak melanjutkan perjalananannya agar diberi keselamatan dalam pelayaran mereka.


Tanah Doang berarti tanah tempat berdoa, maka insya Allah Kepulauan Selayar akan selalu menjadi tempat diberkahi oleh Allah Subhanahu wataala.

 

Destinasi di Kepulauan Selayar

 

Dilansir dari tripadvisor.co.id, sedikitnya ada 11 destinasi wisata yang bisa dikunjungi di kepulauan Selayar, 11 tempat ini diurut berdasarkan favorit wisatawan, yaitu:


  1. Pantai Selayar
  2. Taman Nasional Taka Bonerate
  3. Pantai Liang Kareta
  4. Pulau Gusung
  5. Kampung Penyu
  6. Pulau Bahuluang
  7. Perkampungan Tua Bitombang
  8. Hutan Bakau Matalalang
  9. Gua Baloiya
  10. Bukit Nane
  11. Baloiya Cave

 

Ternyata destinasi wisata di Kepulauan Selayar bukan hanya sebelas tempat di atas. Sulsel.idntimes.com (April 2022) melansir bahwa, ada sekitar 19 destinasi yang bisa dikunjungi saat berada di Tanah Doang ini. Selain yang dituliskan di atas, berikut ini adalah tambahannya.


  1. Pantai Ngapaloh
  2. Pantai Batu Karapu
  3. Pantai Pa’badilang
  4. Pantai Pinang
  5. Pantai dan Gua Balojaha
  6. Pantai Sumingi’
  7. Batu Lohe Selayar
  8. Bukit Pusera
  9. Museum Tana Doang
  10. Opu Karajeng
  11. Air Terjun Jammeng
  12. Air Terjun Punagaang

 

Dari sekian banyaknya destinasi yang dipaparkan dalam artikel itu, tak satu pun yang kami kunjungi, padahal seingat saya ada tiga pantai yang rombongan kami datangi. 

Apakah ketiga pantai itu tidak terdaftar atau tidak termasuk kategori destinasi wisata?


Ada sih satu yang namanya sama, yaitu Baloyya, tapi apakah itu tempat yang dimaksud sama atau tidak, saya belum tahu pasti.

Jika kamu warga Selayar dan tahu tentang ini, mohon kasi penjelasannya yah di kolom komentar.

 

Masih ada cerita lain yang akan saya torehkan dalam blog ini, tapi waktu setor tulisan di Kelas Literasi Ibu Profesional (KLIP) semakin mepet, maka saya akhiri dengan ucapan terima kasih buat kamu yang telah meluangkan waktu untuk membacanya.

 

Makassar, 23 Oktober 2024

 

Dawiah

  

Referensi:

kepulauanselayarkab.go.id

sulsel.idntimes.com

tripadvisor.co.id

pariwisatakepulauanselayarkab.go.id

 

10 comments

  1. Wah menarik ini Kak ... dari Makassar ke Selayar 10-11 jam ya ... saya tadinya mengira kalau mau ke Selayar hanya lewat Bulukumba hehe. Bisa kayaknya ya jadi ajang honey moon juga :)

    ReplyDelete
  2. Saya pun kalau disuruh milih bepergian enaknya milih teman yg mana, yg milih yg seumuran dong. Hehehe...
    Tapi bukan berarti sama anak muda gak bisa gabung. Pada dasarnya perjalanan itu menyenangkan kalau dibarengi orang yg tepat. Jadi mau tua atau muda, kalau saya sih gak masalah

    Senang banget ini bisa main ke Pulau Selayar. Alhamdulillah saya bisa ikut merasakan euforia perjalanan nya. Siapa tahu kapan kapan saya juga ada milik rizkinya ke sana ya

    Aamiin...

    ReplyDelete
  3. Seru banget bisa ketemuan, ya. Aku kayanya udah lama banget naik kapal. Terakhir pas kuliah dan itu pun enggak segede gini.

    ReplyDelete
  4. saya belum pernah naik kapal besar seperti ini mba, ngebayangin bakal mabuk laut apa nggak ya hahaaa tp sepertinya seru ya, perlu cobain sekali2 ah kapan2

    ReplyDelete
  5. ih seru banget deh, ternyata destinasi wisata di pulau selayar ada banyak banget yaa, ada 19 dan pastinya cantik cantik, kalo diminta pilih kayanya bakalan bingung hihihi, tapi kalo dari namanya aku penasaran sama pulau penyu dan museum tana doang hihi

    ReplyDelete
  6. Kereen! Bisa langsung berbaur dengan kelompok orang lain yang baru kenal itu keren sekali, Bun. Ya memang lebih nyaman kalau seumuran ya, obrolannya bisa lebih nyambung.
    Perjalanan ke Kepulauan Selayar ini pasti jadi pengalaman yang berkesan yaa..

    ReplyDelete
  7. Jadi kangen banget saya naik kapal. Dulu sebelum punya anak, eh terakhir pas anak masih 1 sih, saya mudik Surabaya-Buton naik kapal pelni.
    Kalau kapal kayak gini, terakhir kayaknya pas kuliah dulu, pernah naik sekali aja dan kapok, lamanyaaaaa di laut hahaha.
    Btw, senang banget ya bisa ke Selayar :)

    ReplyDelete
  8. Perjalanannya luar biasa di atas kapal demi mencapai Kepulauan Selayar.
    Keindahannya memang tak tertandingin wisata Kepulauan Selayar. Kudu menginap yaa, Bunda?

    ReplyDelete
  9. Pantas aku masih asing, ternyata di Sulawesi ya , aku sama sekali belum pernah ke Sulawesi. Katanya di sana pantainya indah-indah banget dan seafoodnya enak ya. Kapan-kapan kalau dikasih rejeki sehat dan usia panjang pengen ke sana

    ReplyDelete
  10. Taman Nasional Taka Bonerate adalah salah satu taman nasional yang menjadi wish list dalam perjalanan traveling saya di kemudian hari di tahun-tahun yang akan datang. Semoga saja bisa kesampaian Ya Allah.

    ReplyDelete