Mudik Lebaran; Pulang ke Pelukan Keluarga
Sunday, March 24, 2024
Sudah lama sekali saya tidak mengalami yang namanya mudik, terakhir mudik ke kota kelahiran saya itu tahun 1993, itu artinya sudah 31 tahun saya tidak merasakan euforia mudik.
Nyaris hilang dari ingatan, bagaimana dulu saya mempersiapkan mudik ke rumah orang tua yang ada di kota, padahal jarak tempat saya bertugas dengan rumah orang tua hanya berkisar 51 km dan cukup menempuh perjalanan selama kurang lebih 1 jam dengan naik pete-pete.
Waktu itu, setiap kali saya sibuk mempersiapkan diri untuk mudik, teman-teman mengajar malah sibuk mengejek saya sembari berkata,
“Kamu itu tidak mudik, hanya pulang ke rumah orang tuamu saja, mudik kok ke kota.”
Katanya teman-teman, mudik itu identik perjalanan dari kota ke kampung, sedangkan saya sebaliknya.
Berpuluh tahun kemudian, di saat saya tidak merasakan lagi mudik atau istilah teman saya, pulang ke rumah orang tua, saya makin mengerti, bahwa mudik itu bukan hanya tentang pulang kampung.
Pengertian Mudik
Yap, mudik tidak selalu hanya mengacu pada perjalanan ke kampung halaman. Istilah "mudik" secara harfiah berarti perjalanan kembali ke tempat asal atau kampung halaman, tetapi dalam praktiknya, dapat mencakup berbagai tujuan perjalanan.
Tradisi mudik telah menjadi bagian penting dari budaya Indonesia, dan sering dianggap sebagai momen yang ditunggu-tunggu dengan antusiasme oleh banyak orang. Namun, mudik juga dapat menjadi tantangan, terutama terkait dengan ketersediaan transportasi, kemacetan lalu lintas, dan ketidaknyamanan selama perjalanan yang panjang.
Meskipun demikian, nilai-nilai kebersamaan, kekeluargaan, dan solidaritas sosial yang terkait dengan tradisi ini membuat mudik tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia terutama dalam konteks Idul Fitri.
Mudik Tak Mesti Bersua Fisik
Setiap tahun, ribuan orang di seluruh Indonesia bersiap-siap untuk melakukan perjalanan yang penuh arti dan emosi: mudik Lebaran. Bagi banyak orang, mudik bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan sebuah ritual yang melampaui sekadar pemindahan lokasi. Itu tentang pulang ke akar, kembali ke tempat di mana hati berada, ke pelukan keluarga.
Mudik Lebaran adalah momen yang ditunggu-tunggu sepanjang tahun, di mana orang-orang dari berbagai penjuru negeri berbondong-bondong pulang ke kampung halaman mereka. Bagi sebagian, itu adalah pertemuan tahunan yang penuh kebahagiaan dan keceriaan. Bagi yang lain, itu adalah saat untuk merayakan kembali tradisi khas lebaran yang tak terlupakan.
Namun, di balik kegembiraan tersebut, terdapat kisah-kisah yang mengharukan dan pengorbanan yang tak terhitung. Banyak dari mereka yang melakukan mudik harus melewati perjalanan yang panjang dan melelahkan. Mereka menempuh perjalanan dari kota besar ke desa-desa terpencil dengan berbagai moda transportasi yang tersedia, mulai dengan bus, kereta api, kapal, dan bahkan motor.
Bagi sebagian orang, mudik adalah tentang menghadapi tantangan yang melelahkan di jalan raya yang padat, tetapi bagi yang lain, itu adalah perjalanan melalui lautan dan pegunungan yang indah. Namun, satu hal yang pasti, setiap perjalanan memiliki tujuan yang sama: pulang ke pelukan keluarga.
Mudik Lebaran adalah saat untuk merasakan kehangatan dan kasih sayang keluarga yang mungkin sudah lama tidak terlihat. Ini adalah waktu untuk saling berbagi cerita, tawa, dan bahagia bersama.
Bagi banyak orang, momen ini adalah saat yang tak ternilai harganya, di mana semua kesulitan perjalanan terbayar lunas oleh kebersamaan yang mereka rasakan.
Namun, di balik kegembiraan itu, terdapat juga rasa kehilangan dan rindu yang mendalam. Bagi mereka yang tidak bisa pulang ke kampung halaman karena berbagai alasan, seperti keterbatasan finansial atau jarak yang terlalu jauh, momen ini bisa menjadi waktu yang penuh duka dan kesendirian.
Tetapi, meskipun jarak memisahkan, semangat Lebaran tetap hadir di hati setiap individu. Dengan teknologi yang semakin canggih, mereka yang tidak bisa pulang bisa tetap merayakan Lebaran secara virtual, melalui panggilan video atau pesan teks
Mudik adalah Kembali ke Pelukan Orang tua
Mudik Lebaran bukan hanya tentang perjalanan fisik, melainkan tentang perjalanan emosional yang membawa kita kembali ke akar dan menguatkan ikatan keluarga. Mungkin saat kita memeluk orang-orang tercinta di kampung halaman, kita menyadari bahwa Lebaran bukan hanya tentang berada di suatu tempat, tetapi tentang bersama-sama dengan orang-orang yang kita cintai.
Sehingga, setiap tahun, meskipun tantangan dan rintangan mungkin ada, kita tetap bersiap-siap untuk melakukan perjalanan yang membawa kita kembali ke rumah, ke tempat di mana hati kita berada: ke pelukan keluarga. Itulah esensi sejati dari mudik Lebaran.
Seperti yang saya alami puluhan tahun lalu, pulang ke rumah orang tua dengan berbagai alasan, seperti: ingin menikmati masakan khas lebaran buatan mama, bersenda gurau dengan saudara-saudara, dan menikmati libur panjang sambil berleha-leha di rumah atau beramai-ramai mengunjungi sanak keluarga.
Ada rasa yang sulit saya gambarkan manakala saya datang lalu memandangi binar bahagia di mata mama dan senyum semringah bapak. Mudik bagi saya waktu itu adalah keniscayaan, sebab saya yakin ada kerinduan di mata mereka. Karena itu sesulit apa pun persiapan mudik dan perjalanan yang akan saya tempuh, mudik wajib saya lakukan.
Kembali ke “pelukan” orang tua adalah momen haru nan indah yang selalu saya rindukan.
Lima tahun terakhir, pelukan saya lah yang selalu terkembang menanti kepulangan anak-anak saya. Sedih rasanya jika ada anak yang mengabarkan kalau tahun ini, tidak bisa mudik karena sesuatu dan lain hal.
Sekalipun sedih, saya mencoba memahami alasan mereka. Bahwa, mudik lalu datang ke pelukan saya, tidak mesti menunggu lebaran bukan?
Mudik, lebaran dan terurainya rasa rindu adalah rasa yang tak bisa dimanipulasi. Kita mungkin bisa legowo menerima ketidakpulangan anak-anak, tetapi jauh di lubuk hati, kerinduan untuk berkumpul kadang datang tanpa diundang.
Ya, sudahlah!
Suka atau tidak, itulah hal yang harus kita terima bahwa pada akhirnya, para orang tua harus siap menerima keadaan, sesulit apa pun itu.
Kita hanya harus memilih, bertahan dengan kesedihan atau bangkit menyambut kebahagiaan.
Makassar, 24 Maret 2024
Dawiah
5 Pilihan Bubur yang Memanjakan Lidah Saat Buka Puasa
Wednesday, March 20, 2024
--- Bubur yang Memanjakan Lidah Saat Buka Puasa ---
Sebenarnya saya tidak terlalu suka makan bubur jenis apa pun, tetapi sejak suami terkena penyakit mag yang mengharuskan Beliau makan bubur 2 – 3 kali dalam sepekan, maka sejak itu pula saya mulai suka. Awalnya hanya icip-icip, lama-lama jadi doyan.
Ramadan tahun ini, kebiasaan Beliau makan bubur tidak surut, mulai dari buka puasa hingga sahur, makannya bubur. Dari bubur polos (istilah Beliau untuk bubur tanpa topping), bubur ayam hingga bubur sayuran sudah pernah saya sajikan buat si tersayang, ayangbeb.
Buka Puasa dengan Makan Bubur, Ini Manfaatnya
Ternyata makan bubur saat buka puasa banyak manfaatnya. Jadi tidak sia-sia saya menyiapkan berbagai jenis bubur buat ayangbeb sekalian menjadi menu buka puasa untuk semua keluarga.
Manfaatnya apa saja? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Mudah Dicerna
Bubur merupakan makanan yang mudah dicerna oleh tubuh. Setelah berpuasa seharian, tubuh menjadi lebih sensitif terhadap makanan dan bubur yang lembut dapat membantu proses pencernaan tubuh.
Mengisi Kembali Cairan Tubuh
Kandungan air pada bubur membantu mengembalikan cairan yang hilang selama puasa. Hal ini penting untuk mencegah dehidrasi dan menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Sumber Energi
Bubur mengandung karbohidrat kompleks dari nasi atau sereal lainnya yang merupakan sumber energi yang baik. Ini akan membantu Anda mendapatkan energi yang Anda butuhkan setelah seharian berpuasa.
Gizi Seimbang
Bubur dapat diperkaya dengan nutrisi tambahan seperti sayur mayur, daging atau kacang-kacangan, sehingga menjamin pola makan seimbang. Misalnya bubur ayam yang mengandung protein dari daging ayam serta vitamin dan mineral dari sayur-sayuran.
Memberikan Rasa Kenyang
Bubur dapat memberikan rasa kenyang lebih lama, karena mengandung proporsi serat, protein, dan lemak sehat yang seimbang.
Mudah Dimodifikasi
Resep bubur dapat dimodifikasi sesuai selera dan kebutuhan individu. Hal ini memungkinkan penambahan berbagai bahan yang sehat dan bergizi.
Memenuhi Kebutuhan Nutrisi
Bubur dapat dimasak dengan menambahkan bahan-bahan padat nutrisi seperti kacang-kacangan, sayuran dan rempah-rempah. Membantu tubuh memperoleh beberapa nutrisi penting yang diperlukan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dan menjaga kesehatan.
Jadi, memilih bubur sebagai makanan berbuka puasa bisa menjadi pilihan yang baik untuk mendapatkan nutrisi yang cukup dan memulihkan energi setelah seharian berpuasa.
Berikut 5 resep bubur dari yang gurih hingga manis yang bisa kalian jadikan pilihan buka puasa.
1. Bubur Ayam
Bahan
- 1 mug beras
- 5 mug air
- 250g daging ayam, potong dadu kecil
- 2 batang daun bawang, iris halus
- 2 cm jahe, memarkan
- 2 siung bawang putih, cincang halus
- 1 sdm minyak sayur
- Garam secukupnya
- Merica secukupnya
Cara Membuat
- Cuci bersih beras, kemudian rendam dalam air selama 30 menit. Tiriskan.
- Panaskan minyak dalam panci, tumis bawang putih dan jahe hingga harum.
- Masukkan potongan daging ayam, tumis hingga berubah warna.
- Tambahkan beras yang sudah direndam dan air. Aduk rata.
- Masak dengan api kecil hingga beras menjadi bubur dan daging ayam matang sempurna, sambil sesekali diaduk.
- Jika sudah matang, tambahkan garam dan merica secukupnya. Aduk rata.
- Sajikan bubur ayam panas dengan taburan daun bawang di atasnya.
Selamat mencoba! Semoga berbuka puasanya menyenangkan.
2. Bubur Sayuran
Bahan
- 1 mug beras
- 5 mug air
- 1 wortel, potong dadu kecil
- 1 kentang, potong dadu kecil
- 1 cup jagung manis
- 1 cup kacang polong
- 2 batang daun bawang, iris halus
- 2 cm jahe, memarkan
- 2 siung bawang putih, cincang halus
- 1 sdm minyak sayur
- Garam secukupnya
- Merica secukupnya
Cara Membuat
- Cuci bersih beras, kemudian rendam dalam air selama 30 menit. Tiriskan.
- Panaskan minyak dalam panci, tumis bawang putih dan jahe hingga harum.
- Masukkan wortel, kentang, jagung manis, dan kacang polong. Tumis sebentar.
- Tambahkan beras yang sudah direndam dan air. Aduk rata.
- Masak dengan api kecil hingga beras menjadi bubur dan sayuran matang sempurna, sambil sesekali diaduk.
- Jika sudah matang, tambahkan garam dan merica secukupnya. Aduk rata.
- Sajikan bubur sayuran panas dengan taburan daun bawang di atasnya.
3. Bubur Manis
Bahan
- 1 mug beras
- 5 mug air
- 400 ml santan kental
- 100g gula merah, sisir halus
- 1 batang serai, memarkan
- 2 lembar daun pandan
- Sejumput garam
- Topping sesuai selera (contohnya: kacang tanah sangrai, wijen, kacang hijau rebus, dan potongan pisang)
Cara Membuat
- Cuci bersih beras, kemudian rendam dalam air selama 30 menit. Tiriskan.
- Didihkan air dalam panci, masukkan beras yang sudah direndam dan daun pandan. Masak dengan api kecil hingga beras menjadi bubur, sambil sesekali diaduk.
- Setelah bubur mulai mengental, tambahkan santan kental, gula merah, serai, dan garam. Aduk rata.
- Masak bubur dengan api kecil sambil terus diaduk hingga santan meresap dan bubur mencapai tekstur yang diinginkan.
- Angkat bubur dan sajikan dalam mangkuk. Taburkan topping sesuai selera di atasnya.
- Bubur manis dapat disajikan hangat atau dingin, sesuai selera.
4. Bubur Kacang Hijau
Bahan
- 1 mug kacang hijau, direndam semalam
- 5 mug air
- 200 ml santan kental
- 100g gula merah, sisir halus
- 2 lembar daun pandan
- Sejumput garam
- Topping sesuai selera (contohnya: kelapa parut, kacang tanah sangrai, dan potongan pisang)
Cara Membuat
- Bilas kacang hijau yang telah direndam semalam. Tiriskan.
- Didihkan air dalam panci besar. Masukkan kacang hijau dan daun pandan. Masak dengan api sedang hingga kacang hijau empuk, seraya sesekali diaduk.
- Setelah kacang hijau empuk, tambahkan santan kental dan gula merah. Aduk rata.
- Masak bubur dengan api kecil sambil terus diaduk hingga santan meresap dan bubur mencapai tekstur yang diinginkan.
- Jika perlu, tambahkan sejumput garam untuk menyeimbangkan rasa.
- Angkat bubur dan sajikan dalam mangkuk. Taburkan topping sesuai selera di atasnya.
- Bubur kacang hijau dapat disajikan hangat atau dingin, sesuai selera.
Selamat mencoba! Semoga hidangan bubur kacang hijau ini menambah kenikmatan saat berbuka puasa.
5. Bubur Ketan Hitam
Bahan
- 1 mug ketan hitam
- 5 mug air
- 200 ml santan kental
- 100g gula merah atau gula pasir (sesuai selera)
- 2 lembar daun pandan
- Sejumput garam
Cara Membuat
- Cuci bersih ketan hitam, kemudian rendam dalam air selama minimal 2 jam atau semalam untuk hasil terbaik. Tiriskan.
- Didihkan air dalam panci besar. Masukkan ketan hitam yang sudah direndam dan daun pandan. Masak dengan api sedang hingga ketan hitam menjadi lembut, seraya sesekali diaduk.
- Setelah ketan hitam empuk, tambahkan santan kental dan gula merah (atau gula pasir). Aduk rata.
- Masak bubur dengan api kecil sambil terus diaduk hingga santan meresap dan bubur mencapai tekstur yang diinginkan.
- Jika perlu, tambahkan sejumput garam untuk menyeimbangkan rasa.
- Angkat bubur dan sajikan dalam mangkuk.
Anda juga bisa menambahkan topping sesuai selera seperti kelapa parut, wijen, atau potongan pisang. Bubur ketan hitam bisa disajikan panas atau dingin, tergantung selera Anda. Selamat mencoba!
Dari kelima resep bubur di atas, mana nih yang akan kalian praktikkan. Share dong pendapatnya di kolom komentar.
Makassar, 20 Maret 2024
Dawiah
Suka Duka Menjalani Ramadan Tahun Ini
Tuesday, March 19, 2024
----Suka Duka Menjalani Ramadan Tahun Ini---
Kadang kehadiran orang tua terutama mama yang selalu mau tahu urusan kita, anaknya, sungguh menyebalkan. Kita merasa kekepoannya mengganggu bagian terdalam dari diri kita. Apalagi jika sudah mulai memberi tanggapan atas keputusan yang kita yakini sudah benar.
Dahulu, sebelum saya menjadi tua yang sesungguhnya, perasaan itu selalu muncul terhadap mama, walaupun berusaha menjaga diri terutama lisan untuk tidak membantah Beliau, tetapi terkadang keceplosan juga.
Tipikal mama yang perfeksionis, rajin, rapi dan selalu bekerja cepat dan lincah bertolak belakang dengan sifat saya yang cenderung santai dan tidak terlalu pusing dengan urusan domestik.
Karenanya saya tidak pernah dianggap bisa menyamai kesigapan Beliau untuk urusan domestik.
Seiring dengan waktu, mama semakin renta dan saya pun menuju masa lansia, saya mulai ikut merasakan perasaan mama yang selalu merasa kesepian terutama memasuki bulan Ramadan.
Saya berusaha mendekatkan hati dan diri saya dengan banyak bertanya tentang apa saja kepada Beliau, terutama resep-resep masakan yang Beliau kuasai dan sering masak untuk saya dan saudara-saudara.
Tiga Ramadan Terakhir
Akhirnya Mama merelakan dirinya membayar fidia setelah beberapa kali jatuh sakit karena memaksakan diri berpuasa. Saya dan adik-adik membujuk Beliau dengan berbagai cara, misalnya memperdengarkan ceramah tentang puasa dan fidia. Kami tahu bahwa Beliau paham tentang puasa dan fidia, sayangnya semangatnya untuk beribadah tak sejalan dengan keadaan fisiknya.
Fisiknya memang melemah, tetapi daya ingatnya masih bagus bahkan ketajaman pendengaran dan penglihatannya kadang mengalahkan pendengaran dan penglihatan kami, anak-anaknya.
Beliau sering terkekeh manakala ada sesuatu yang kami lupa sedangkan beliau sangat ingat, atau ada sesuatu yang kurang jelas kami dengar sedangkan telinga beliau sangat awas.
Kelebihan Beliau itulah yang saya jadikan alasan untuk semakin mendekatkan hati dengan cara meminta diajari memasak. Alhamdulillah, Beliau sangat gembira meladeni permintaan saya.
Maka tiga Ramadan terakhir menjadi ajang bagi saya mempraktikan berbagai resep makanan yang diajarkan mama.
Setiap selesai menulis resep yang Beliau sebutkan, maka esoknya saya akan berusaha mempraktikkannya. Saat itulah saya akan bolak-balik dari dapur menuju kursi roda mama untuk mengecek, apakah saya sudah berhasil mempraktikkan resepnya atau belum, bahkan untuk sekadar mengecek rasanya, mengingat beliau sedang tidak berpuasa.
Tidak sedikit resep yang diajarkan mama sudah pernah saya praktikkan, tetapi demi menghargai Beliau, saya pura-pura tidak tahu. Saya bahagia melihat senyum kepuasan dari bibirnya manakala saya berhasil mempraktikkan arahannya. Setidaknya, beliau merasa masih dibutuhkan.
Bukankah merasa dibutuhkan itu jauh lebih menyenangkan daripada tidak dibutuhkan?
Tiga Ramadan terakhir adalah masa-masa terindah saya bersama Mama. Mendengarkan ceritanya, keluhannya juga meraup sebanyak-banyaknya hikmah atas apa yang Beliau rasakan.
Uniknya, mama lebih suka mendengarkan cerita-cerita anak-anaknya, dari cerita gembira hingga keluh kesah.
Walaupun kami merahasiakan sesuatu atau menyembunyikan perasaan yang tidak bagus, demi menjaga perasaannya, tetapi instingnya yang tajam bisa dengan mudah menebak apa yang kami alami dan rasakan, maka kembali lagi, kami curhat ke beliau.
Ramadan Sepi Tanpa Kehadirannya
Inilah Ramadan pertama kami tanpa kehadirannya. Beliau telah dipanggil oleh Allah Subhanahu wataala. Tidak ada lagi tempat saya bertanya tentang makanan atau minuman apa yang sebaiknya dihidangkan untuk buka puasa atau untuk sahur.
Saya menjalani awal-awal puasa tahun ini bagai berjalan tanpa arah, terutama untuk urusan dapur. Saya sibuk menyimak postingan konten kreator makanan, sekalipun ujung-ujungnya tidak bisa saya praktikkan.
Yaah, selera saya masih selera tradisionil sama seperti selera mama. Dan, lagi-lagi saya merindukan mama.
Ini masih Ramadan, bagaimana dengan lebaran nanti?
Kebiasaan keluarga besar kami, adalah adik-adik dan keluarganya datang ke rumah mama untuk bersalam-salaman serta mencicipi makanan khas lebaran yang dimasak oleh adik saya atas arahan mama.
Apakah lebaran nanti masih bisa begitu?
Siapa yang dituju adik-adik?
Ah, belum apa-apa, saya sudah melow sendiri.
Bangkitlah! Ramadan Itu Istimewa
Pada akhirnya, kita harus selalu siap atas kehilangan. Sebesar apa pun kecintaan kita, cinta Allah jauh lebih besar dan istimewa. Bukankah kehadiran Ramadan membawa kabar bahagia dan menjanjikan banyak kebaikan dan pahala berlimpah?
Lihatlah!
Keistimewaan Ramadan
Betapa banyak keistimewaannya terlepas dari apa yang telah tertulis dalam kitab Al Qur’an dan petunjuk Rasulullah dalam hadis-hadisnya.
Spiritual Connection
Ramadan memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk mendekatkan diri pada Allah dengan melakukan ibadah, seperti salat, membaca Al-Quran, dan berzikir. Hal ini memperkuat hubungan spiritual dan meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai kebaikan.
Kebersamaan dan Solidaritas
Sekalipun kita kehilangan orang yang kita cintai, tetapi Ramadan seringkali menjadi momen kebersamaan di antara anggota keluarga lainnya juga dengan komunitas. Berbuka puasa bersama, menyantuni yang membutuhkan, dan berbagi rezeki dengan sesama merupakan nilai-nilai yang ditingkatkan selama Ramadan.
Peningkatan Kepatuhan
Puasa Ramadan memperkuat disiplin diri dan kesadaran akan ketaatan pada ajaran agama. Hal ini dapat membantu kita untuk mengendalikan hawa nafsu dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya amal ibadah.
Kesadaran Sosial
Ramadan juga menjadi waktu yang tepat untuk merenungkan keadaan orang-orang yang kurang beruntung. Banyak umat Islam yang menggunakan kesempatan ini untuk melakukan amal dan menyumbangkan bagi yang membutuhkan.
Empat keistimewaan Ramadan di atas dilihat dari sisi sukanya. Apakah ada dukanya? Tidak ada sih, melainkan lebih tantangan dan kesulitan selama menjalani ibadah pusa di bulan Ramadan
Tantangan dan Kesulitan dalam Ramadan
Melatih Kesabaran
Menahan diri dari makanan, minuman, dan aktivitas yang dilarang selama berjam-jam memerlukan tingkat kesabaran yang tinggi. Terutama dalam kondisi cuaca panas atau di wilayah yang memiliki hari yang panjang.
Penyesuaian Pola Makan
Pada awal Ramadan, tubuh perlu menyesuaikan diri dengan perubahan pola makan yang drastis. Hal ini dapat menyebabkan perubahan mood dan kelelahan selama beberapa hari pertama puasa.
Jadwal yang Padat
Bagi sebagian orang, menjalani ibadah puasa di tengah kesibukan sehari-hari bisa menjadi tantangan. Jadwal kerja, perkuliahan, atau tugas sehari-hari seringkali harus disesuaikan dengan kegiatan ibadah selama bulan Ramadan.
Temptasi Konsumsi Makanan
Di tengah-tengah pasar yang ramai dengan hidangan lezat untuk berbuka puasa, godaan untuk melanggar puasa bisa menjadi sulit untuk ditahan.
Dengan semua suka duka yang ada, Ramadan tetap menjadi waktu yang penuh berkah bagi umat Islam. Hal ini membawa kesempatan untuk memperdalam iman, meningkatkan hubungan sosial, dan merasakan kebersamaan dalam menjalankan ibadah.
Maka marilah menikmati Ramadan dan menjalani ibadah-ibadahnya dengan segala suka cita, semoga keberkahan Ramadan menjadi alasan bagi Allah Subhanahu wataala untuk menyinari kita dengan berkah-Nya. Amin ya rabbal alamin.
Makassar, 19 Maret 2024
Dawiah
Menikmati Kelezatan Jajanan Ramadan Khas Makassar
----Menikmati Kelezatan Jajanan Ramadan Khas Makassar---
Bulan Ramadan telah tiba, dan bersamanya datang kelezatan jajanan khas yang menggoda lidah. Di Makassar, kota yang kaya akan budaya dan kuliner, jajanan khas Ramadan menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi berbuka puasa.
Tak dapat dipungkiri, jajanan khas Ramadan di Makassar tidak hanya menggugah selera tetapi juga menjadi bagian dari identitas budaya kota ini. Dengan berbagai pilihan hidangan yang menggoda, menjelajahi jajanan khas Ramadan di Makassar adalah pengalaman yang tak terlupakan bagi pecinta kuliner.
Tahun ini, untuk pertama kalinya kami menjalani puasa Ramadan tanpa mama, maka alih-alih bikin kue-kue tradisional yang biasa saya bikin atas petunjuk dan resep dari mama, yang ada hanya beli, itupun hanya kue-kue tertentu saja. Padahal selama bulan Ramadan, segala jenis jajanan khas Makassar tersedia seiring dengan hadirnya penjual jajanan khas Ramadan di mana-mana.
Nah, kalau ada yang belum tahu, jajanan jenis apa saja yang menjadi ciri khas Makassar dan biasa ada di bulan puasa, maka melalui artikel ini akan saya tuliskan sepuluh jenis jajanan tersebut.
1. Pisang Ijo
Jajanan ini bisa dibilang maskotnya jajanan berkuah dan manis khas Makassar. Bahan dasarnya adalah pisang kepok atau pisang tanduk atau pisang nangka. Pisang tersebut dibalut dengan adonan kulit yang terdiri dari tepung terigu dicampur dengan daun suji, santan dan gula pasir lalu dimasak hingga adonan kalis.
Pisang yang telah dibalut dengan adonan kemudian dikukus lalu dipotong-potong sesuai selera.
Sajikan dengan bubur sumsum dan sirup DHT.
2. Pallu Butung
Jika pisang ijo, pisangnya dibungkus dengan adonan maka pallu butung pisangnya hanya dipotong-potong sesuai selera lalu dimasak bersama santan dan tepung terigu.
Pallu butung identik dengan rasanya yang manis dari pisang, saus dan tambahan sirop DHT. Teksturnya lembut dan manisnya meresap sempurna.
lengket serta teksturnya yang lembut. Hidangan kuliner ini memiliki cita rasa yang sangat unik dan lapisan kuah santannya.
3. Jalangkote
Jalangkote adalah jajanan gorengan yang terbuat dari adonan tepung yang diisi dengan campuran kentang, wortel, dan daging cincang. Sekilas mirip dengan pastel, tetapi berbeda secara signifikan. Terutama pada kulitnya. Jika pastel, kulitnya agak tebal maka jalangkote kulitnya cenderung tipis.
Jalangkote menjadi camilan yang sangat populer di Makassar selama bulan Ramadan.
4. Katiri Mandi
Katiri mandi adalah kue Bugis yang dihidangkan bersama saus gula merah dan santan. Teksturnya kenyal karena terbuat dari tepung ketan yang dibentuk bulat-bulat. Rasanya manis dan gurih karena saus santan dan gula merah yang mendominasi. ‘
Sangat cocok dihidangkan pada bulan Ramadan sebagai menu buka puasa.
5. Barongko
Bahan dasar barongko adalah pisang, telur, santan dan gula pasir. Pisang dihaluskan lalu dicampur dengan telur, santan dan gula pasir kemudian dibungkus dengan daun pisang lalu dikukus hingga matang.
Rasanya yang manis dan gurih semakin terasa sedap dengan aroma daun pisang. Untuk mendapatkan kenikmatan yang lebih, maka simpan di dalam kulkas beberapa saat sebelum disantap.
6. Kaddo Boddong
Kue tradisional khas Makassar ini adalah kue kesukaan mama saya. Bentuknya mirip dengan dadar gulung, tetapi warna dan rasanya berbeda. Kaddo boddong berwarna putih jika menggunakan tepung ketan putih dan berwarna kehitaman jika menggunakan tepung ketan hitam.
Rasanya manis dan sedikit asin. Rasa asin didapatkan dari kulitnya yang dicampur dengan sedikit garam sedangkan rasa manisnya berasal dari isiannya yang terdiri dari kelapa parut yang dicampur dengan gula pasir.
Sekilas, kue ini memang menyerupai dadar gulung. Tetapi pembedanya adalah bahan baku dadar sebagai lapisan penutup yang memiliki rasa dominan manis atau asin.
7. Dadara Santang
Disebut dengan dadara santang karena bentuknya memang seperti dadar gulung juga warnanya yang hiijau. Yang membedakan adalah isian dan sausnya.
Dadara santang terdiri dari dadar yang berisikan kacang tanah, gula pasir dan wijen yang dihaluskan. Kemudian diberi fla berupa santan kental lalu disirami dengan sirup DHT.
8. Sanggara Balanda
Sanggara balanda berbahan dasar pisang, tetapi tidak boleh sembarang pisang melainkan harus menggunakan pisang raja yang tingkat kematangannya pas.
Umumnya sanggara balanda dibelah pada bagian tengahnya lalu digoreng hingga kecokelatan. Belahan tersebut kemudian diisi dengan campuran kacang goreng yang telah ditumbuk kasar, gula pasir, dan juga mentega. Jika suka di bagian atasnya ditaburi keju parut atau coklat meses.
9. Kateri Sala
Sekalipun kue katiri sala lebih sering dihidangkan pada saat ada acara pernikahan, akikah maupun acara tradisi Bugis lain, tetapi katiri sala selalu ada pada setiap bulan Ramadan.
Kabarnya kue tradisional ini telah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Republik Indonesia sejak tahun 2015.
Rasanya yang legit, manis, dan gurih dihasilkan dari perpaduan ketan dan gula merah yang tersusun sempurna. Lapisan bawah yang terbuat dari ketan yang dicampur dengan santan, sementara lapisan atasnya dibuat dari telur, santan, dan gula merah yang menghasilkan tekstur kenyal dengan rasa manis dan gurih.
10. Pallu Golla
Jajanan ini sebenarnya ada di semua daerah di Indonesia dengan nama yang berbeda dan umumnya dinamakan kolak.
Pallu Golla artinya pallu = masak dan golla = gula. Jika pisang dipotong-potong lalu dimasak bersama gula dan ditambahkan santan maka disebut pallu golla utti (utti = pisang dalam bahasa Bugis).
Di Makassar, pisang biasanya diganti dengan labu kuning atau lawo dalam bahasa Bugis, (maka namanya menjadi pallu golla lawo. Salah satu menu favorit untuk jajanan khas Makassar bisa dinikmati dengan dua versi. Bisa dinikmati saat hangat dan saat dingin dengan menambahkan es batu.
Nah, dari kesepuluh jenis jajanan di atas, mana ini yang menggugah selera kamu? Berikan pendapatmu di kolom komentar yah.
Makassar, 19 Maret 2024.
Dawiah
Menu Sahur Praktis Untuk Emak Mageran
Monday, March 18, 2024
___Menu Sahur Praktis Untuk Emak Mageran___
Sebenarnya mau dibilang emak mageran, tidak juga, karena pada dasarnya, saya anaknya rajin kok. Hanya saja untuk bangun dan masak pada dini hari itu rasa-rasanya seperti mau mendaki gunung yang tinggi, wkwkwk.
Namun, sebagai muslimah yang bercita-cita menjadi ibu dan istri salihah maka bangun mempersiapkan sahur wajib saya perjuangkan. Setidaknya, suami dan anak saat bangun sahur, makanan sudah tersedia.
Yaah, walaupun sesekali teriak-teriak panggil si bungsu untuk turun ke dapur untuk membantu emaknya yang mulai jompo ini. Hahaha.
Kalau menurut kata para kreator digital food preparation dan food blogger, memasak itu tidak merepotkan, asalkan semua bahan tersedia serta dilakukan dengan hati senang.
Itu sesuai dengan kebiasaan mama rahimahullah yang selalu mempersiapkan segala sesuatunya jauh-jauh hari, termasuk mempersiapkan menu sahur.
Saya masih ingat pesan Beliau.
“Bikin memangmi semua bumbu-bumbu masakan yang akan dimasak selama sahur, cicil sedikit-sedikit supaya nanti tidak repot saat bangun sahur. Itu gunanya kulkas dibeli to?”
Seratus untuk Mama!
Sekarang banyak berseliweran tips praktis menyiapkan menu sahur yang diunggah oleh kreator digital food preparation. Dalam hati saya, itu..tuh.. sudah dilakukan oleh mama saya sejak dahulu kala.
Mari tinggalkan kisah mama saya dengan food preparation-nya. Saya mau membagikan beberapa jenis makanan yang menurut saya praktis disiapkan saat sahur.
Berikut ini adalah beberapa jenis makanan yang mudah dibikin saat sahur, makanan yang praktis, tetapi tetap enak dan dijamin disukai oleh seluruh anggota keluarga.
Telur Dadar Isi Sayuran
Ini adalah resep lauk yang paling mudah dibuat dengan bahan-bahan yang mudah pula didapatkan.
Sumber gambar: sajiansedap |
Bahan
- Telur (sesuai selera)
- Wortel parut
- Buncis potong kecil (opisial)
- Bawang bombay cincang atau bisa diganti dengan bawang putih/bawang merah.
- Garam dan merica secukupnya
- Penyedap jika suka
- Minyak untuk menggoreng
Cara Membuat
- Kocok telur dengan garam dan merica.
- Tumis bawang bombay hingga harum, tambahkan wortel parut dan buncis. Masak hingga sayuran layu.
- Tuang telur kocok ke dalam wajan dan biarkan hingga matang.
- Letakkan campuran sayuran di atas telur dadar, lipat menjadi dua, dan sajikan.
Nasi Goreng Sederhana
Ini adalah makanan sejuta umat Indonesia. Boleh menggunakan nasi yang baru dimasak ataupun menggunakan sisa nasi buka puasa/semalam.
Sumber foto: tribuntravel |
Bahan
- Bawang putih
- Bawang merah
- Cabe merah
- Nasi
- Kecam manis
- Garam dan lada putih
- Penyedap kalau suka
Cara Membuat
- Tumis bawang putih, bawang merah, dan cabe merah iris dalam minyak panas.
- Tambahkan nasi lalu aduk rata.
- Tambahkan kecap manis, garam, dan lada secukupnya.
- Campur dengan telur dadar yang sudah diiris kecil-kecil.
- Hias dengan irisan mentimun dan tomat jika tersedia.
Bubur Ayam
Bubur ayam bisa juga disiapkan sebelum tidur dengan menyisihkan terlebih dahulu bahan pelengkapnya.
Bahan
- 1/2 cup beras
- 6-8 cup air
- 200 gram daging ayam, potong kecil atau suwir-suwir
- 2 siung bawang putih, cincang halus
- 1 cm jahe, memarkan (opsional)
- Garam secukupnya
- Merica secukupnya
- Minyak goreng untuk menumis
Bahan pelengkap (opsional)
- Bawang goreng
- Daun bawang, iris halus
- Daun seledri, iris halus
- Kerupuk
- Telur rebus, iris halus
- Kecap manis
- Sambal atau cabai rawit iris
Cara Membuat
- Cuci bersih beras di bawah air mengalir hingga air benar-benar bersih.
- Rebus air dalam panci besar. Setelah mendidih, tambahkan beras yang sudah dicuci bersih.
- Masak beras dengan api sedang, aduk sesekali untuk menghindari beras menempel di dasar panci.
- Biarkan beras mendidih dan mulai mengental. Ini membutuhkan sekitar 20-30 menit tergantung pada tekstur yang diinginkan.
Catatan: jika menggunakan rice cooker, maka masukkan langsung beras dan air yang banyak lalu tindis power cooknya.
Menyiapkan Ayam
- Sementara bubur dimasak, panaskan sedikit minyak dalam wajan.
- Tumis bawang putih dan jahe hingga harum.
- Masukkan potongan daging ayam ke dalam tumisan dan masak hingga ayam berubah warna dan matang.
- Tambahkan garam dan merica secukupnya ke dalam bubur sesuai dengan selera Anda.
- Jika ingin bubur memiliki rasa yang lebih kuat, tambahkan sedikit kaldu ayam atau bubuk penyedap rasa lainnya.
- Tuangkan bubur yang sudah matang ke dalam mangkuk saji.
- Taruh potongan daging ayam di atas bubur.
- Hias bubur dengan bawang goreng, irisan daun bawang, daun seledri, dan pelengkap lainnya sesuai selera.
- Sajikan bubur ayam hangat dengan tambahan kecap manis, sambal atau cabai rawit iris jika diinginkan.
- Nikmati sebagai hidangan sarapan atau sahur yang lezat dan menghangatkan.
Mie Goreng Sayuran
Bahan
- 200 gram mie telur (bisa juga mie instan)
- 2 wortel, potong dadu kecil
- 5 lembar sawi putih/hijau
- 1 bawang bombay, potong dadu
- 2 bawang putih, cincang halus
- 1 batang daun bawang, iris tipis
- 2 sendok makan saus tiram
- 2 sendok makan kecap manis
- 1 sendok makan saus cabai (opsional)
- Garam secukupnya
- Merica secukupnya
- Minyak goreng secukupnya
Cara Membuat
- Rebus mie telur dalam air mendidih hingga matang. Tiriskan dan sisihkan.
- Panaskan sedikit minyak goreng dalam wajan. Tumis bawang putih hingga harum.
- Masukkan wortel dan tumis hingga setengah matang.
- Tambahkan bawang bombay dan sawi. Aduk rata dan masak hingga sayuran layu.
- Masukkan mie telur yang telah direbus ke dalam wajan. Aduk rata dengan sayuran.
- Tuangkan saus tiram, kecap manis, dan saus cabai (jika digunakan). Aduk rata hingga bumbu meresap ke mie dan sayuran.
- Tambahkan garam dan merica secukupnya sesuai selera.
- Terakhir, tambahkan irisan daun bawang. Aduk sebentar hingga tercampur rata.
- Angkat dan sajikan mie goreng sayuran hangat. Kamu bisa menambahkan irisan telur dadar atau taburan bawang goreng sebagai hiasan jika diinginkan.
Selamat mencoba!
Tahu Goreng Sambal Kecap
Berikut adalah resep untuk membuat Tahu Goreng Sambal Kecap.
Bahan
- 300 gram tahu, potong menjadi beberapa bagian dan digoreng hingga kecokelatan
- 3 sendok makan kecap manis
- 2 sendok makan saus sambal (bisa disesuaikan dengan tingkat kepedasan yang diinginkan)
- 2 siung bawang putih, cincang halus
- 1 sendok teh air jeruk nipis
- Minyak untuk menumis
- Garam secukupnya
- Merica secukupnya
- Daun bawang atau bawang goreng untuk taburan (opsional)
Cara Membuat
- Goreng tahu hingga kecokelatan dan tiriskan.
- Panaskan sedikit minyak dalam wajan. Tumis bawang putih hingga harum dan berwarna keemasan.
- Masukkan kecap manis dan saus sambal ke dalam wajan. Aduk rata hingga merata dan bumbu tercampur dengan baik.
- Tambahkan sedikit garam dan merica secukupnya sesuai selera. Aduk kembali.
- Masukkan tahu goreng ke dalam wajan. Balik-balik tahu agar terbalut dengan bumbu secara merata. Biarkan tahu sedikit terasa renyah karena tercium bumbu.
- Setelah tahu terbalut dengan bumbu, tambahkan air jeruk nipis ke dalam wajan. Aduk rata sebentar.
- Tes rasa, sesuaikan dengan selera masing-masing. Jika perlu, tambahkan garam atau merica lagi.
- Angkat tahu goreng sambal kecap dari wajan dan sajikan di atas piring saji.
- Taburi dengan irisan daun bawang atau bawang goreng sebagai hiasan (opsional).
Selamat menikmati Tahu Goreng Sambal Kecap yang pedas manis dan gurih.
Sapo Tahu
Ini adalah salah satu makanan kesukaan suami.
Dokumen Dawiah |
Bahan
- 300 gram tahu putih, potong-potong sesuai selera
- 100 gram udang, kupas dan bersihkan
- 100 gram cumi, potong-potong dan bersihkan
- 1 wortel, potong dadu kecil
- 1 paprika merah, potong dadu kecil
- 1 paprika hijau, potong dadu kecil
- 2 siung bawang putih, cincang halus
- 2 batang daun bawang, iris tipis
- 200 ml kaldu ayam
- 2 sendok makan saus tiram
- 1 sendok makan kecap manis
- 1 sendok teh kecap asin
- 1 sendok teh minyak wijen
- 1 sendok teh tepung maizena, larutkan dengan sedikit air
- Minyak untuk menumis
- Garam dan merica secukupnya
- Daun seledri untuk hiasan (opsional)
Cara Membuat
- Panaskan sedikit minyak dalam wajan atau panci. Tumis bawang putih hingga harum.
- Masukkan udang, tumis hingga berubah warna menjadi merah kekuningan.
- Tambahkan cumi, aduk hingga merata.
- Tambahkan wortel, paprika merah, dan paprika hijau. Aduk rata dan tumis sebentar hingga sedikit layu.
- Masukkan tahu ke dalam wajan atau panci. Aduk perlahan agar tahu tidak hancur.
- Tuangkan kaldu ayam ke dalam wajan atau panci. Biarkan mendidih.
- Tambahkan saus tiram, kecap manis, kecap asin, dan minyak wijen. Aduk rata.
- Koreksi rasa dengan menambahkan garam dan merica sesuai selera.
- Terakhir, tuangkan larutan tepung maizena ke dalam wajan atau panci sambil terus diaduk hingga saus sedikit mengental.
- Angkat Sapo Tahu dari wajan atau panci, sajikan di atas piring saji.
- Hias dengan irisan daun seledri jika diinginkan.
Sapo Tahu siap disajikan. Selamat mencoba dan semoga puasanya lancar yah.
Makassar, 18 Maret 2024
Dawiah
Tips Menjaga Kesehatan Tubuh Selama Ramadan
Sunday, March 17, 2024
____ Tips Menjaga Kesehatan Tubuh Selama Ramadan____
Alhamdulillah, kita masih diberi kesempatan oleh Allah Subhanahu wataala berjumpa dengan bulan penuh mubarakah ini, bulan Ramadan yang selalu dirindukan oleh seluruh umat Islam di dunia.
Memasuki hari ketiga, suami tiba-tiba mengeluh sakit di bagian perutnya. Wajahnya pucat, lesu, dan sangat loyo, maka dengan terpaksa beliau membatalkan puasanya. Katanya, ini disebabkan perubahan pola makan yang tiba-tiba berubah.
Selama memasuki masa pensiun, Beliau memiliki kebiasaan baru, yaitu makan makanan dengan menu lengkap, seperti sayur dan ikan setiap jam 09.00 atau jam 10.00 lalu makan siang menjelang salat ashar dan pada malam hari, hanya makan secukupnya saja atau makan buah saja. Memasuki bulan Ramadan, otomatis kebiasaan itu berubah sehingga Beliau memprediksi, bahwa itulah penyebabnya saya merasa kurang nyaman yang akhirnya mengalami sakit perut. Wallahualam.
Namun, kalau dipikir-pikir, mungkin ada benarnya. Karena selama bulan Ramadan, seluruh umat muslim yang telah baliq diwajibkan untuk menahan lapar dan dahaga selama lebih dari 12 jam.
Sehingga mengakibatkan tubuh tidak terhidrasi dengan baik dan tidak pula terpenuhi kebutuhan vitamin hariannya. Selain itu, demi mendapatkan berkah Ramadan yang banyak, kita juga berusaha meningkatkan volume ibadah dan bangun di pertengahan malam untuk salat malam dan santap sahur sehingga membuat pola tidur tidak teratur.
Kondisi demikian bisa jadi penyebab terganggunya kesehatan seseorang, termasuk suami saya yang pola makannya sudah tersusun baik sebelum memasuki bulan Ramadan.
Dari berbagai sumber, baik dari buku maupun dari artikel-artikel, ditemukan beberapa tips menjaga kesehatan tubuh selama berpuasa di bulan Ramadan. Selain tips berpuasa selama Ramadan, penting pula mengetahui tips menjaga kesehatan tubuh selama Ramadan agar kondisi tubuh selalu berada dalam kondisi yang fit dan siap untuk menjalani ibadah dan aktivitas.
Perhatikan Pola Makan Sahur
Anas bin Malik radiyallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda,
"Makan sahurlah kalian karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah." (HR al-Bukhari).
Sahur memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga stamina tubuh selama menjalankan ibadah puasa dan aktivitas ketika di siang hari.
Untuk itu, perbanyak konsumsi makanan yang tinggi serat seperti buah dan sayur, serta hindari makanan yang tinggi minyak karena akan menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan kantuk di siang hari.
Pastikan sahur Anda mengandung karbohidrat kompleks (nasi, roti gandum), protein (telur, daging tanpa lemak), serat (sayuran, buah), dan cairan yang cukup. Ini memberikan energi tahan lama dan menjaga kadar gula darah stabil.
Pastikan sahur Anda mengandung makanan yang memberikan energi tahan lama, seperti biji-bijian, protein, dan serat. Hindari makanan tinggi gula yang dapat menyebabkan terjadinya penurunan energi yang cepat juga lemak jenuh.
Perhatikan Pola Makan Saat Berbuka
Hindari mengonsumsi makanan yang banyak ketika berbuka puasa karena akan menyebabkan perut menjadi sesak, sehingga makan makanan secukupnya secara bertahap, dimulai dengan mengkonsumsi air putih dan sedikit makanan manis.
Hindari minuman berkafein dan gula yang dapat menyebabkan dehidrasi. Agar hidrasi tubuh cukup maka minumlah air dalam jumlah yang mencukupi saat berbuka dan sahur.
Hindari juga makanan berlemak tinggi saat berbuka puasa, pilih makanan yang rendah lemak untuk menghindari ketidaknyamanan perut dan peningkatan berat badan.
Makan malam terlalu banyak saat malam hari akan menyebabkan seseorang mengalami obesitas, sehingga harus dihindari. Selain itu juga hindari konsumsi kopi dan soda karena akan menyebabkan sulit tidur dan menimbun banyak lemak.
Nikmati makanan secara perlahan dan hindari makan berlebihan. Pastikan untuk menyertakan makanan bergizi dalam porsi yang seimbang.
Lakukan Aktivitas Fisik
Meskipun sedang berpuasa, aktivitas fisik masih sangatlah penting untuk menjaga kebugaran tubuh maka lakukan olahraga ringan seperti berjalan atau bersepeda setelah berbuka minimal 30 menit untuk menjaga kebugaran tubuh. Hindari aktivitas berat selama beberapa jam setelah makan.
Menjaga Pola Tidur
Pastikan Anda mendapatkan cukup waktu istirahat. Tidur yang cukup mendukung kesehatan fisik dan mental terutama persiapan saat bangun malam baik untuk salat maupun untuk persiapan makan sahur. Hindari tidur terlalu malam untuk keperluan yang tidak terlalu penting.
Kontrol Kesehatan Mental
Selain mengontrol kesehatan tubuh, mental pun harus sehat karena kelelahan mental sangat memengaruhi kesehatan fisik. Oleh sebab itu kontrol stres dengan mengamalkan kegiatan yang membantu mengurangi stres seperti perbanyak dzikir dan berdoa. Ingatlah, stres dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
Pantau Kesehatan
Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, konsultasikan dengan profesional kesehatan atau ke dokter untuk menyesuaikan pola makan dan aktivitas fisik selama Ramadan. Apalagi kalau harus mengonsumsi obat-obatan tertentu, maka sangat penting memantau kesehatan dengan arahan dokter.
Mengapa Memilih Makanan Sehat?
Memilih makanan sehat bukan hanya untuk keperluan selama bulan Ramadan, tetapi juga untuk keperluan sehari-hari. Namun, selama puasa Ramadan, konsumsi makanan yang kaya nutrisi mesti ditingkatkan agar memberikan energi yang tahan lama.
Ada beberapa jenis makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi, meliputi buah-buahan, sayuran hijau, protein nabati, karbohidrat kompleks, dan produk susu.
Mengapa jenis makanan itu diperlukah tubuh? Berikut penjelasannya.
Buah-buahan Segar
Buah-buahan mengandung serat dan vitamin, seperti kurma, jeruk, apel, dan semangka mengandung banyak air dan serat yang membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dan memberikan energi yang dibutuhkan selama berpuasa. Selain itu, buah-buahan juga mengandung banyak vitamin dan mineral yang penting untuk kesehatan.
Sayuran Hijau
Sayuran hijau seperti bayam, brokoli, dan selada mengandung banyak serat, vitamin, dan mineral yang penting untuk menjaga keseimbangan gizi tubuh. Anda dapat mengonsumsinya dalam bentuk salad atau tumis sebagai lauk saat berbuka puasa.
Protein Nabati
Protein nabati seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan tahu merupakan sumber energi yang baik dan membantu menjaga kenyang lebih lama. Tambahkan kacang almond atau kacang tanah dalam menu sahur atau berbuka untuk memenuhi kebutuhan protein.
Selain itu, ada juga daging, ikan, telur menjadi sumber protein yang diperlukan tubuh kita.
Karbohidrat Kompleks
Pilihlah karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, atau oatmeal atau sereal utuhh sebagai sumber energi yang stabil dan tahan lama. Hindari karbohidrat sederhana yang dapat membuat kadar gula darah naik secara cepat.
Terlepas dari menjaga pola makan sahur, pola makan saat berbuka puasa, dan makan malam, penting pula melakukan tindakan-tindakan demi menjaga kestabilan tubuh selama Ramadan dan seterunya, yaitu antara lain.
Minum Air Putih
Pastikan untuk minum banyak air putih saat berpuasa untuk mencegah dehidrasi. Jauhi minuman berkafein dan berkarbonasi yang dapat menyebabkan dehidrasi.
Makanan Rendah Lemak
Hindari makanan yang tinggi lemak jenuh dan gula tambahan. Pilihlah makanan yang dipanggang, direbus, atau dikukus sebagai alternatif yang lebih sehat.
Porsi Kecil dan Teratur
Bagi makanan dalam porsi kecil dan makan secara teratur saat sahur dan berbuka puasa untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil dan menghindari rasa lapar berlebihan.
Hindari Makanan Gorengan
Wah, ini nih yang paling sulit dihindari. Sebagai penyuka gorengan, cemilan gorengan sangat sulit dihindari, tetapi harus diketahui dan disadari bahwa makanan yang digoreng cenderung tinggi lemak dan kalori. Lebih baik pilih metode memasak yang lebih sehat seperti panggang, rebus, atau kukus.
Memilih makanan sehat selama bulan puasa adalah kunci untuk menjaga kesehatan dan energi selama beribadah. Dengan memperhatikan pilihan makanan yang tepat, Anda dapat tetap bugar dan aktif selama bulan suci ini. Selamat berpuasa!
Makassar, 17 Maret 2024
Dawiah