Waktu Terbaik Untuk Menulis
Andai bisa memutar balik waktu, maka waktu tujuh tahun saya di sebuah desa terpencil di kaki gunung Bulusaraung, akan saya isi dengan menulis. Seandainya itu terjadi, mungkin saya sudah menghasilkan banyak sekali karya.
Karena pada waktu itu, ada banyak waktu luang, ada situasi yang mendukung, ada tempat yang baik dan banyak hal lainnya yang memungkinkan saya untuk mengolah ide menjadi tulisan.
Sayangnya itu tidak terjadi.
Ah, masa lalu terkadang menjadi rangkaian penyesalan demi penyesalan. Sebab waktu tak pernah bisa berbalik walaupun hanya sesaat.
Namun, masih ada masa depan yang bisa dijadikan alasan untuk memupuk harapan. Masih ada pula masa kini yang bisa kita isi dengan memanfaatkan waktu detik demi detik agar harapan-harapan tidak pupus begitu saja.
Setidaknya itulah yang bisa kita lakukan sebelum waktu kita dihentikan oleh ajal.
Best Time Menulis
Sumber Gambar: FB Kelas Literasi Ibu Profesional |
Best Time Menulis adalah tema tantangan menulis di Kelas Literasi Ibu Profesional (KLIP) pekan ini, sebuah tema yang paling banyak dipertanyakan oleh orang-orang yang ingin menulis, orang yang baru mau serius menulis bahkan oleh orang yang baru belajar menulis.
Mengapa itu sering dipertanyakan? Begitu pentingkah pemilihan waktu yang tepat untuk menulis?
Sebenarnya waktu terbaik untuk menulis tergantung dari penulis itu sendiri, sebab setiap orang berbeda-beda ritmenya dalam melakukan suatu pekerjaan termasuk menulis.
Mungkin ada yang nyaman menulis saat dini hari, bangun malam lalu salat tahajud kemudian menulis. Ada juga yang merasa nyaman menulis pada pagi hari seusai salat subuh.
Namun, tak sedikit yang merasa lebih santai menulis pada malam hari hingga dini hari. Bahkan ada yang bisa menulis kapan saja dia mau dan di mana saja dia berada.
Waktu Terbaik Menulis Menurut Penelitian
Merujuk dari beberapa artikel maupun tulisan dari berbagai buku motivasi menulis, juga hasil penelitian dalam kesehatan mental dan pengembangan diri, disimpulkan bahwa ada dua waktu terbaik menulis agar lebih fokus sekaligus lebih produktif, yaitu pada pagi hari dan pada malam hari.
Dilansir dari laman Quick Sprout, ide kreatif biasanya tidak muncul pada waktu optimal dan justru cenderung muncul saat tubuh memproduksi dopamine. (Tempoinstitute.com).
"Dopamine adalah zat kimia di dalam otak manusia yang memengaruhi emosi, seperti sensasi kesenangan, konsentrasi, dan rasa sakit."
Masih di laman yang sama dijelaskan bahwa, dua waktu terbaik menulis adalah di pagi hari dan di sore hari atau sekalian pada malam hari karena beberapa alasan.
Menulis di Pagi Hari
Pada pagi hari, otak memproduksi hormon stres yang cukup yang bisa membantu pikiran untuk lebih fokus. Selain itu, pagi hari adalah awal hari di mana kegiatan kreatif meningkat setelah beristirahat, tidur pada malam harinya.
Seperti kata Khalil Gibran,
“Bangunlah pada pagi hari dengan sayap hati mengepak, dan bersyukurlah atas datangnya satu lembar hari yang penuh kasih.”
Waktu pagi bagi umat Islam adalah waktu yang berkah karena telah didoakan khusus oleh Nabi sallalahu ‘alaihi wa sallam sebagai waktu yang berkah.
Nabi bersabda, “Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (Dari sahabat Shokhr Al Ghomidiy).
Menulis Pada Malam Hari
Kalau merujuk pada aktivitas kita sehari-hari di mana pada umumnya pukul 19.00 hingga pukul 22.00, sudah tidak banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Bagi pekerja, jam segitu umumnya sudah ada di rumah dan sudah beristirahat sehingga waktu terbaik untuk menulis.
Demikian pula bagi ibu yang tidak bekerja di luar rumah, pada umumnya semua pekerjaan domestik sudah beres.
Suasana malam yang tenang dapat membuat pikiran kita lebih fokus dan tubuh lebih santai. Aktivitas seharian bisa menjadi sumber referensi dan inspirasi yang bisa diolah lalu dituangkan dalam tulisan.
Menulis saat petang atau menjelang malam hari bagi saya terkadang bagai siang hari dengan taburan ide yang membintang.
“Malam tak selalu tentang gelap, bisa jadi cahaya ilham dari Sang Maha Nur maka tuangkanlah lewat tulisan.” Dawiah.
Baca juga pengalaman saya menjadi tamu di KLD di sini
Teruslah menulis; monolog di sini
Pernahkah Merasa Harus Menulis?
Pernahkah merasa kau harus menulis, kalau tidak maka duniamu tidak akan baik-baik saja?
Saya sering mengalami itu. Didera rasa tak nyaman sehingga saya merasa wajib menulis untuk melampiaskan ketidaknyamanan itu. Membuang sampah-sampah pikiran dan memberantas kotoran jiwa yang menggorogoti.
Sebab menulis bagi saya adalah menjaga mental ini agar tetap waras dan hidup sehidup-hidupnya. Bukankah banyak manusia yang hidup, tetapi jiwanya mati?
Mengejar keuntungan tanpa nurani?
Maka kembali lagi ke nasihat diri, jangan menyia-nyiakan waktu.
Menulislah semampumu di waktu yang sesuai dengan ritmemu, dan ingat setiap tinta yang tergores, kata yang terpatri, kalimat yang terurai maka di situ ada pengabdian kepada Sang Pencipta kata itu sendiri di mana kelak akan ditanyai dan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang telah ditorehkan.
Best Time Menulis Versi Saya
Saya tidak punya waktu khusus untuk menulis. Tidak juga dikategorikan sebagai orang yang gampang menulis kapan saja dan di mana saja.
Kadang saya lancar menulis saat mendapatkan tekanan, misalnya diburu tenggat waktu dan pada saat itu ide bagai bertaburan keluar dari kepala.
Namun, tak jarang saya menulis tanpa henti di saat bangun malam sambil menanti datangnya subuh, tapi lebih sering bangun malam, salat 2 rakaat dengan mata setengah tertutup terus baring lagi wkwkwk.
Alih-alih menulis yang ada malah ketiduran hingga menjelang subuh.
Biasa pula saya menemukan waktu terbaik menulis pada pagi hari sembari ngeteh.
Jadi waktu terbaik saya menulis itu tidak jelas, kapan saja ada ide dan tidak ada kegiatan yang wajib saya lakukan maka saat itulah saya menulis.
Yang pasti, saya berjuang untuk tidak menyia-nyiakan waktu lalu menyesal dan berharap membalikkan waktu.
Karena waktu sangat angkuh untuk kembali menengok ke belakang.
Selamat menulis dan torehkan kisahmu, opinimu, ide-idemu dan apa pun yang terbaik dari sisimu. Temukan waktu terbaikmu dan utamakan kesehatan dan kenyamanan saat mau menulis.
Makassar, 2 Juli 2023
Dawiah
Hallo Bundaaaaa.... terbaik memang sharingnya.
ReplyDeleteMemang menulis itu enaknya kalau pekerjaan lain sudah beres. Tetapi waktu seperti itu tak selalu ada, sayangnya hehehe. Kalau siang, sibuk dengan ini itu, kalau malah sudah ngantuk dan capek. Edeedeeh..banyak nian alasan.
Memang waktu terbaik untuk menulis berbeda untuk tiap orang. Kalau saya paling bisa konsentrasi di malam hari. Saat itu gak diuber-uber kerjaan, tidak ada gangguang dari orang-orang sekitar yang bertanya ini dan itu. Aku juga tidak bisa menulis dengan baik kalau di tempat sunyi dan bagus, mbak. Karena fokusku teralih pada keindahan di sekitar :)
ReplyDeleteDulu sebelum kerj lagi, saya membiasakn diri untuk menulis di pagi hari seitar jam 9 pagi hingga jam 12 siang setelah urusan rumah tangga kelar, posisi eperti orang bekerja, baju dan badan wangi, menghadap ke jendela dengan tiupan angin sejuk dari pohon2, dan itu emang bikin ide ngalir, semangat serta sehat
ReplyDeleteDulu si aku suka malam hari pas anak2 udh tidur sekarang sih kapan sempatnya aja pokoknya tetep berusaha meluangkan waktu nulis. Meskipun ga sesering dlu masih bisa zeminggu sekali nukis buat aku udah bagus bangey
ReplyDeleteSaya pun menulis gak memiliki waktu khusus atau tempat tertentu. Saya menulis bagaimana mood dan munculnya ide saja. Makanya pas ide muncul, segera dicatat. Gak heran kalau lagi oke, pas ide muncul satu artikel bisa selesai baik tema bebas maupun tema tertentu. Yang penting terus konsisten ya menulisnya
ReplyDeleteSaya lebih suka menulis malam hari. Karena semua urusan rumah memang sudah beres. Tapi, akhir-akhir internet suka lambat saat malam hari. Jadi, cukup mengganggu kegiatan menulis dan hal-hal lain yang berkaitan dengan dunia digital. Makanya, lagi beradaptasi dengan waktu lain selain malam hari.
ReplyDeleteKalau aku sih lebih banyak menulis di malam hari, jarang di pagi atau siang hari. Biasanya memilih malam, karena sudah menyelesaikan tugas domestik rumah dulu. Biar lebih tenang juga sih nulisnya.
ReplyDeleteYupp betul bundaa dengan menulis seperti mengeluarkan uneg2 dipikiran, awalnya maless tapi kalau sudah biasa seperti ketagihan menulis itu yang saya rasakan bun.
ReplyDeleteAku dulu pas anak-anak tidur huhuhu trus kebiasaan jadi bergadang
ReplyDeletekalau boleh membalikkan waktu inginnya jam tidurku ga berubah tetap tidur dan menulis saat bersama anak-anak
Benar kata mbak,ritme masing² berbeda-beda ya,kadang pas mood bgt,ide di otak rasanya banyak bgt yg pengen kutuangkan,ehh...kondisi suasana dan lain hal terkadang tidak mendukung
ReplyDeleteBest time buat nulis versi saya adalah di siang sampai malam hari. Soalnya kalau pagi, saya riweuh dengan urusan rumah. Kalau rumah belum beres, saya ngga akan bisa fokus menulis. Hihi..
ReplyDeleteNah, yang paling best lagi, biasanya, ide baru muncul menjelang deadline. Ini penyakit memang, huhu...
Betul mbak tiap penulis atau tiap orang punya waktu terbaiknya untuk menulis jadi ga bisa disamaratakan. Kalau aku sukanya subuh-subuh ketika menuis blog karena lebih fresh & cepat selesai
ReplyDeleteNah iya saya juga punya kebiasaan menulis di pagi hari sebelum subuh. Soalnya kalau udah lewat subuh keburu ngerjain yang lain-lain. Nanti nggak bisa konsen kalau udah siang apalagi sore kecuali ada Deadline sih, mau nggak mau harus selesai. Cuman bagi saya waktu terbaik menulis adalah dini hari
ReplyDeletewah mba aku belum ada waktu yang khusus untuk menulis, tapi seringnya sih setelah jam 12 siang dan harus minum kopi terlebih dahulu
ReplyDeletekalau aku dulu bisa nulis dini hari, belakangan gak bisa, malah merasa lebih produktif pagi hari saat minim gangguan hehe. Emang kudu bisa menemukan waktunya sendiri ya mbak supaya bisa fokus jd lbh produktif depan laptop, gk malah kebanyakan bengong hehehehe
ReplyDeleteBunda kita sama saya juga sering didera rasa tak nyaman , merasa wajib menulis untuk melampiaskan ketidaknyamanan itu. Maka cus nulis dh, setelahnya legaaa. Cuma waktunya saya pas di rumah sendiri biasanya, anak-anak sekolah, suami kerja, sudahlah nulis saya
ReplyDeleteMakasih sharing menulisnya Bun. Enak banget bacanya, kalo tiap orang memang mempunyai waktu terbaik versinya masing-masing.
ReplyDeleteBegitu pun dengan aku, lebih suka malam ke sini hari. Karena waktu pagi ampe sore buat aktivitas kerja lainnya. Jadi waktu malam adalah waktu yang paling bahagia, me time dan menjaga kewarasan dengan menulis.
benar banget sih harus menyiapkan waktu sendiri kapan kita bekerja, aku di rumah juga ada jam kerja yang aku buat sendiri, kalau pagi enggak ada kegiatan keluar rumah, aku ambil jam setelah Isya. Rutinitas yang membuatku bahagia bersama laptop kesayangan heheh
ReplyDeleteDulu sebelum jadi working mom, aku pilih menulis blog di malam hari. Sekarangg setelah menjadi working mom, pilihannya jatuh di pagi hari hahaha. Soalnya keburu ketiduran juga kalau malam.
ReplyDeleteSaya sukanya nulis pagi hari tapi kalo sekarang udah susah deh karena repot ngurusin sarapan anak-anak dan kerjaan IRT lainnya. Alhasil nulis kapan aja selagi senggang.
ReplyDeleteAku termasuk yang suka menulis di pagi hari niih. Emang paling enak pagi2 sebelum ngerjain yang lain dan direpotkan dengan persiapan anak sekolah sih mak, lebih seger aja. Tapi kalau belum selesai, ya dilanjut siangnya. Setidaknya pagi-pagi itu menuangkan dulu ide2 yang ada di kepala :D
ReplyDeletekalau aku kapan ada waktu senggang nih mba soalnya kalau pagi udah riweuh dengan urusan domestik, terus berangkat kerja, kalau malam anak yang masih bayi langsung bangun kalau engga ada emaknya
ReplyDeleteSama mbak, aku juga lebih suka menulis di sini hari. Sepertinya lebih fresh dan hening. Apalagi dilakukan habis shalat malam. Rasanya tuh sejuk banget dan otak itu lebih rileks. Tapi pernah juga sih nulis sambil ngasuh di siang hari , yah meski ruwet tapi minimal ada ide yang ketangkep dan dicatat.
ReplyDelete