Catatan Ramadan Hari Kelima
Senin pertama di bulan Ramadan 1444 H dimulai dengan kegiatan Penilaian Akhir Semester (PAS) pada semester genap bagi siswa kelas 9. Berhubung saya mengajar di kelas 9, maka saya hanya datang selama sepekan sebagai pengawas Ujian. Sementara rekan-rekan guru yang mengajar di kelas 7 dan 8 tetap masuk mengajar di kelasnya masing-masing.
Sementara itu, soal untuk PAS mata pelajaran IPA dan Prakarya sudah lama saya susun, sisa diedit sedikit lalu dimasukkan dalam google form. Entah apa tujuannya pelaksanaan ujian masih dilakukan secara daring padahal pembelajaran sudah lama dilaksanakan secara luring.
Senin pagi, saya masuk kelas mengawasi siswa yang sedang ujian daring, hanya mengedarkan daftar hadir untuk ditandatangani sembari memperingatkan untuk tidak berbincang dan bekerjasama alias menyontek satu sama lain.
Aneh saja rasanya melakukan itu. Padahal siswa tahu kalau mau menyontek atau memberi contekan kepada temannya, apa susahnya. Kan, mereka bekerja menggunakan gawai, maka saling berbagi jawaban tentu tidak sulit termasuk mencari kunci jawabannya di internet.
Mungkin zamannya sudah begitu, katanya literasi digital. Entahlah.
Saya hanya mengawas satu kelas maka jam kedua saya sudah bisa melipir ke pasar. Beruntung sekali pasar tradisional tidak jauh dari sekolah tempatku bertugas dan cukup dekat dari rumah.
Mengisi Ramadan Dengan Menulis
Hari ini adalah hari kelima Ramadan, semangat menyediakan menu buka puasa masih menggebu. Biasanya itu terjadi pada sepuluh hari awal Ramadan, setelah melewati pertengahan, semangat saya untuk memasak sudah mulai menurun. Lalu mulai melirik bakso dan mi instan terutama pada saat makan sahur wkwkwk.
Saya merasa Ramadan tahun ini adalah Ramadan penuh kesibukan. Selain sibuk di dapur, tarawih di masjid dan berjuang mengaji minimal 1 juz sehari, ada pula pekerjaan yang sudah saya ambil jauh hari sebelum Ramadan.
Pekerjaan itu masih berkaitan dengan kepenulisan.
Pertama adalah menjadi editor untuk naskah buku sekaligus meng-coaching peserta pelatihan penulisan buku ilmiah popular pada Bimtek Penulisan Buku Bagi Tenaga Pengajar Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa yang berlangsung Februari lalu. Sayangnya hingga saat ini, hanya ada dua naskah yang masuk dan itulah yang menjadi tanggung jawab saya untuk membantu mengeditnya.
Dua naskah yang dikirim ke saya itu cukup menantang buat saya pelajari. Sekalipun saya mengajar IPA di sekolah, tetapi pengetahuan saya tentang berbagai jenis tanaman nyaris tidak ada.
Apalagi tentang tanaman Alfalfa juga tentang Hawar pelepah padi, tetapi tidak ada yang tidak bisa kita pelajari bukan?
Sementara di WAG Coach Polbangtan, Ibu Wulansari sebagai penanggung jawab Bimtek Polbangtan sudah mengingatkan kalau masa pendampingan peserta penulis buku akan berakhir pertanggal 1 April 2023. Itu berarti masa pendampingan sisa lima hari dan hasil pengeditan sudah harus disetor sebelum masa pendampingan berakhir.
Tetapi saya sudah berjanji kepada kedua peserta itu, bahwa saya bersedia membantu mengedit naskahnya sampai buku mereka siap terbit sekalipun masa pendampingan sudah berakhir. Bagaimanapun, itu tanggung jawab saya.
Kedua, menyelesaikan tulisan cerita anak “Kisah 25 Nabi & Rasul” entah kenapa saya ikut ngelist dalam proyek buku ini di WAG Wonderland Family, padahal saya sudah berjanji untuk fokus menyelesaikan draf naskah yang sudah lama mangkrak dalam file, heuu….
Ketiga, saya sok-sokan ikut Ramadan Blog Challenge di Blogger Perempuan Network (BPN). LOL. Lagi-lagi saya kehilangan fokus dan ide untuk naskahku itu. Saya pikir, daripada berhenti menulis sama sekali akibat kehilangan ide untuk kelanjutan naskah, lebih baik menantang diri lagi menulis untuk hal-hal yang ringan, remeh temeh alias tulisan curhat.
Setidaknya melatih jemari menari di atas keyboard.
Keputusan Adalah Pilihan
Jika menurut para motivator, setiap keputusan yang diambil adalah pilihan yang harus dipertanggungjawabkan maka mau tidak mau saya harus mempertanggungjawabkan pilihan itu.
Bismillah, satu persatu saya akan kerjakan dengan sebaik-baiknya. Apalagi ini menyangkut dunia yang 10 tahun terakhir ini pilih untuk saya tekuni dengan serius.
Sat ini saya masih setia menulis hal-hal ringan, cerita seputar kegiatan saya baik sebagai ibu, guru maupun aktivitas lainnya. Sesekali menulis hal yang sedikit serius, seperti tulisan kemarin tentang bullying. Kalian bisa membacanya di postingan kemarin atau klik link berikut ini.
Drama Korea The Glory; Gambaran Nyata Dampak Bullying
Itulah cerita Ramadan saya hari ini. Bagaimana cerita kalian?
Jangan sungkan berbagi yah. Selamat menjalankan ibadah puasa bagi saudara-saudara muslimku. Semoga ibadah kita diterima oleh Allah Swt. Amin.
Makassar, 26 Maret 2023
Dawiah
Post a Comment