Resolusi Membaca Tahun 2023

Dibuat menggunakan desain canva

Inilah 12 Buku yang Akan Saya Baca Pada Tahun 2023

Ada sepuluh buku baru yang saya beli pada akhir bulan Desember tahun 2022, kesepuluh buku itu rencananya akan saya baca sepanjang tahun 2023. Ini adalah caraku mengeksekusi salah satu resolusiku tahun ini, yaitu membaca minimal satu buku dalam sebulan. Tidak berani lebih dari itu, karena kesibukan lain terutama tugas utamaku sebagai guru tidak boleh terabaikan hanya karena membaca buku atau menyelesaikan targetku itu.

 

Sebenarnya membaca yg kumaksud dalam resolusi itu adalah membaca buku selain buku pelajaran karena membaca buku pelajaran sudah otomatis saya lakukan manakala pembelajaran akan saya laksanakan. 

 

Untuk mencukupkan jumlah buku sesuai penanggalan Masehi, maka saya masukkan list dua buku yang sudah lama saya beli, tetapi belum tamat saya baca. Maka total buku yang tersedia sudah pas dengan jumlah bulan penanggalan Masehi, yaitu 12 buku.

 

Alhamdulillah target untuk bulan Januari sudah berhasil bahkan berhasil pula saya tulis reviewnya, Buku “Bila Masa Tua Tiba” berhasil saya tamatkan dalam waktu 33 hari, jadi molor dua hari dari target. 

Kalian bisa membaca reviewnya di sini.

 

Buku itu sangat menginspirasi saya karena related dengan keadaanku sekarang yaitu menjelang masa tua dan membersamai mama yang sudah masuk kategori lanjut usia.

 

Bulan ini saya rencanakan menyelesaikan buku fiksi karya Hanum Salsabila Rais dan Rangga Almahendra yaitu Sangkakala di Langit Andalusia. Sebenarnya saya sudah membaca sebagian karena buku ini masuk dalam keranjang belanjaku pada Oktober 2022, tetapi masih jauh dari kata tamat. 

Dokpri

 

Bulan Maret saya berencana menyelesaikan satu buku parenting karya   dr. Aisah Dahlan, CHt.,CM.NLP. Judulnya yang menarik ditambah nama penulisnya yang kondang membuatku semakin penasaran untuk menamatkannya. Buku yang berjudul “Maukah Jadi Orang Tua Bahagia?”

Jarang-jarang tertarik membaca buku parenting bukan karena merasa sudah jago dalam urusan parenting, tetapi saya justru merasa sangat tertinggal dengan teori-teori yang dipaparkan oleh penulis buku parenting. Setiap membaca buku parenting terasa ada penyesalan dalam hati mengingat gaya pengasuhan saya terhadap anak-anakku tidak seideal yang dituliskan. 

Dokpri

 

Namun, buku “Maukah Jadi Orang Tua Bahagia?” ini berbeda dengan buku-buku parenting yang pernah saya baca. Penulis mengulas tentang gaya pengasuhan Islami dengan gaya penulisan story telling. Lah ini kenapa saya membahas buku ini yah? Padahal belum tamat saya baca.

Iya, sebenarnya saya sudah membacanya sepintas dengan berpindah-pindah dari bab satu ke bab yang lain, tetapi tidak selesai alias tidak tuntas. Ini gaya membaca yang tidak patut dicontoh wkwkwk. 

 

Selain ketiga buku tersebut, berikut ini adalah sembilan buku lainnya yang antri untuk saya baca.

1. Belok Kiri Langsing, karya Achi TM
2. Going Offline, karya Desi Anwar
3. My Wonderful Journey with Quran, karya Zeni Rahmawati, PhD
4. Skotlandia Iam Love 3, karya Zeni Rahmawati, PhD
5. Inspirasi Tanah Eropa, karya karya Ario Muhammad, PhD
6. Mindset Islami Muslimah Milenia, karya Muyassaroh
7. Duduk Dulu, karya Syahid Muhammad
8. Sesuk, karya Tere Liye
9. Rasa, karya Tere Liye
10. Filosofi Teras, karya Henry Manampiring

 

Ternyata jumlah seluruhnya bukan 12 melainkan 13, tetapi buku terakhir “Filosofi Teras” itu  cukup meragukan buat saya. Soalnya buku itu sudah cukup lama saya miliki. 

Saya membelinya pada pertengahan tahun lalu dan sempat saya baca pada halaman-halaman awal, tetapi serasa boring bacanya. 

Ini faktor selera saja sebenarnya karena buku ini masuk dalam kategori buku best seller alias buku dengan penjualan terbaik. Artinya buku ini banyak diminati oleh pembaca.

Ah, saya memang payah soal filosofi-filosofi apalagi kalau penulisannya sedikit serius. 

 

 

Semoga resolusi membaca saya ini bisa terwujud mengingat resolusi itu sudah saya “pamerkan” (baca = posting) di akun instagramku. Malulah sama netizen, biar kata netizen juga, “emang gue pikirin? Atau “siapa elu?” hahaha. Jika penasaran, silah ke akun instagram @dawiah_nurdin.

 

Instagram @dawiah_nurdin

Saya berjanji dalam hati, tidak akan membeli buku baru sebelum semua buku itu selesai saya baca. Ini janji loh yah. Semoga saja saya tidak jalan-jalan ke Gramedia wkwkwk. 

Sudah saatnya menjadi lebih bijaksana dan mengatasi penyakit bibliomania yang mungkin saya alami, hiks. 

Makassar, 5 Februari 2023

Dawiah