Beruntung sekali mengikuti webinar “Sehat dan Bersih Saat Menstruasi” yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Obstetri & Ginekologi Indonesia, Ikatan Psikologi Klinis Indonesia dan Mundipharma Indonesia.
Menilik nama penyelenggaranya, sudah bisa ditebak kalau dalam webinar tersebut pasti akan banyak ilmu dan informasi bermanfaat yang akan didapatkan.
Keberuntungan saya sebagai
peserta webinar bertambah karena saat webinar itu berlangsung, dua putra dan
satu putriku ikut menyimak. Kok bisa?
Ceritanya begini, saat webinar berlangsung kami berlima sementara dalam perjalanan ke daerah. Jika biasanya dalam setiap perjalanan kami mendengarkan musik, maka saat itu mau tidak mau mereka otomatis menjadi “peserta” webinar. ha-ha-ha.
Oh yah, webinar ini
dilaksanakan dalam rangka Hari Kebersihan Menstruasi 28 Mei. Jujur, sayapun
baru tahu tentang peringatan ini.
Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM)
Manajemen Kebersihan
Menstruasi merupakan pengelolaan kebersihan dan kesehatan pada perempuan ketika
mengalami menstruasi. Berdasarkan penjelasan Prof Dwi, ada beberapa penerapan
MKM, yaitu:
Perempuan harus memahami cara
membersihkan vagina secara benar, teliti dan berskala.
Menggunakan air bersih mengalir
dengan cairan pembersih antiseptik kewanitaan yang sesuai dengan pH vagina.
Menggunakan pembalut bersih
dan dapat menyerap darah dengan baik.
Mengganti pembalut secara
teratur minimal setiap 4 jam sekali.
Jika merasakan gejala yang tidak normal saat menstruasi, maka dianjurkan segera melakukan pemeriksaan ke dokter.
Masih penjelasan dari
Prof.Dr.dr.Dwiana Ocviyanti,Sp.Og(K),MPH seorang anggota Pengurus Besar
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), bahwa perawatan area
vagina bukan hanya pada saat menstruasi, tetapi area vagina harus setiap saat
dijaga kebersihan dan kesehatannya agar terhindar dari berbagai penyakit dan
gangguan pada area kewanitaan, seperti:
- Keputihan
- Gatal
- Bau tidak sedap
- peradangan
- kanker serviks
Pentingnya menerapkan MKM
karena pada saat menstruasi tingkat keasaman vagina turun karena keberadaan
darah haid yang mengakibatkan jumlah bakteri buruk bertambah sehingga risiko
infeksi meningkat.
Oleh karena itu, penerapan MKM
sangat penting dilakukan.
Dukungan Pemerintah Dalam MKM
Kepala Bidang P2P Dinas
Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr. Dwi
Oktavia Handayani, M.Epid memaparkan beberapa hal, yaitu:
Berdasarkan data dari UNICEF,
1 dari 4 anak di Indonesia tidak pernah mendapatkan pengetahuan tentang menstruasi
sebelum mengalami menstruasi pertama.
Burnet Institute & Partners (2015) juga menunjukkan data yang cukup memprihatinkan, bahwa hanya 5 dari 10 anak perempuan yang mengetahui tindakan apa yang dilakukan selama haid dan mengganti pembalutnya setiap 4 – 8 jam.
Bahkan, hanya 5 dari 10 anak
perempuan yang mencuci tangannya sebelum dan sesudah mengganti pembalut.
Oleh karena itu, pemerintah
mendukung MKM melalui berbagai programnya, antara lain:
UKS
Usaha Kesehatan Sekolah
merupakan kolaborasi sekolah dengan puskesmas dalam pelayanan kesehatan,
pendidikan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat bagi warga sekolah
Posyandu Remaja
Jika selama ini yang familier
adalah posyandu ibu dan anak, ternyata pemerintah juga menyediakan Pos
Pelayanan Terpadu remaja yang memfasilitasi remaja dalam memahami seluk beluk
remaja selama masa puber.
Aku Bangga Aku Tahu
Program ini merupakan giat
penyuluhan rutin ke sekolah terkait kesehatan reproduksi dan Penyakit Infeksi
Menular Seksual.
Vaksinasi HPV
Vaksinasi HPV adalah program Bulan Imunisasi Anak Sekolah
dengan sasaran anak kelas 5-6 SD untuk mengurangi risiko kanker serviks.
Ibu Bicara Menstruasi pada Anak Perempuan dan Anak laki-lakinya
Ibu bicara tentang menstruasi
pada anak perempuannya itu hal biasa, tetapi bicara soal menstruasi pada anak
laki-lakinya, sepanjang pengetahuan saya itu hal yang tidak biasa.
Saya teringat dengan keempat
putra saya. Kebetulan mereka lahir secara berturut-turut, maka pembicaraan
tentang menstruasi di antara saya dan mereka hanya sebatas, tidak salat dan
tidak puasa saat saya haid.
Di pikiran mereka, kalau
ibunya tidak salat dan tidak puasa berarti ibunya lagi haid.
Apa dan bagaimana menstruasi
itu, sepertinya tabu untuk kami bicarakan saat itu. Lain halnya ketika saya
dikaruniai seorang anak perempuan. Sejak putri saya SD, ia sudah mendapatkan
sedikit informasi tentang menstruasi dan organ-organ reproduksinya.
Kebetulan buku-buku tentang
reproduksi berserakan di rumah. Saat melihat gambar vagina, ia dengan lugas
menyatakan kalau ia juga memiliki organ tersebut.
Saat dia berusia 10 tahun, ia
sudah paham tentang pentingnya menjaga organ reproduksinya, terutama menjaga
kebersihan vaginanya. Ia juga sudah paham, bahwa perempuan bisa saja mengalami iritasi
vagina, gatal pada vagina maupun menimbulkan bau tak sedap.
Maka ketika dia mengalami
menarke (haid pertama kali), dia sudah tahu sedikit tentang menjaga kebersihan
selama masa haid. Pun ia tak segan bertanya tentang cara mandi wajib setelah
menstruasi berakhir, bagaimana cara mencuci pembalutnya, di mana dibuang, dsb.
Kami membicarakan segala hal
tentang menstruasi tanpa ada yang ditutup-tutupi.
Olehnya itu, saya bersyukur dengan
semua pengetahuan putri saya tentang menstruasi setelah mengetahui dampak
positif jika menstruasi dibicarakan dengan anak perempuan.
Sebagaimana yang disampaikan
oleh Psikolog Anna Surti Ariani, S.Psi.,M.Si
- Ketua Ikatan Psikologi Klinis (IPK) Indonesia dalam webinar Sehat dan Bersih Saat Menstruasi” yang diselenggarakan
oleh Perkumpulan Obstetri &
Ginekologi Indonesia, Ikatan Psikologi Klinis Indonesia dan Mundipharma
Indonesia, bahwa hasil penelitian terkait dampak positif jika menstruasi
dibicarakan dengan anak perempuan, yaitu:
- Kesehatan reproduksi remaja lebih baik.
- Menunda hubungan seksual pertama
- Mengurangi risiko masalah kesehatan mental terkait seksualitas.
- Hubungan antara ibu dengan remaja lebih dekat
- Jika tak dibicarakan, maka bisa berdampak negatif, seperti: emosi anak menjadi negatif. Ia akan menjadi takut, cemas, marah, dan sebagainya. Bagi putri, ia tidak siap menghadapi menarke, dan bisa saja terjadi kesalahapahaman tentang menstruasi.
Psikolog Anna Surti Ariani
memberikan juga 7 tips bicara menstruasi dengan anak.
7 Tips Bicara Menstruasi dengan Anak
Berikut ini adalah 7 tips yang
dijelaskan oleh Psikolog Anna.
- Ibu adalah sumber informasi tentang menstruasi yang paling diharapkan oleh anak perempuan. Olehnya itu, ibu perlu membekali diri dengan pemahaman yang tepat tentang menstruasi.
- Ingatlah, bicara menstruasi tidak tabu, karena itu penting untuk meningkatkan kesehatan reproduksi perempuan.
- Lakukan berulang kali. Pembicaraan tentang topik menstruasi tidak bisa hanya 1 kali pertemuan. Ingat ya Bu, pembicaraan harus disesuaikan dengan usia anak.
- Harus bersikap positif membahas topik menstruasi maupun pubertas karena ini topik sensitif bagi remaja.
- Kurangi menceramahi anak. Lebih baik banyak bertanya dan mendengarkan jawaban mereka. Jika tak siap menjawab pertanyaan, jangan segan mengatakan ibu butuh waktu untuk mencari informasi.
- Jelaskan secara kongkrit. Bisa juga menggunakan gambar anatomi tubuh sederhana.
- Terakhir, yang tak kalah pentingnya adalah: jelaskan juga kepada anak laki-laki. Mengapa? Hal ini bertujuan agar anak laki-laki memiliki sikap empati terhadap perempuan yang sedang haid.
Komitmen Mundipharma Indonesia Melakukan Kampanye Edukatif
Betadine adalah produk
kesehatan yang sudah sangat familier. Tentu saja sudah sangat dikenal oleh
masyarakat Indonesia bahkan di dunia karena Betadine sudah dipercaya lebih dari 50 tahun untuk mencegah dan mengobati infeksi.
Mundipharma Indonesia melalui
BETADINE® Feminine Care melakukan
kampanye edukatif #YangIdeal guna mengajak perempuan Indonesia mengetahui dan mengerti
cara yang ideal dan tepat menjaga kebersihan dan kesehatan organ reproduksi perempuan, dalam hal ini
vaginanya.
Pembersih
khusus berupa BETADINE® Feminine Care merupakan rangkaian produk untuk
organ reproduksi perempuan yang lengkap dan berkualitas tinggi.
Selain itu, ada juga BETADINE® Feminine Hygiene yang terbukti mengatasi keputihan berlebih, gatal, bau tak sedap dan iritasi ringan yang kerap terjadi saat menstruasi karena adanya Povidone–Iodine yang memiliki spektrum luas.
Sebagai penutup, kegiatan
webinar dalam rangka Hari Kebersihan Menstruasi yang diperingati setiap tanggal
28 Mei ini sangat bermanfaat sebagai edukasi menstruasi bagi kita.
Bukan saja demi menjaga
kesehatan dan kebersihan saat menstruasi, melainkan untuk kesehatan mental dan menjaga moral anak
agar lebih memperhatikan kesehatan jasmani dan rohaninya, terutama yang
sehubungan dengan fungsi organ reproduksinya.
Makassar, 4 Juni 2021
Dawiah
Penting banget ya menjaga kebersihan saat haid, dan penting banget juga memberikan edukasi kepada anak perempuan pada saat awal-awal memasuki fase haid sehingga tahu bagaimana menjaga kebersihannya
ReplyDeleteWah penting juga bicara pada anak laki-laki ya bun? Wah betul juga ya anak laki harus peduli dan berempati
ReplyDeleteSelama ini saya hanya membicarakan masalah menstruasi dengan anak perempuan saya aja. Sepertinya saya sekarang harus membicarakannya dengan anak lelaki saya juga, ya, Bun
ReplyDeleteSeneng banget para dokter spesialis obstetri dan ginekolog concern pada manajemen kebersihan menstruasi ya mbak. Mungkin ada beberapa pasien yang mengalami keluhan akibat kurang pemahaman merawat organ kewanitaan semala menstruasi ini.
ReplyDeleteTadinya anak laki juga cuma tahu tentang apa itu haid ketika bundanya lagi nggak salat, tapi sejak adik-adik perempuannya mulai ada yang datang bulan, pelan-pelan mulai kujelaskan juga tentang apa itu menstruasi.
ReplyDeleteTadinya anak laki juga cuma tahu tentang apa itu haid ketika bundanya lagi nggak salat, tapi sejak adik-adik perempuannya mulai ada yang datang bulan, pelan-pelan mulai kujelaskan juga tentang apa itu menstruasi.
ReplyDeleteEdukasi menstruasi ternyata penting didapat anak perempuan dan juga laki2. Yups, karena saya guru Biologi SMA, kesehatan reproduksi termasuk menjaga kebersihan menstruasi sering saya sampaikan saat mengajar materi ini. Thanks ilmunya kak. Jadi nambah wawasan baru lagi.
ReplyDeleteAku dulu sempat keputihan beberapa saat kalo haid ternyata masalahnya ada di kelamaaan ganti pembalut baru tahu waktu itu saat di edukasi juga harus 4 jam sekali. Sangat bermanfaat sekali edukasi seperti ini agar semua orang bisa ikut menjaga kebersihan saat menstruasi
ReplyDeleteSaya setuju nih pengetahuan tentang menstruasi wajib diedukasi pada anak remaja putri usia pubertas. Karena bagaimanapun mereka harus bertanggung jawab dengan area kewanitaanya supaya sehat dan bersih terutama saat menstruasi
ReplyDeleteIni materi bagus untuk diketahui terutama bagi remaja putri juga buat Ibu yang memiliki anak perempuan. Karena menstruasi akan kita alami sampai kita mengalami menopause dan menjaga kebersihan tentu menjadi bagian penting dari itu, karena beresiko mengakibatkan berbagai penyakit yang tidak kita inginkan.
ReplyDeleteLebih dini lebih baik kali ya,memberikan edukasi pada anak perempuan tentang menstruasi. Nggak bisa membayangkan jika punya anak cewek nggak tahu apa yang harus dilakukan saat keluar darah kotor dari kemaluannya.
ReplyDeleteKreatif banget ini pemerintah ya, sekarang sudah menyediakan posyandu remaha untuk memberi pemahaman lebih baik terkait remaja di usia pubertas. Anak perempuan memang perlu diedukasi dengan baik yentang manajemen kebersihan menstruasi. Tips-tipsnya oke mba.
ReplyDeleteUlasan yg menedukasi dan sangat komunikatif...keren..salam sukses selalu
ReplyDeleteManajemen kebersihan menstruasi memang penting ya kak, enggak cuma untuk remaja tetapi untuk orang dewasa juga. Laki-laki juga harus memahami hal tersebut agar lebih menghargai perempuan.
ReplyDeleteHanya 5 dari 10 anak perempuan yang mengetahui tindakan apa yang dilakukan selama haid .. ha; ini menyedihkan ya, Kak.
ReplyDeleteBahan ini bisa diselipkan ya dalam pelajaran biologi, Kak?
intinya jangan sampai ya informasi tentang kesehatan menstruasi ke semua anak gadis biar rajin ganti pembalut per 4 jam sekali dan tetap higienis
ReplyDeleteRangkaian produk Betadine Feminine Care nya lengkap, bisa jadi pilihan untuk penggunaan sehari-hari.
ReplyDeleteSejak ada webinar menstruasi ini,
ReplyDeleteibu ibu pada heboh ya. Sebagian tu beneran ga tahu bahwa menstruasi itu harus begini begitu, cara ngomong juga harus begini begitu.
Untung ada kesadaran Hari Kebersihan Menstruasi ini dan tentu saja Betadine feminine wash tetep andalan!
Kalau saya, anak laki-laki pun dikasih tau tentang menstruasi. Setidaknya dia belajar memahami kalau perempuan terkadang uring-uringan saat PMS. Dan untuk anak perempuan saya, tentu saya ajarkan lebih detil lagi.
ReplyDeleteKetika menstruasi pertama nenek yg membesarkan bunda yang membimbing bunda dengan lembut. Lengkzp diajarkan cara pakai pembalut yv terbuat dari guntingan handuk yg dibuat sendiri oleh nenek, cara membersihkannya dan cara merawat kewanitaan seolah nenek tau banget Management Kebersihan Menstruasi. 23 tabun bunda kerja di Unicef
ReplyDeletebaru tahu dari postingan ini betapa sedikitnya anak2 yg diberi pengetahuan tentang menstruasi sebelum mentruasi pertama mereka alami. Maklum bunda di bagian ADM/HRD hehe. Beruntungnya bunda punya bdkal ilmu dari nenek yg telah bunda terapkan kpd anak perempun pertama bunda pd th 1982 di usianya 12 tahun. Juga nencakup tentang bagaimana harus menjaga kebersihan daerah kewanitaan utk menghindarkan 5 macam penyakit yang bisa menyerang. Mencuci terlebih dulu pembalut hingga bersih dan membuangnya dalam keadaan terbungkus rapih ketempat sampah.
Nenek bunda hebat ya menuntun bunda bak beberapa poin dari Webinar tentang MKM.
Lagi beruntungnya MakEmak zaman millenial beragam Webinar bisa menambah pengetahuan mereka tentang bagaimana menjelaskan mengenai menstruasi kepada anak2 mereka lzkj2 maupun perempuan yg kini tidak lagi dianggap tabu.
Waah, seru juga ya bunda, anak2 jadi ikutan webinar :)
ReplyDeleteSaya dulu menstruasi pertama di usia 11 tahun (kls 1 SMP). Rasanya tuh ga nyamaaan banget. Dari orangtua (ibu) memang mendapat support peralatan (pembalut) dan cara2 pemakaian/perlakuan pasca pakai. Tapi rasanya saya nggak dapat informasi pendukung/penguat utk psikis saya yang kaget dengan kondisi itu. Waktu itu sih terutama merasa malu, karena sebagian besar teman2 saya belum mens. Saya duluan :D
Aku baru tau kalau vaksin HPV sudah menyasar ke anak sekolah yah? Informasi baru nih, ku pikir untuk yang sudah dewasa aja. Untuk pembicaraan sex education seperti ini sudah sejak dini saya kenalkan ke si anak-anak yang kebetulan perempuan semua. Karena ngerasain banget dulu saya kurang di edukasi oleh orangtua saya.
ReplyDeleteKebersihan saat menstruasi ini memang sangat diperlukan sekali, terutama pemahaman ke anak-anak yang akan mengalami datang bulan. Karena dulu waktu aku sebelum datang bulan, mamahku nih selalu kasih tau aku nanti kalau beranjak dewasa akan mengalami perubahan seperti apa dan bagaimana cara menanganinya. Makanya sampai sekarang pun masih kebawa pola mamah cara ngajarinku dulu, selalu menjaga kebersihan saat menstruasi.
ReplyDeleteSaya kebetulan punya anak perempuan dan laki-laki. Ke anak perempuan memang lebih mudah menjelaskan tentang menstruasi, terutama setelah dia mengalami sendiri. Nah, ke anak laki-laki ini yang nanti jadi PR. InsyaAllah dengan cara yang dibagi oleh Mbak Nina bisa menjelaskan dengan lebih baik supaya dia lebih paham dan mengerti saat ibu atau kakaknya menstruasi. Bisa belajar menghormati perempuan juga.
ReplyDeleteSaya juga baru tau kalo 28 mei itu hari menstruasi pun diambil dari istilah siklus menstruasi yah. Aku noted banget ilmu beginian sebab punya anak perempuan 3
ReplyDeleteKak Dawiah sebagai pendidik, pas banget ikut event ini. Titip seberkan ke anak-anak di sekolah Kakak ya. SUpaya makin aware akan kebersihan menstruasi
ReplyDeleteKalau bicara menstruasi kepada anak perempuan sih...sepertinya bakalan lebih mudah tantangannya ya...ketimbang dengan anak laki.
ReplyDeleteTapi mengingat urgensinya saat ini, ilmu mengenai menstruasi ini juga harus dipahami anak laki agar lebih bisa berempati ketika ada perempuan yang membutuhkan pertolongan, misalnya...
Senang sekali membaca ilmu dari Webinar MKM ini.
Pendidikan menstruasi sejak dini itu tentunya sangat penting banget ya apalagi remaja saat ini juga sangat kritis dan bisa memberikan edukasi tentang menstruasi
ReplyDeleteKalau udah nonton bareng jadinya sekalian jelasin ke anak anak ya mbak.. kemaren saya juga baru tahu, kalau pendidikan menstruasi gak cuma unruk perempuan aja tapi juga untuk anak laki-laki. Maklum anak saya laki semua, jadi udah ada persiapan buat "melindungi" kaum hawa dihari merahnya ketika genting hihihi
ReplyDeleteanak emang kudu banget ya mak dikasih tahu apa yang harus dilakukan saat menstruasi :"
ReplyDeletekarena kalau g tau malah bahaya kan? tapi jadi tahu jug akemaren akalu anak laki itu juga perlu tahu menstruasi ternyata ya
Alhamdulillah aku juga ikutan waktu itu Mbak. Ilmu banget ya isinya. Semua pembicara keren-keren termasuk MCnya.
ReplyDeleteBerbahaya ya kalau kita abai dengan manajemen kesehatan dan kebersihan saat menstruasi mulai dari gangguan ringan hingga parah bisa terjadi kudu banyak pembekalan untuk anak remaja ya
ReplyDeletesetuju banget mba, kadang orang tua khususnya ibu itu tidak menjelaskan dan memberikan informasi terkait dengan manajemen kebersihan diri padahal suatu hal yang penting. semoga ibu-ibu sekarang bisa lebih aware dan informatif pada anak"nya
ReplyDeletePengennya ngakak anak2 perempuan sekampung nih karena materinya insightfull bangett ya mba
ReplyDeleteedukasi mengenai menstruasi kepada anak memang sangat penting agar anak -anak tahu sejak dini dan memahami pentingnya menjaga kebersihan saat menstruasi
ReplyDeleteRemaja harus paham tentang masalah menstruasi ini, tujuannya untuk mengetahui apakah ia ada masalah pada organ reproduksinya atau tidak.
ReplyDelete