Apakah yang dimaksud dengan adab? Anda pasti pernah mendengarnya atau bahkan telah menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, berarti Anda tahu dong pengertian adab, lebih khusus tentang adab Islami. Nah untuk mengingatkan kembali, berikut penjelasannya.
Dalam bahasa Arab, adab
diartikan sebagai adat kebiasaan yang menunjukan pada suatu etika, pola tingkah
laku yang dianggap sebagai model. Dalam kamus bahasa Indonesia, adab diartikan
sebagai kehalusan dan kebaikan budi pekerti.
Dari penjelasan tersebut
di atas, maka dapat disimpulkan bahwa adab adalah norma atau aturan mengenai
sopan santun yang didasarkan atas aturan agama, terutama Agama Islam.
Berikut ini adalah lima adab pergaulan Islami yang perlu Anda
ketahui dan dikerjakan agar Anda mendapatkan jalan menuju surga Allah swt.
Saling Menghormati dan Menyayangi Antar Sesama Manusia
Menghormati dan menyayangi kedua orang tua adalah yang utama
bagi setiap manusia, sebagaimana firman Allah swt dalam Al Qur’an surah Al-Isra’ ayat: 24 yang artinya adalah
sebagai berikut.
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka
berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah
mereka, sebagaimana mereka telah mendidik aku diwaktu kecilku.”(QS. al-Isra:
24).
Selain menghormati kedua orang tua, Anda juga harus menghormati
dan menyayangi pasangan. Hal tersebut
juga telah diatur dalam Al Qur’an.
“Maka wanita yang salihah,
ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada,
oleh karena Allah telah memelihara (mereka).” (Q.S an-Nisa’: 34).
Memelihara Silaturahim
Menjalin silaturahim dengan keluarga, kerabat, dan tetangga yang tujuannya
untuk mempererat tali persaudaraan, bukan hanya sebagai adab Islami yang akan
menghantarkan Anda menuju surga, tetapi juga berdampak positif pada kelancaran
rezki serta akan memperpanjang usia.
Ini sesuai dengan sabda Rasulullah Saw.
“Barangsiapa yang ingin
dilapangkan rezkinya, dan ingin dipanjangkan usianya, maka hendaklah dia
menyambung silaturrahmi.” (HR. Muslim).
Maka jagalah jalinan silaturahim agar tidak terputus.
Memberikan Hak-hak Kepada Sesama Muslim
Setiap muslim memiliki hak-hak terhadap muslim lainnya. Apa
saja sih hak-hak itu? Nah, jawabannya ada dalam Hadist berikut.
“ Hak seorang muslim terhadap muslim lainnya ada enam
perkara.” Lalu Beliau ditanya; “Apa yang enam perkara itu, ya Rasulullah?’
Jawab Beliau: (1) jika bertemu,
ucapkanlah salam, (2) bila diundang, maka hadirilah undangannya, 3) bila dia
minta nasehat, berilah dia nasehat, 4) bila dia bersin lalu membaca tahmid,
doakanlah semoga dia beroleh rahmat, 5) bila dia sakit, kunjungilah dia, 6) bila dia meninggal, ikutlah mengantar
jenazahnya.” (HR. Muslim).
Tidak Merugikan Orang Lain
Ada hal-hal atau perkara-perkara yang akan merugikan sesama
manusia baik menyangkut keselamatan jiwa maupun kehormatan dan harta. Bukankah
Junjungan kita, Rasulullah Saw telah
memperingatkan dalam sabdanya:
“Barang siapa yang
memiliki kezaliman terhadap saudaranya, hendaklah ia meminta dihalalkan, sebab
dinar dan dirham (dihari kiamat) tidak bermanfaat, kezalimannya harus dibalas
dengan cara kebaikannya diberikan kepada saudaranya, jika ia tidak mempunyai
kebaikan lagi, kejahatan kawannya diambil dan dipikulkan kepadanya.” (HR.
Bukhari).
Menjaga Pergaulan
Yang dimaksud dengan menjaga pergaulan di sini bukan
pilih-pilih teman. Kalau tidak kaya atau tidak pandai Anda tidak mau berteman,
bukan begitu maksudnya ya.
Tetapi yang dimaksudkan adalah membatasi pergaulan antara
laki-laki dan perempuan. Allah Swt dengan tegas telah mengatur batasan
pergaulan antara laki-laki dengan perempuan sebagaimana yang tercantum dalam Al
Qur’an surah: An Nur ayat 30.
“ Katakanlah kepada laki-laki yang beriman,
agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu
lebih suci bagi mereak. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka
perbuat.”(QS. An Nur: 30).
Demikian pula surah an Nur ayat 31, yang artinya sebagai
berikut.
“Dan katakanlah kepada
para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pendangannya, memelihara
kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang
(biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kerudung di dadanya, dan
janganlah menampakkan auratnya, kecuali kepada suami mereka, ayah mereka, ayah
suami mereka, atau putra mereka, atau putra suami mereka, atau saudara
laki-laki mereka, atau putra saudara laki-laki mereka, atau putra saudara
perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya
tang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai
keinginan (terhadap perempuan), atau anak yang belum mengerti tentang aurat
perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan
yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai
orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.’
Selain menjaga adab dalam dunia nyata, dalam dunia mayapun
tetap ada aturan dan adab yang mesti diperhatikan dan dijaga, seperti etika
dalam bermedia sosial.
Tentang hal itu, dapat dibaca di sini.
Demikian semoga bermanfaat.
Post a Comment