Belajar
dari Kesuksesan Indscript itu berarti belajar menjadi
orang sukses kepada Indari Mastuti.
Yah, karena Indscript dan Indari Mastuti
adalah satu kesatuan. Tak ada Indscript jika tak ada tangan dingin Indari Mastuti
yang membentuk dan terus memelihara serta mengembangkannya.
Bagi
saya, indscript adalah rumah menulis pertama saya, di mana di tempat itulah
cikal bakal saya menjadi seperti sekarang ini.
Akhir
tahun 2015, saat semangat saya berada di titik nadir, tiba-tiba di linimasa
facebook terlihat status teman yang merasa bangkit dari kesusahan berkat
menulis. Hm, menulis adalah sesuatu yang saya sukai tapi jarang melakukannya
karena berbagai alasan yang tidak jelas.
“Apakah
saya bisa bersemangat lagi jika menulis?”
Pertanyaan
itu terus menerus memenuhi pikiran. Hingga akhirnya saya menemukan informasi
tentang suatu grup whatsApp yang anggotanya khusus perempuan dan menulis. Nama
grupnya bikin penasaran, yaitu Tips Nulis dan Bisnis -13 (TNB-13) dan yang
bikin mupeng adalah grupnya tak berbayar alias gratis.
Namanya
emak-emak, kalau dengar ada yang anugrah baca anu gratis pasti semangat tak terkira. Maka dengan usaha
maksimal, akhirnya saya diangkutlah ke dalam grup itu
Grup
TNB-13 yang digawangi salah satunya oleh Mbak Fitrie Agustin menerima dan
menyambut saya dengan sangat baik. Bermula dari sanalah saya akhirnya mengenal
Indscript dan Indari Mastuti.
Bahkan
training menulis online pertama yang saya ikuti adalah training online yang
diadakan oleh Indscript. Training itu adalah Training On Demand (TOD) menulis kisah
inspiratif.
Duhai
senangnya, yang mentori langsung adalah Indari Mastuti sendiri, pemilik
Indscript.
Psst,
saya bisikin rahasia mengikuti training bersama teh Indari agar sukses dan tidak keteteran yah, yaitu
harus bangun tengah malam, hi-hi-hi.
Yah,
jadwal beliau memberi training adalah
sekitar jam 02.00 sampai menjelang
subuh. Pada saat itulah semua ilmu “kanuragan”
kepenulisan beliau akan diberikan.
Setelah
training pertama itu, saya menjadi ketagihan dan terus mengikuti training
menulis secara online lainnya, dan salah satu training kepenulisan terbesar dari
indscript yang saya ikuti adalah Sekolah Perempuan.
Karya Alumni Sekolah Perempuan |
Apakah
hanya tentang menulis saja yang ada di indscript creativ? Tentu tidak
Esmeralda.
Penasaran
dengan indscript? Yuk kita ulik lebih dalam.
Tentang Indscript Creativ
Indscript
Creative didirikan oleh Indari Mastuti pada tahun 2007. Waktu itu beliau
sendiri yang menulis. Ketika tawaran mengerjakan proyek menulis semakin banyak
maka beliau menggandeng 3 penulis, yaiu Bang Aswi seorang bloger Bandung, Mas
Anto dan Mbak Tati
Hingga
ide untuk menjadikan indscript sebagai agensi buku itu muncul. Suatu terobosan
yang dianggap aneh pada saat itu.
Bagaimana tidak aneh, kalau Indscript hanya mengirim ratusan judul buku ke penerbit dan
mempersilahkan penerbit itu memilih sendiri judul mana yang diinginkan, tentu
saja disertai dengan outline dan sedikit contoh naskah.
Sementara
yang berkembang saat itu adalah penulis mengirimkan utuh tulisannya ke penerbit
untuk diterbitkan.
Aneh kan?
Tapi
bukan Indari Mastuti namanya kalau tidak berhasil menaklukkan keadaan yang tidak
biasa itu. Ia berhasil merebut hati beberapa penerbit dan bekerja sama dengan
agensi yang dibangunnya.
Sejak
saat itulah Indscript menjadi agensi pertama yang “aneh” tapi digandrungi oleh
penerbit. Bagaimana tidak disukai oleh penerbit, Indscript memberikan pelayanan
yang all in one, yang diberikan adalah naskah utuh siap terbit.
Tak perlu deh penerbit itu repot memikirkan lay out, desain ilustrasinya, sampulnya karena semua sudah siap, tinggal terbitkan saja.
Tak perlu deh penerbit itu repot memikirkan lay out, desain ilustrasinya, sampulnya karena semua sudah siap, tinggal terbitkan saja.
Keren kan?
Saat itu Indscript menjadi agensi
naskah pertama di Indonesia yang menggunakan sistem kerja sama seperti itu.
Maka tak heran kalau indscript kebanjiran orderan.
Indscript Bangkrut
Sesuatu
yang dibangun atau apapun itu, belum bisa dikatakan hebat jika belum mengalami
ujian. Mungkin itulah sebabnya Allah swt
memberikan ujian kepada teh Indari, agar supaya beliau dan Indscript naik kelas.
Bagaimana
ceritanya indscript bangkrut, kan lagi
kebanjiran orderan?
Menurut
Indari, salah satu penyebab bangkrutnya suatu usaha adalah, jika hasil produksi
tidak berkualitas. Saat itu orderan dari
penerbit sedang banyak-banyaknya, sebulan bisa dapat pesanan 60 hingga 100
naskah. Sayangnya tidak dibarengi dengan
kualitas yang memadai.
Pelanggan
mulai kecewa lalu memutuskan kerja sama dengan Indscript, lalu berujung pada
kebangkrutan pada tahun 2009. Sejumlah karyawan terpaksa diberhentikan dan
hanya menyisakan beberapa yang betul-betul berkualitas dan tetap mau bekerja di
Indscript.
Bangkit dari Kebangkrutan
Salah satu kelebihan
dari Indari Mastuti adalah semangatnya yang tak pernah surut. Secepatnya beliau
bangkit dan berbenah. Rekan kerjanya yang masih bertahan dirangkulnya lalu diberinya
pelayanan sebaik mungkin, memperbaiki
kualitas tulisan dan tak lupa meminta maaf.
Kepada pelanggan yang
terlanjur memutuskan kerja sama, beliau tetap menjalin silaturahim dan tak segan meminta maaf sekaligus menawarkan
lagi kerja sama yang jauh lebih baik.
Bukan hanya itu, beliau semakin getol belajar dari yang gratis hingga yang berbayar. Beliau tak segan mengeluarkan dana untuk sebuah ilmu.
Nah inilah salah satu rahasianya.
Kalau orang lain, semoga
bukan saya saat bangkrut dan mengalami kesusahan keuangan biasanya akan
semakin menjaga keuangannya agar tidak bocor, maka Indari Mastuti lain, Ia
semakin rajin mengeluarkan dananya, tapi bukan untuk foya-foya, melainkan dipakai untuk belajar. Berbagai pelatihan
tentang bisnis ia ikuti.
Salah satu yang beliau petik hikmah dari kebangkrutan itu adalah, sesukses apapun bisnis kita, gaya hidup harus tetap sederhana. Selain itu, beliau memiliki konsep, bahwa konsep bisnis tidak hanya untuk menghasilkan uang melainkan bagaimana kita bisa bermanfaat untuk orang lain.
Dan itulah dasar cikal bakal munculnya salah satu komunitas yang berjaya hingga kini, IIDN dan IIDB.
Kehadiran IIDN Sebagai Penyemangat
Di tengah usahanya
bangkit dari keterpurukan, Indari merasa perlu suatu wadah yang bisa memperluas
jaringannya sekaligus menjadi tempat untuk berbagi dengan orang lain.
Maka pada tanggal 24 Mei
2010, Indari membentuk komunitas menulis bagi ibu-ibu yang dinamainya Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) dengan visi menghasilkan penulis dari kalangan ibu rumah tangga.
Sebagai ibu, Indari
menyadari betul bahwa betapa banyak perempuan, ibu-ibu yang memerlukan wadah
untuk menyalurkan perasaannya, idenya melalui tulisan, maka di IIDN-lah tempatnya.
Kini IIDN sudah
berkembang demikian pesatnya hingga memiliki member sebanyak 21 ribu orang,
mungkin lebih hingga saat ini yang tersebar
di seluruh Indonesia bahkan hingga di beberapa tempat di luar negeri.
Perkembangan IIDN bukan
semata dilihat dari jumlah membernya yang bertambah terus dari waktu ke waktu,
tetapi perkembangannya ditandai pula dengan semakin banyaknya program-program
yang luar biasa.
Kopdar IIDN Makassar |
Kopdar IIDN Makassar |
Program-program itu
adalah antara lain:
- Memfasilitasi penulisan, penerbitan buku anggota melalui penerbit mayor dengan dijembatani oleh Agensi Naskah Indscript Creative dan Penerbitan melalui jalur mandiri melalui Bukuin.
- Memfasilitasi penulisan, penerbitan dan pemasaran buku antologi secara indie bekerjasama dengan berbagai penerbit Indie.
- Bekerjasama dengan pihak-pihak di luar IIDN dalam penulisan buku, kampanye digita atau hal-hal lain yang terkait penulisan.
Selengkapnya bisa di lihat
di web IIDN, ibuibudoyannulis.com
Pelajaran Apa yang Dipetik dari Indari Mastuti
Masya
Allah, kalau ditanya apa saja yang bisa diambil sebagai pembelajaran selama
bergabung dengan Indscript terutama selama mengenal ownernya, Indari Mastuti maka
jawabanya hanya satu yaitu BANYAK.
Pertama, Inovasinya
tiada henti
Indari
adalah salah satu orang yang saya kenal sebagai pribadi dengan inovasi tiada henti.
Ia berani keluar dari zona nyaman demi sebuah inovasi.
Kedua, manajemen
waktunya tokcer
Salah
satu bukti dari kuatnya mengelola manajemen waktu adalah beliau berhasil
menerbitkan 70 buku, mampu mengelola
bisnisnya sekaligus mengelola komunitas-komunitas dengan baik tanpa perlu
terjun langsung, beliau mempercayakannya kepada orang-orang yang dianggapnya
bisa serta dapat bekerja sama dengan baik.
Ketiga, niatnya
tulus untuk berbagi
Salah
satunya dibuktikan dengan hadirnya komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) dan Ibu-Ibu Doyan Bisnis (IIDB).
Kedua komunitas ini tak berbayar loh, tetapi banyak sekali manfaat yang didapatkan. Misalnya tips-tips menulis, tips-tips berbisnis, yang dengan sukarela dibagikan oleh member dan oleh Indari Mastuti sendiri.
Kedua komunitas ini tak berbayar loh, tetapi banyak sekali manfaat yang didapatkan. Misalnya tips-tips menulis, tips-tips berbisnis, yang dengan sukarela dibagikan oleh member dan oleh Indari Mastuti sendiri.
Keempat, motivasinya
untuk sukses sangat kuat
Kalau
tak punya motivasi yang kuat tak mungkinlah Indscript bisa bangkit dari
kebangkrutannya di tahun 2007, tak
mungkin pula bisa bertahan sampai sekarang yang sebentar lagi berusia 13 tahun.
Kelima, kecintaannya kepada dunia tulis tidak tanggung-tanggung
“Menulis adalah NAFAS dalam hidup saya” Indari Mastuti dari Buku 10 Juta Pertama dari Menulis hal 45.
Kenali Indscript melalui Inovasi dan Transformasi Bisnisnya
Bukan rahasia lagi kalau Indari
Mastui kaya dengan inovasi, melali Indscript beliau terus bertransformasi
sekaligus berinovasi. Kita tengok satu persatu yah.
- Tahun 2013, Indscript mendirikan Sekolah Perempuan. Sekolah ini adalah sekolah bagi perempuan yang ingin berkarya melalui tulisan. Hm, saya masuk gelombang berapa yah? Yang jelas saya ikut SP tahun 2016 dan berhasil menerbitkan satu buku solo hasil mentoring langsung oleh Kepala Sekolahnya, Anna Farida.
Buku Solo pertama saya hasil mentoring AnnaFarida |
Ahaaa...ternyata saya peserta Sekolah Perempuan Gelombang 15 |
- Tahun 2014 Indari membentuk Indscript Direct Selling. Salah satu karya dari Indscrip Direct Selling ini adalah lahirnya METRIK dan DREAMBOARD, sebuah alat bantu menuliskan mimpi apa saja, bisa mimpi jadi penulis sukses, mimpi jadi pebisnis sukses, dsb.
- Tahun 2015, Indari Mastuti membangun Komunitas Emak Pintar, komunitas khusus buat emak yang menggabungkan antara menulis dengan bisnis
- Tahun 2016, Indscript membentuk Indscript Training Center. Saya jadi ingat dengan Training On Demand (TOD), training menulis secara online pertama yang saya ikuti
- Tahun 2017, pada usia ke 10 tahun Indari membangun bisnis Indblack dengan memberdayakan ibu-ibu yang ada di sekitar rumahnya. Salah satu produknya adalah handsock yang pernah booming pada saat itu
- Tahun 2018 kembali Indari berinovasi dalam bisnis hingga berhasil didapuk menjadi co founder Kunikita yang terus berkembang hingga saat ini
- Tahun 2019 program BUKUIN Aja launching, sebuah program penerbtan indie yang lain daripada yang lain. Jika penerbitan indie pada umumnya hanya membantu penulis menerbitkan karyanya, maka di program BUKUIN ini yang bukan penulispun bisa menerbitkan bukunya. Bagaimana ceritanya bukan penulis terbitin buku? Yah, di program ini, siapa saja bisa menulis karena sebelum menerbitkan buku, mereka ikut training dahulu. Dilatih dulu, dikasi ilmu dulu. nah setelah ilmunya dapat, langsung deh dipraktikkan dan jadi buku. Keren kan.
Menyongsong 13 Tahun
Tahun 2020 Indscript
semakin menguatkan visinya menciptakan perempuan-perempuan produktif, inovatif
dan berdaya dengan program 3000% untuk perempuan melalui perubahan nama Indscript Training Center menjadi Indscript Businesswomen
University.
Saya semakin bersyukur
sekaligus bangga menjadi bahagian dari Indscript. Semoga semangat, inovasi
tiada henti dari Indari Mastuti dapat menular ke saya dan ke seluruh perempuan-perempuan
di Indoensia.
Selamat menyambut tahun
ke 13 Indscript. Sukses untuk kita semua.
bagus ini kita dapat beljaar dari kesuksesan indscript, selalu ada ide dan termotivasi yang sangat kuat banget untuk menjadi sukses
ReplyDeleteWah sosok yang sangat inspiratif dan layak untuk diteladani. Saya juga salah satu pengagum mbak Indari Mastuti. Semoga saya bisa mengikuti jejak kebaikan yang telah beliau lakukan
ReplyDeletemembaca kisah perjalanan mb indari memang sangat menginspirasi ya k. Dengan terbentuknya Indscript ini pun sebuah langkah yang berani. Sukses terus buat Indscript
ReplyDeleteAku pernah ketemu langsung sama Teh Indari. Orangnya memang humble banget dan ga pelit ilmu. Semoga dengan adanya Indscript semakin banyak perempuan Indonesia yang kreatif :)
ReplyDeleteBetul banget. Bisnis itu memang bukan sekedar untung dan rugi. Tapi juga menyangkut hubungan dengan Orang lain. Bisa bawa kita ke surga atau justru ke neraka. Hebat deh Indscript ini memang.
ReplyDeleteMemang benar, jika ingin sukses maka kita harus siap dengan segala resiko yang akan kita hadapi di depan.
ReplyDeleteIIDN ini bagus menururt saya. wadah kepenulisan yang didominasi emak2. sebagai tempat belajar, menyalurkan bakat, dan menghasilkan karya. Keren IIDN! bangkit terus Indscript
ReplyDeleteWah teh Indariiiii..saya salah satu member IIDN dan pernah nulis antologi juga bareng IIDN. Semoga sukses selalu teh Indari :)
ReplyDeletePernah join grup fb IIDN meski belum jadi ibu.. Banyak banhet ternyata teman2 yang semangaaaat buat nulis.. Aku juga sama mbak dulu ga semangat nulis tp karena ikut komunitas jadi tambah semangat..
ReplyDeletewah bun aku jadi tau sosok dan sejarah luar biasa di balik IIDN. beberapa bulan ini akau baru gabung IIDN, keren sih masyaAllah positive viber yang dibangun. kini kebangkrutan bisa diceritakan dan dituai hikmahnya, alhamdulillah mereka bs bangkit.
ReplyDeleteAwalnya saya kira Indscript itu penerbit, tapi ternyata agensi ya. Dan saya juga baru tahu kalau IIDN itu diprakarsai oleh Indscript, keren banget
ReplyDeleteSangat menginspirasi mba. Saya setuju kalau bisnis bukan cuma urusan mencari uang, tapi juga bagaimana bisa bermanfaat bagi org lain :)
ReplyDeleteTeh Indari dan semangatnya yang luar biasa memang sungguh menginspirasi banyak perempuan. Konsep bisnis yang mengagumkan yang tidak hanya untuk menghasilkan uang melainkan bagaimana kita bisa bermanfaat untuk orang lain patut diteladani.
ReplyDeletekeren banget ya, selalu kagum ama perempuan-perempuan cerdas, dan pesannya sampe banget buat kondisi sekarang adalah boleh sukses tapi jalani hidup tetap sederhana, aaaiihh love love love
ReplyDeleteLuar biasa sekali ya teh Indari ini semoga kisahnya banyk menginspirasi orang bnyk ya.
ReplyDeleteKisah jatuh bangun memang selalu menginspirasi. terimakasih mabk sudah berbagi.
ReplyDeleteInspiratif banget, menuju sukses harus siap juga menikmati prosesnya
ReplyDeleteSeru ya kl ada wadah buat saling support dan juga sharing. Apalagi kl kopdar, wah.. saya liat fotonya aja seruuu
ReplyDeleteIndscript Training Center dielaborasi lagi lebih luas menjadi Indscript Businesswomen University? Ini gebrakan cetar membahana dari Ibu Indari.
ReplyDeleteIndiscript berkah dan manfaat sekali ya masuk IIDN dan IIDB , jadi pengen masuk IIDN btw untuk masuk ke IIDN harus udah ibu2 ya kak kalau blm ibu2 ga bole ya?
ReplyDeleteSalut pada sosok beliau, tak pernah menyerah untuk terus memberdayakan kaum perempuan, terus melakukan inovasi yang tak terduga dan kadang nyeleneh
ReplyDeleteWah, keren banget kisah Indscript yang sudah jatuh bangkrut kemudian belajar keras hingga akhirnya kembali sukses.
ReplyDeleteSemoga semakin eksis ya Mba.
Yang punya Indscript ini keren. Ia punya mental wirausaha yang bagus. Orang sukses memang begini ya. Setelah gagal, ternyata masih bisa berdiri diatas kegagalannya untuk bisa naik lagi lebih tinggi dan mencapai sukses.
ReplyDeleteMbak indari ini keren banget loh. Seorang pengusaha dan penulis yang jatuh bangun tapi tetap kokoh berdiri dan berjuang untuk memberdayakan perempuan.
ReplyDeleteWalaupun belum jadi ibu-ibu, saya ikutan IIDN (walaupun nggak aktif juga)
ReplyDeleteMba Indari ini keren banget deh, berbakat... dan mau berbagi dengan sesama perempuan...
Sosok Teh Indari ini memang luar biasa. Semangatnya, komitmennya, konsistensinya juga inovasi dan kreatifitasnya.
ReplyDeleteSelalu bersyukur bisa kenal Indiscrpt ini.
Moga terus berjaya Indiscript dengan semangat dan tampilan barunya.