10 Rahasia Menulis di Blog
Sumber: Pixabay |
Saat
dihubungi oleh Suryani, salah seorang pengurus Komunitas Bloger Makassar Anging Mammiri
untuk menjadi pemateri di acara Klinik Blog, saya tidak langsung menerima, kurang percaya diri euy.
Sebagai
orang yang baru belajar ngeblog atau menulis
di blog, saya merasa ilmu perblogeran saya tidak ada. Saya sekedar menulis saja di
blog dan gaya-gayaan ngeblog, lalu dilabeli sebagai bloger😆
Untungnya,
Mugniar menyemangati dan Yani menjelaskan bahwa materi yang akan saya bawakan
adalah soal menulis saja.
Baiklah,
saya terima dengan mengucapkan Bismillah.
Saya
menerima bukan karena saya sudah piawai dalam menulis tetapi setidaknya saya
bisa berbagi sedikit pengalaman sekaligus memotivasi peserta, bahwa saya saja yang sudah tidak muda tua,
masih mau belajar dan terus belajar apalagi teman-teman yang masih muda.
Jadi,
mari kita belajar!
Baca pengalaman saya menulis di sini
Sesaat
setelah saya terima amanah itu, Yani mengirimkan flyer.
Huaa…
judulnya ngeri-ngeri sedap, Rahasia
Menulis di Blog.
Tak
apalah, semoga itu menjadi daya tarik tersendiri bagi orang agar mau meluangkan
waktunya untuk datang dan belajar bersama.
Karena
ini menyangkut rahasia menulis, baik menulis di blog maupun menulis artikel di
media bahkan menulis buku, maka saya memberi judul materi ini, 10 Rahasia
Menulis ala Dawiah.
Berdasarkan
hasil perenungan dan dari berbagai sumber, saya menyimpulkan, bahwa sedikitnya terdapat 10
rahasia agar bisa menulis dengan baik dan menarik (semoga tulisan-tulisan saya
termasuk dalam kategori itu).
Rahasia 1, Menulis, Menulis, dan Menulis
Ini
rahasia utama, yaitu menulis, menulis, dan menulis. Tak mungkin kan, kita bisa disebut
penulis dan atau bloger kalau tidak menulis.
Lalu
apa yang harus ditulis? Ingat, tidak semua ide dapat dituliskan.
Tulislah
apa saja yang disukai bukan yang diinginkan. Jika Anda suka jalan-jalan,
maka tuliskanlah pengalaman jalan-jalannya. Suka memasak, tuliskan resep masakan,
atau gemar menonton film, maka cobalah menulis tentang film.
Menulislah
sesuai dengan latar belakang. Jika Anda adalah guru, tentu sangat mudah menulis
kisah keseharian selama mendidik atau
mengajar, atau menuliskan materi-materi pelajaran yang sesuai bidang keilmuan Anda.
Susunlah
rangkaian ide atau gagasan utama secara sistematis sebagai bentuk awal sebuah
tulisan, lazimnya disebut outline. Tujuannya, agar kita memiliki
gambaran utuh isi tulisan, fokus, dan mempermudah dalam mengembangkan tulisan sekaligus
sebagai alarm, kapan berhenti dan kapan dilanjutkan.
Jika
tidak, tulisan bisa melebar kemana-mana.
Rahasia 2, Riset
Sebelum
menulis, biasakanlah melakukan riset. Pelajari sesuatu secara mendalam,
kumpulkan informasi terkait dengan topik tertentu yang sehubungan dengan apa
yang akan kita tulis.
Saat
melakukan riset, siapkan topik/tema atau outline yang telah disusun sebelumnya.
Kemudian siapkan pertanyaan 5W + 1 H (what, who, why, when, where,
dan How).
Sumber Pixabay |
Pilihlah
instrumen pengumpulan materi sesuai dengan kebutuhan, misalnya wawancara,
observasi, studi pustaka, dan dokumentasi.
Rahasia 3, Pemilihan Judul
Apakah
yang membuat pembaca tertarik membaca sebuah tulisan? Jawabannya adalah judul. Jadi, jangan main-main dengan judul. Gara-gara judul, orang bisa langsung menutup
buku atau blog kita. Tapi gara-gara judul pula, orang yang tadinya enggan
membaca bisa menjadi tertarik, lalu meneruskan bacaannya.
Dalam
buku 101 Dosa Penulis Pemula, karya Isa Alamsyah, dituliskan bahwa ada beberapa
hal yang membuat judul menarik perhatian pembaca, di antaranya:
- Judul harus membuat penasaran.
- Judul harus bisa menggoda pembaca.
- Judul tidak terlalu panjang, dan tidak terlalu pendek.
- Judul harus menggambarkan isi
- Jika judul menyebutkan nama tokoh, pastikan nama tokohnya menarik.
- Pilihlah kata atau diksi yang tidak lazim untuk judul
- Pilih judul yang provokatif.
Rahasia 4, Miliki KBBI
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) berfungsi
sebagai pedoman agar kita bisa menulis dengan baik dan benar sesuai dengan EYD.
Biasakan pula menulis dengan kata-kata baku.
Jangan ragu menggunakan kata-kata yang mungkin belum umum tetapi ada dalam KBBI.
Zaman sekarang, kita tak perlu repot membawa buku KBBI yang lumayan tebal. Cukup menggunakan aplikasi KBBI yang bisa diunduh dan disimpan di telepon seluler.
Jangan ragu menggunakan kata-kata yang mungkin belum umum tetapi ada dalam KBBI.
Zaman sekarang, kita tak perlu repot membawa buku KBBI yang lumayan tebal. Cukup menggunakan aplikasi KBBI yang bisa diunduh dan disimpan di telepon seluler.
Rahasia 5, Pemilihan Diksi
Diksi
merupakan pilihan kata yang digunakan penulis dalam sebuah tulisan.
Gunakanlah
diksi sesuai dengan genre tulisan, genre fiksi tentu berbeda dengan genre non
fiksi. Tulisan
non fiksi biasanya lugas dan tegas
sedangkan fiksi kadang mengandung makna tersirat.
Diksi
sebaiknya juga disesuaikan dengan pembaca yang disasar, misalnya tulisan
ditujukan kepada pembaca ibu rumah tangga tentu berbeda diksinya untuk remaja, atau anak-anak.
Sesuaikan
pula dengan setting, misalnya penulis hendak bercerita tentang keadaan suatu
daerah maka gunakanlah diksi yang sesuai dengan daerah tersebut. Contoh,
penulis bercerita tentang suatu kejadian di Makassar, maka sangat tidak pas
jika menggunakan dialeg Jakarta.
Misalnya, menggunakan kata-kata enggak, sih, atau loh, padahal penulisnya
adalah orang Makassar atau tulisannya tentang sesuatu yang ada di Makassar.
Mengapa tidak sekalian menggunakan diksi yang mewakili daerahnya, misalnya
menambahkan ji atau mi sebagai ciri khas daerah.
Selain
itu, carilah diksi yang bervariasi agar pembaca tidak bosan. Gunakan tesaurus untuk
mencari padanan kata.
Rahasia 6, Kohesi
Gunakan
kohesi agar tulisan menarik dan mengalir. Manfaatkan kata sambung dan periksa,
adakah kalimat yang tidak efektif.
Contoh.
Setiap
siswa mendapatkan buku paket. Buku bisa
dibawa pulang ke rumah. Buku itu milik perpustakaan sekolah. Buku dipinjam
selama setahun. Buku harus dijaga, tidak
boleh hilang dan rusak.
Isi
tulisan di atas sudah bagus, tetapi tidak mengalir dan terputus-putus. Paragraf
di atas tidak memiliki kohesi.
Bandingkan
dengan paragraf berikut.
Setiap
siswa mendapatkan buku paket dan bisa dibawa pulang ke rumah. Buku itu milik
perpustakaan sekolah yang dipinjamkan selama
setahun. Oleh karena itu, buku harus dijaga agar tidak hilang dan rusak.
Rahasia 7, Koherensi
Koherensi
berkaitan dengan isi. Kalimat yang tersusun dalam suatu paragraf harus
membentuk gagasan yang sama dan saling mendukung.
Contoh
Setiap
siswa mendapatkan buku paket dan bisa dibawa pulang ke rumah. Guru juga bisa
meminjam buku paket. Buku itu milik
perpustakaan sekolah yang dipinjamkan selama
setahun. Oleh karena itu, buku harus
dijaga agar tidak hilang dan rusak.
Paragraf
di atas punya kohesi, tapi kurang koherensinya.
Jadi,
kalimat mana yang mengganggu?
Ya! Kalimat “Guru juga bisa meminjam buku paket.”
Kalimat
itu tidak perlu ada di situ. Jika dibutuhkan, maka buatlah menjadi paragraf lain.
Rahasia 8, Menyiapkan Plot Twist
Pernahkah
Anda membaca suatu tulisan yang akhir ceritanya membuat Anda melongo, seraya
berucap, “kenapa saya tidak kepikiran yah?”
Itulah
plot twist. Akhir cerita yang mengejutkan.
Plot twist terdiri
dari dua kata. Plot yang berarti
alur cerita dan twist (bahasa Inggris) yang berarti melintir atau
berputar. Singkatnya plot twist adalah, alur cerita yang sengaja
dipelintir sehingga memberi efek kejutan.
Penulis
yang merencanakan plot twist, biasanya membuat sebuah detail yang
menyesatkan, menggiring pembaca mengira si A padahal arahnya ke si B.
Rahasia 9, Mengedit
Rahasia
kesembilan adalah mengedit. Biasakanlah mengedit tulisan sebelum diposting. Baca secara saksama lalu perbaiki manakala menemukan kata yang tidak bagus atau tidak pas.
Jauhi typo atau salah ketik. Kelihatannya sederhana, tetapi salah ketik bisa mengganggu bahkan bisa mengubah arti.
Contoh.
Kata "dik" dan "dek"
Jika menulis Dek yang bermakna panggilan adik dalam dialeg bahasa daerah, maka kata Dek harus ditulis miring. Jika tidak, dek bermakna geladak kapal.
Jangan sampai berniat menulis makan tetapi karena typo tulisan menjadi makam.
Jadi, jangan malas mengedit yah.
Jauhi typo atau salah ketik. Kelihatannya sederhana, tetapi salah ketik bisa mengganggu bahkan bisa mengubah arti.
Contoh.
Kata "dik" dan "dek"
Jika menulis Dek yang bermakna panggilan adik dalam dialeg bahasa daerah, maka kata Dek harus ditulis miring. Jika tidak, dek bermakna geladak kapal.
Jangan sampai berniat menulis makan tetapi karena typo tulisan menjadi makam.
Jadi, jangan malas mengedit yah.
Rahasia 10, Membaca
Modal utama bagi penulis adalah membaca. Semakin banyak membaca semakin banyak perbendaharaan kata yang diperoleh. Menulis dan membaca adalah kegiatan yang saling berkaitan.
Jadi, sudah berapa banyak buku yang dibaca bulan ini?
Demikian 10 rahasia menulis ala saya. Oh yah, saya tambahkan satu, yaitu percaya diri.
Dia
tidak percaya diri, takut jika tulisannya tidak dibaca, ragu jika tulisannya
tidak bagus, dan sebagainya. Maka kepercayaan diri ini sangat diperlukan, jika
memang berniat menjadi penulis.
Tuliskan
saja sambil belajar secara bertahap, berlatih terus hingga menghasilkan tulisan
yang baik. Ada atau tak ada orang yang mau membacanya.
Yakinlah, tulisan akan
mendapatkan takdirnya sendiri.
Baca juga "Maafkan Saya Menulis Tentang Bapak di sini
Bac
Baca juga "Maafkan Saya Menulis Tentang Bapak di sini
Bac
Satu
hal yang paling penting dilakukan setiap kali Anda mau menulis, yaitu menulislah sesuatu yang bermanfaat, karena
setiap kata yang tertulis kelak akan dimintai pertanggungjawaban.
Referensi:
- Isa Alamsyah, 101 Dosa Penulis Pemula
- Isa Alamsyah, Plot Twist
- Modul SP
- Dari berbagai sumber
Rahasia menulis blog kurleb nulis buku juga ya. Hanya tulisan di blog lebih pendek. Makasih mbak sharingnya
ReplyDeleteIya, sama-sama.
DeleteMakan jadi makam. Hihihi.
ReplyDeleteTesaurus? Waduh, saya ga pernah teerpikir pakai itu.
Kalau saya nulisnya masih, ya gitu deh.
Lebih banyak mengandalkan perasaan, hihihi...
Dan juga modal spasi biar pembaca blog ga pegel matanya.
Tiap orang berbeda gaya dan caranya menulis dan saya salut kepada orang yang bisa menulis mengandalkan perasaan, biasanya tulisan yang ditulis dengan perasaan akan langsung kena di hati.
DeleteSelamat menulis mbak. Proud of you.
makasih mba ilmunya, aku udah lama ngeblog pun kayaknya belum nerapin tips di atas. Riset nih kayaknya yang harus aku gali terus kalau mau nulis
ReplyDeleteSama-sama, semangat ngeblog ya.
DeleteTerima kasih ilmunya Bunda Dawiah. Sebagai penulis pemula yang masih terus belajar, semua ini sangat bermanfaat sekali. Saya juga kadang-kadang masih suka gak pede dengan tulisan sendiri. Tetapi bismillah, kalau tidak sekarang mulai menulisnya, kapan lagi. Begitu kalimat yang biasa saya tanamkan dalam diri sendiri. Semoga bisa terus istiqomah dalam menulis, menebar manfaat lewat tulisan ya Bunda.
ReplyDeleteAamiin, yuk menulis lagi, sebarkan manfaat sebanyak-banyaknya lewat tulisan
DeleteWuaaah senangnya, namaku disebut di sini ....:))))
ReplyDeleteKak Dawiah bela, sudah kompeten sekali membawakan materi, masih ndak percaya diri, jadi harus dikompor-kompori. Senangku baca ini, jadinya ada formula yang bisa menjadi pegangan orang untuk menulis dengan mengalir dan sesuai dengan karakter dirinya :)
BTW, kalau untuk sapaan, kata "dek" ditulis dengan huruf awal kapital, ya, Kak?
Dirimu adalah kompor yang baik, makasih Adek. Segera saya perbaiki
DeleteBy the way, saya selipkan juga hal - hal yang kita diskusikan saat bawa materi kemarin, Kak, hehe.
DeleteKeren nih tipsnya. Aku kalua ditanya, malah belum nih menyusun gimana sih menulis di blog. Selama ini nulis aja….Makasih Bun remindernya...
ReplyDeleteDirimu penulis hebat mbak, beberapa kali menang lomba itu loh salah satu indikatornya.
DeleteSaya pun pernah ikut jadi pembicara workshop. Awalnya nervous mbak, tapi niatnya kan kita membagikan ilmu dan memberikan inspirasi dan motivasi. Btw sukses selalu mbak
ReplyDeleteAamiin.
DeletePokoknya nulis nulis dan nulis ya bun. KArena menulis sebuah kebiasaan yang akan terasah jika terus dilakukan.
ReplyDeleteMasyaallah bunda, semoga barokah ilmunya. Saya sendiri suka banget sama penulis yg pintar racik diksi dan plot twist. Jadi seru gt bacanya :)
ReplyDeletesayapun begitu, makanya rajin latihan agar tulisan saya bisa dinikmati pembaca.
DeletePoin pemilihan judul masih jadi PR saya Bun..kadang suka lamaa untuk memilih judul yang tepat hihihi
ReplyDeleteSebenarnya dari 10 rahasia menulis di blog itu, yang paling penting poin nomer satu ya, Bun. Yaitu menulis, menulis dan menulis
DeleteTipsnya sangat bermanfaat Bundaku. Bagian Kohesi, Koherensi, dan Plot Twist masih Pe eR banget buat saya, Bun. Sementara ini mencintai kegiatan menulisnya dulu saja,deh. Semangaat.
ReplyDeleteWah, kalau sudah cinta, mau apalagi coba?
DeleteSulit loh mencintai kegiatan ini. Kalau sudah cinta maka apapun akan kita lakukan demi memenuhi hasrat kecintaan itu.
Terima kasih untuk tips-nya Bunda. Aku masih belajar lagi nih untuk menulis di Blog, kadang masih suka typo. Soalnya kalua nulis mengalir aja gitu, hihihi. Masih harus banyak belajar lagi :)
ReplyDeleteNah ini aku nemu typonya Mbak hihihi. (((kalua)))
DeleteTipsnya ketje nih mbak. Betul sekali, kadang pingin nulis tentang apa tapi kalau kita kurang bahan bacaan malah jadi kurang greget hasil tulisannya.
ReplyDeleteWah mantul ni Bunda tips nulisnya ... Emang unttu menghasilkan tulisan yang oke itu butuh effort ya Bun .tapi pastinya terbayar lunas saat para pembaca mendapat manfaat dari tulisan kita. Semangat Bunda!! ����
ReplyDeleteDirimu sungguh luar biasa, sudah bisa menerbitkan buku. Semangat juga ya sayang.
DeleteMakasih ya m ak bocoran rahasianya, saya akan coba kembali tekun mengisi blog, dimulai dari rahasia pertama, menulis apa yang disukai.
ReplyDeleteSemangaaat!
DeleteMulailah dari hal yang disukai.
Wah, Bun, makasih tipsnya ya. Aku masih harus banyak belajar nih biar ngeblognya makin rajin dan tulisannya lebih kece. Makasih, Bun sharing ilmunya.
ReplyDeleteBunda keren bangets...salut dan bangga. Setuju pada kesepuluh rahasianya dalam menulis blog dan yang pertama saya suka, menulis, menulis dan menulis!
ReplyDeleteMakasih sudah berbagi tips Bunda
Dirimu jauh lebih keren loh sayang, sayapun mau menyerap ilmu menulisnya mbah Dian, biar bisa menang terus hehehe
DeleteSaya jadi belajar dari tulisan ini. Terutama tentang kohesi dan koherensi. Untuk judul, saya sepakat kalau judul memang bisa memikat atau malah bikin pembaca gak jadi membaca. Makanya saya suka susah membuat judul
ReplyDeleteAsiik banget belajar sama Bunda Dawiah mengenai menulis.
ReplyDeleteAda banyak hal yang harus sering dilatih apalagi menulis di blog yang editornya adalah diri sendiri.
Aku pribadi pernah kurang nyaman membaca blog yang menggunakan bahasa daerah yang terlalu banyak. Karena segmentasinya jadi mengecil, menurutku. Dan jadi sangat mengganggu kalau bahasa daerahnya bermakna lain bagi daerah lain.
Betul, pembaca yang kita harapkan bukan dari daerah kita sendiri kan. Kalau saya maunya pembaca tulisan saya berasal dari manapun.
DeleteWuih, keren banget Bun tulisannya. Setuju banget dengan semua point yang diberikan. Aku suka bingung sendiri kalo ditanya sama yang kepengen ngeblog. Bingung jawabnya dari mana. Tulisan ini bisa jadi rujukan deh.
ReplyDeleteWah senangnya bisa berbagi pengalaman menulis. Selamat ya bun 🤗 Saya baru tau plot twist itu maknanya plot yang tak terduga. Jadi pengen baca bukunya langsung Isa alamsyah. Beli dimana bun 🙂
ReplyDeleteSaya punya KBBI hadiah tp blm dibuka buka enjoy pke online aja ..Btw .pemilihan judul penting banget supaya bs jd daya tarik ya..
ReplyDeletekelemahanku sejak dulu tuh satu, milih judul tulisan. entah mengapa aku selalu kesulitan bikin judul tulisan yang memikat
ReplyDeleteKaya manfaat banget mengikuti acara ini ya mba
ReplyDeletebanyak banget rahasia yang harus kita pelajari ya
aku juga masih belajar terus ini
Asah makasih sudah menuliskan ini Mbak. Saya baru ngeh tentang kohesi dan koherensi. Pengingat nih agar saya mulai menulis seperti itu.
ReplyDeletePertama kali kenal dengan Bunda di WAG AM kirain masih muda atau seumuran mamah2 muda karena cara chatnya yang gaul banget hehe eh pas kunjungi blognya baru kaget, maa syaa Allaah ternyata bunda ini seusia mama saya tapi produktif banget menulisnya. Salut deh. Sepertinya menulis juga bisa bikin orang awet muda ya, hehe.
ReplyDeleteBtw rahasia utama dalam menulis memang harus menulis, menulis dan menulis ya eh tapi saya kalau menulis jarang eh tidak pernah pake outline malah padahal itu membantu banget ya Bund.
Sangat membantu, karena biasanya kalau ide sudah muncul sangat susah direm. Nah, outline inilah yang berfungsi sebagai rem. Siapa tahu tulisan kita yang rencananya hanya satu kali postingan bisa menjadi dua atau lebih. Jadi tuliskan saja semua idenya di outline
DeleteWah, terima kasih atas sharingnya. Sangat bermanfaat dan menambah motivasi dalam menulis.
ReplyDeleteWah pagi2 dapet ilmu menulis, trimksh bu, manfaat banget. Semoga ketularan makin semangat menulis baik di blog ataupun buku. Salam kenal
ReplyDeleteSama seperti beberapa komentar dari pembaca di sini, saya juga sepertinya harus belajar lagi mengenai kohesi dan koherensi. Kembali lagi ini kuncinya kepada: menulis, menulis, menulis, juga membaca. Wah, saya juga baru ingat itu buku Isa Alamsyah yg ingin saya baca namun kemudian lupa, dan diingatkan kembali oleh postingan ini.
ReplyDeleteOh ya, soal judul, saya pribadi suka sebel dg judul yang clickbait gitu, Bu. Saya kesel sama judul yang memancing. Sekarang saya udah juaranggg ngeklik berita yang berjudul semacam "blablabla nomor empat adalah blablabla" "heboh!!! wanita ini blablabla, lihat reaksi blablabla" "makan makanan ini, kamu akan mengalami blablabla" Namun, jika judul tidak begitu 'menggoda', bahkan hanya terdiri dari 1 kata atau 1 karakter, akan saya baca tulisannya jika ditulis oleh 'seseorang'. Biasanya sih, jika saya tahu konten yang biasa dia bikin itu seru, saya akan baca. Saya juga lebih senang membaca jika tulisan itu menarik dan mengalir (barang kali ini kembali lagi ke kohesi dan koherensi, serta pemilihan diksi), terlepas dari apa judulnya. Haha, ini dari perspektif saya sebagai pembaca.
Kemudian untuk plot twist, bagaimana plot twist diterapkan di blog, Bu? Plot twist itu apakah hanya untuk tulisan fiksi?
Soal membaca, wah bulan ini baru 2 buku saya khatamkan, Bu, hehe. Tapi sekarang saya memiliki prinsip, berapa pun jumlah buku yang kamu baca, itu tidak begitu penting, asalkan meluangkan waktu untuk terus membaca setiap hari.
Terima kasih atas bocoran rahasia menulis pada postingan ini, Bu. Doakan saya semoga bisa menulis yang bermanfaat.
Plot twist bisa diterapkan untuk semua genre tulisan, tapi pastinya berbeda-beda cara penempatannya.
DeleteKita berdoa bersama yah, semoga tulisan kita selalu bermanfaat dan menjadi ladang pahala. Aamiin
Oh jadi itu toh rahasia tulisan Bunda yang selalu menarik untuk dibaca..
ReplyDeleteMantap bun!
Btw, kalau untuk riset saya tuh paling selalu melakukannya sebelum menulis makanya kadang tulisan saya jadi lama karena kelamaan riset hehe..
Mantap meriset itu pentig biar tulisan kita tidak mengada-ada.
DeleteTerima kasih sharingnya, Bunda. Seneng baca postingan ini. Memang saya juga ngerasa masih jadi blogger newbie. Rahasia menulisnya oke. Memang kalau saya sebelum menulis, biasanya riset dan memilih judul buat tulisan. Yang kadang menghambat itu niatnya riset, eh malah bablas buka medsos, haduh. Hehe ...
ReplyDeleteSayapun sering begitu,maka mari kita kembali ke jalan yang lurus, eh hahaha...
DeleteBunn lengkap banget ini 'grammar' nya. Saya sampai kewalahan bikin list di kepala kaidah-kaidah bahasa indonesia mana aja yang masih jadi PR buat saya. Saking banyaknya hehe. Selama ini tiap menulis baru berpedoman sama rahasia yang pertama aja. Nulis yang paling relate sama kehidupan sehari-shari.
ReplyDeleteTerimakasih banyak sharing yang super komplit ini ya bunda :)
Luar biasa sharingnya mba,, buat newbie kaya aku berguna banget,, btw bisa gak yah saya gabung di komunitas blogger Makassar ini.. Saya domisili Palopo mba :)
ReplyDeleteBisa sekali mbak, syaratnya selain punya blog dan sudah ada postingannya minimal tiga tulisan ada juga pernah menghadiri pertemuan atau kegiatan yang dilakukan oleh komunitas Bloger Makassar, sekalipun hanya sekali.
DeleteYuk gabung!
tambahan ilmu baru lagi buat saya ini mbak
ReplyDeletewaktu menulis, saya juga membiasakan untuk membaca kembali, mungkina ada kalimat yg berbelit-belit, sehingga jadi kurang enak dibaca
keren mbak, terima kasih banyak sharingnya ....
ReplyDeleteWuih, banyak juga rahasia Bunda Dawiah.Keren euy, telaten banget demi menghasilkan tulisan yang OKE punya ya, Bund
ReplyDeleteHuwaaaah... Matul bener dah bun. Sejujurnya, saya jarang memperhatikan EYD kalau nulis blog. Bahasa masih suka-suka. Kalau palai bahasa tidak baku juga dimiringkan. Padahal, kalau baca yang tulisannya rapi gitu ya enak. 🙈
ReplyDeleteSoal perblogan emang banyak banget PR nya
Diksi, Koherensi dan Plot Twist yang sepertinya harus aku pelajari lebih dalam. Nice artikel mbak, thanks for sharing :)
ReplyDeleteBunda rahasia menulisnya beneran lengkap ini. Diantaranya yang sesuai KBBI, kalau baca tulisan yang meski kekinian tapi sesuai KBBI itu nyaman di mata, beda sama tulisan alay yang sudah salah eja, enggak tepat penggunaan tanda bacanya..dan lainnya, bikin sepet bacanya..hiks
ReplyDeleteSaya buka tesaurus kalau mau bikin puisi, Mbak. Hehehe...
ReplyDeleteMakasih banget sharingnya, jadi diingatkan kembali pada step-step yang benar.
Terima kasih mbak. Semoga saya bisa lebih konsisten dalam menulis blog.
ReplyDeleteWah, keasikan minyak jadi lupa nulis nih. Tapi gpp, ilmu penulisan baru yang baru aku baca. Mudah-mudahan mempermudah saya dalam menulis di blog kecil saya. Terkadang saya lw nulis kok kehabisan diksi atau susunan kalimatnya itu2 saja dan banyak pengulangan kata yang saya lakukan. Sedikit memaksakan tulisan jadi melebar keluar jauh dari tema sebagi perumpamaan biasanya. Makasih bunda tips2 nya keren banget. Sehat selalu bun.
ReplyDelete