Manifestasi Surat Edaran Mendikbud RI Nomor 14 Tahun 2019 Tentang Penyederhanaan RPP
Penyampaian materi oleh Ibu Hj.Tarmini,S.Pd.,MM.Pd Sumber Foto: MGMP IPA Kota Makassar |
Sebenarnya saya enggan menghadiri undangan MGMP IPA Makassar pada
hari Kamis, 16 Januari 2020 lalu, berhubung karena jam mengajar saya di sekolah cukup padat.
Tetapi saat melihat agenda kegiatannya, berupa pengejawantahan
atau manifestasi dari Surat Edaran Mendikbud
RI Nomor 14 Tahun 2019, maka rasa enggan itu berubah menjadi semangat, dipicu
oleh keingintahuan tentang bagaimana MGMP IPA menyikapi surat edaran tersebut.
Ternyata kegiatan ini mendapatkan apresiasi yang tinggi dari
semua guru IPA di Makassar, baik guru yang mengajar di SMP Negeri maupun SMP
Swasta. Hal ini terlihat dari jumlah pendaftar yang membludak.
Namun kapasitas tempat pelaksanaan kegiatan di Gedung PT
Penerbit Erlangga, hanya bisa menampung tak lebih dari 200 orang.
Terpaksa Ketua MGMP IPA Makassar, Drs. Makmur Hidayat, M.M membatasi pendaftaran hingga 150 orang saja.
Terpaksa Ketua MGMP IPA Makassar, Drs. Makmur Hidayat, M.M membatasi pendaftaran hingga 150 orang saja.
Ini membuktikan bahwa guru-guru di Makassar, khususnya guru
SMP Mata pelajaran IPA sangat antusias dan menyambut baik Surat Edaran Mendikbud
Tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Sumber MGMP IPA Kota Makassar |
Sumber MGMP IPA Kota Makassar |
Kegiatan ini menghadirkan
satu-satunya narasumber, yaitu Ibu Hj
Tarmini, S.Pd., MM,Pd. Beliau adalah pengawas sekolah jenjang SMP mata
pelajaran IPA.
Sebelum saya menuliskan
apa saja yang dipaparkan oleh beliau, mari kita melihat apa isi arahan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Nadien Makarim yang termaktub dalam surat edaran tersebut.
Arahan Kebijakan Baru
Terdapat empat hal
penting yang dituliskan dalam surat edaran tersebut, yakni:
Pertama,
penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dilakukan dengan prinsip efisien,
efektif, dan berorientasi pada murid.
Kedua, dari
13 komponen RPP yang diatur dalam
peraturan sebelumnya (Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016) yang menjadi komponen
inti hanya ada tiga, yakni tujuan
pembelajaran, langkah-langkah (kegiatan) pembelajaran, dan penilaian pembelajaran
(assessment), sedangkan komponen lainnya bersifat pelengkap.
Ketiga, sekolah,
kelompok guru mata pelajaran sejenis dalam sekolah, Kelompok Kerja
Guru/Musyawarah Guru Mata Pelajaran (KKG/MGMP), dan individu guru secara bebas
dapat memilih, membuat, menggunakan, dan mengembangkan format RPP secara
mandiri untuk keberhasilan belajar murid.
Keempat, RPP yang telah
dibuat tetap dapat digunakan dan dapat pula disesuaikan dengan ketentuan
dimaksud pada angka 1, 2, dan 3.
Pengejawantahan atau
manisfestasi Surat Edaran Mendikbud RI Nomor 14 Tahun 2019 dijelaskan secara
gamblang oleh ibu Hj Tarmini, S.Pd.,MM.Pd yang saya rangkum sebagai berikut.
Versi Full Page & One Page
RPP versi lama berupa
versi halaman penuh terdiri atas 13
komponen, yakni Identitas Sekolah, Mata Pelajaran, Kelas/Semester, Materi/Sub Materi,
Tahun Pelajaran, Alokasi Waktu, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar/Indikator, Pencapaian
Kompetensi, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Model Pembelajaran, Media
Pembelajaran, Sumber Belajar/Alat Bahan, Langkah Pembelajaran, dan Penilaian
(assessment).
Sedangkan RPP versi
baru berupa versi satu halaman, komponennya terdiri atas: Identitas Sekolah, Mata Pelajaran, Kelas/Semester,
Materi/Sub Materi, Tahun Pelajaran, Alokasi Waktu, 3 Kompetensi Inti, Tujuan
Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, dan Penilaian (assessment).
Untuk komponen lainnya
bersifat sebagai pelengkap dan guru bebas memilih secara mandiri. Yang jelas, guru
harus menemukan potensi majemuk murid melalui pengembangan pada kegiatan
pembelajaran
Bagaimana Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran?
Selanjutnya Ibu Hj.
Tarmini menjelaskan tentang pengembangan pada kegiatan pembelajaran yang terdiri
atas enam cara, yaitu:
- Kegiatan pembelajaran hendaknya terintegrasi melalui lintas Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran lain.
- Tetap menerapkan 4C/4K, yaitu Critical Thingking, Comunication, Creativitas, dan Colaboration.
- Kegiatan pembelajaran seharusnya menerapkan Literasi Baru, Numerik, dan Karakter (PPK).
- Membiasakan siswa melakukan pembelajaran dan penilaian yang berorientasi kepada keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills) HOTS agar terdorong kemampuan berpikir kritisnya.
- Heutagogy ( Self Determine Learning) siswa diarahkan untuk mandiri, belajar menentukan sendiri.
- Mengenali potensi kecerdasan majemuk
siswa.
Teori Kecerdasan Majemuk (The Multiple Intelligences)
Menurut Wechsler (dalam
Suryabrata, 2005), kecerdasan merupakan usaha untuk mengarahkan dan meningkatkan kemampuan individu agar dapat
bertindak secara baik dan terarah, bisa lebih rasional dan bermanfaat bagi lingkungan
di sekitarnya.
Tolok ukurnya bukan
hanya dinilai dari kemampuan logikanya, tetapi dapat pula dilihat dari
kemampuan lain. Jenis-jenis kecerdasan itu, oleh Howard Gardner disebutnya
sebagai kecerdasan majemuk.
Ibu Hj. Tarmini
menerangkan dan memberi contoh satu persatu kesembilan kecerdasan majemuk berdasarkan
pengalaman beliau sebagai guru.
Logika
matematika adalah memahami
proporsi dan hipotesis serta permasalahan matematika. Siswa
yang memiliki kecerdasan logika matematika memiliki kemampuan mengolah alur
pemikiran yang panjang, senang dengan pelajaran numerik dan berhitung.
Kecerdasan
verbal - linguistik adalah
berpikir menggunakan kata-kata dan penggunaan bahasa. Siswa yang memiliki
kecerdasan verbal linguistik biasanya menguasai bahasa lisan dan tulis untuk
mengungkapkan perasaan dan dirinya,
Kecerdasan
spasial merupakan
kemampuan mengenali dan memanipulasi pola-pola di ruang yang luas atau berpikir
dalam tiga dimensi. Siswa dengan kecerdasan spasial ini biasanya senang
mencoret-coret, menggambar dan berkhayal membuat desain sederhana.
Kecerdasan
musikal adalah kemampuan
siswa mengenali suara dan menyusun nada, irama dan dapat membedakan nada, ritme
dan timbre. Siswa dengan kecerdasan musikal ini biasanya suka belajar sambil
bernyanyi.
Kecerdasan
kinestetik ditandai dengan kemampuan siswa dalam mengontrol gerak
tubuh dan memanipulasi objek. Siswa yang memiliki kecerdasan ini biasanya suka
sekali dengan pelajaran olah raga.
Kecerdasan
naturalis merupakan kemampuan memahami alam, manusia, hewan, dan
tumbuhan. Siswa dengan kecerdasan naturalis ini tampak sebagai penyayang hewan
dan tumbuhan.
Kecerdasan
interpersonal adalah kecerdasan dalam memahami dan
berinteraksi secara efektif dengan orang lain. Siswa dengan kecerdasan jenis
ini ditandai dengan kemampuannya berkomunikasi dengan baik, bisa memimpin
temannya dan suka sekali berorganisasi.
Kecerdasan
intrapersonal merupakan kecerdasan dalam memahami diri sendiri.
Siswa dengan kecerdasan intrapersonal cenderung kelihatan pendiam dan mandiri.
Kecerdasan
eksistensial adalah kepekaan untuk mempersoalkan arti
hidup, kematian, dan proses semesta.
Penyusunan RPP
Sesi kedua dalam
kegiatan ini adalah penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang efisien, efektif, dan berorientasi pada murid,
sesuai arah kebijakan baru dari Surat Edaran Mendikbud Nomor 14 Tahun 2019.
Pada sesi ini, kegiatan dipandu oleh dua orang guru
sebagai perwakilan dari pengurus MGMP IPA Kota Makassar yaitu Hj. Nuryamsi,S.Pd.,M.Pd (beliau juga adalah pengurus IGI Pusat) dan Satwika, S.Pd.,M.Pd.
Peserta dibagi atas tiga
kelompok, yaitu kelompok kelas VII, kelas VIII, dan kelas IX.
Setiap kelompok berdiskusi dan bermusyawarah menyusun satu contoh RPP pertingkat berdasarkan nama kelasnya.
Setiap kelompok berdiskusi dan bermusyawarah menyusun satu contoh RPP pertingkat berdasarkan nama kelasnya.
Kelompok kelas VII
menyusun RPP IPA kelas VII, kelompok kelas VIII menyusun RPP kelas VIII, dan
seterusnya.
Ketiga foto di atas bersumber dari MGMP Kota Makassar |
Selanjutnya hasil dari
musyawarah tersebut oleh masing-masing guru yang hadir akan meneruskan dan menyosialisasikan di sekolah masing-masing. Demikianlah kegiatan
MGMP IPA Kota Makassar.
Alhamdulillah, perjuangan melawan rasa enggan saya menghadiri kegiatan ini, berbuah manis.
Alhamdulillah, perjuangan melawan rasa enggan saya menghadiri kegiatan ini, berbuah manis.
Ada dua manfaat yang
saya dapatkan, pertama, bisa meng -
up grade lagi ilmu mengajar saya sekaligus mendapatkan suntikan semangat untuk mengajar lebih baik dan lebih
baik.
Kedua, saya bisa bersilaturahim dengan guru-guru IPA se-Kota Makassar.
Terima kasih MGMP IPA Kota Makassar, terutama bapak ketua, Drs. Makmur Hidayat, M.M dan seluruh pengurus MGMP IPA Makassar.
Kedua, saya bisa bersilaturahim dengan guru-guru IPA se-Kota Makassar.
Terima kasih MGMP IPA Kota Makassar, terutama bapak ketua, Drs. Makmur Hidayat, M.M dan seluruh pengurus MGMP IPA Makassar.
Terima kasih pula saya
haturkan kepada narasumber yang hebat, ibu pengawas Hj.Tarmini, S.Pd.,MM.Pd. Ilmu
dan pengalaman yang dibagikan insya Allah sangat bermanfaat buat saya dan
rekan-rekan guru IPA lainnya.
Sumber: kemdikbud.go.id
Semoga kedepannya pendidikan kita lebih baik lagi ya Bunda Dawiah. Sukses untuk acara MGMP IPA kota Makassar, semoga menjadi tambahan ilmu yang bermanfaat buat semua guru, khususnya yang hadir.
ReplyDeleteWah Bunda sibuk terus ya ini. Kalo ngeliat kebijakan baru ini kayaknya lebih memberi ruang bagi guru dan murid untuk berkembang ya Bun. Semoga dimudahkan dan dilancarkan semuanya, guru makin bijak, murid makin pandai. Amin amin
ReplyDeleteAku penasaran dengan Surat Edaran baru ini Bun. Apakah seperti yang disampaikai MenDikBud pada Hari Guru? Guru Penggerak itu? Baca PP-nya sepertinya lebih ringkas ya dan engga ribet.
ReplyDeleteYuni berarti punya kecerdasan intrapersonal. Oke deh. Hehehe
ReplyDeleteMembahas masalah RPP, ini yang dulu membuat yuni enggan menjadi guru. Dulu yuni berpikir, RPP itu ribet buatnya. Hehehe
RPP yang baru benar benar lebih sederhana ya bun. sederhana tp efisien, lebih ke intinya aja. Semoga administrasi sekolah yang lebih sederhana ini jadi gerbang awal perubahan sistem pendidikan indonesia yang lebih baik.
ReplyDeleteLebih sederhana semoga betul-betul jadi lebih efisien ya bunda. Karena yg penting itu kan prakteknya yaaa. Esensi dalam pembelajaran itu sendiri. Semoga sistem pendidikan Indonesia jadi lebih baik
ReplyDeleteSemangat terus ibu dan bapak guru!
ReplyDeletekalau tidak ada ibu dan bapak guru, entah apa jadinya kami ini
4 hal ini saya rasakan di sekolah anak-anak Critical Thingking, Comunication,Creativitas, dan Colaboration. Nggak semua mulus sih, tapi paling tidak sekolah sudah melakukan program yang tepat dan sesuai arahan diknas. Kalau saya sebagai orang tua, mau kaya gimana programnya ikuti aja. Support supaya tujuan mulia berhasil. Mencetak generasi penerus yang kuat. Kuat ilmu, kuat fisik, kuat imannya.
ReplyDeleteTerima kasih, Bunda ... Di tengah kesibukan mengajar dan mengikuti sesi pelatihan, masih menyempatkan diri menuliskan manifestasi Surat Edaran Mendikbud. Kami para orangtua memang tengah menantikan perbaikan di segala sisi termasuk pendidikan. Semoga sistem pendidikan di Indonesia ke depan akan semakin baik ya, Bun. Aamiin.
ReplyDeleteSebagai orang tua, saya mendukung kebijakan Pak Menteri baru. Alangkah senangnya kalau anak-anak memiliki pemikiran yang kritis, bisa menerapkan 4C & HOTS.
ReplyDeleteBtw, terima kasih ya Bunda sudah membantu mencerdaskan bangsa. Sungkem untuk Bunda dan para guru semua.
Surat edarannya bwrisi apa saja sih Mba? Penasaran aja pengen tau lnangkah2 kongkrit yg diambil mentri baru & gagasan fresh yg dinanti masyarakat.
ReplyDeleteMenarik. Guru diminta mengenali potensi kecerdasan majemuk. Saya suka ini. 😍
ReplyDeletejadi inget jamannya ngajar, paling rumit bikin RPP kadang keliatannya sepele tapi dibuat rumit dan setelah lengkap praktek ngajarnya sama aja dari tahun ke tahun. Menantikan gerakan baru yang bisa diikuti tenaga pendidik dan siswanya :)
ReplyDeleteSetuju. Guru memang sebaiknya mampu melihat potensi kecerdasan murid-muridnya, sebagaimana orang tua juga sebaiknya demikian. Dan ada banyaak kecerdasan malah tidak semua disebutkan dalam klasifikasi kecerdasan majemuk tapi cukuplah yang diklasifikasikan dalam kecerdasan majemuk ini dulu yang perlu diperhatikan :)
ReplyDeleteMakin bagus ya pendidikan di Indonesia, jadi PR juga nih buat saya sebagai ortu untuk bahu membahu dengan guru agar ilmu yang didapatkan di sekolah selalu bermanfaat di manapun termasuk di rumah.
ReplyDeleteSalut sama bapak Mentri baru kita :)
Karena saya bukan guru, yang saya rasakan sebagai orang tua murid adalah setiap ganti menteri selalu ganti kebijakan. Tentu aja saya mendukung kalau memang demi kebaikan dunia pendidikan. Sekarang saya menunggu langkah kongkritnya. Seperti apa bentuknya saat kegiatan belajar mengajar di kelas :)
ReplyDeleteSemoga pendidikan di negara kita makin baguuusss kualitasnya.
ReplyDeleteAku sih lumayan optimis dgn kiprah dan kontribusi mas Menteri :)))
Guru jaman sekarang harus kuat ya dg seringnya perubahan. Semoga pemerintah tetap memprioritaskan waktu para guru untuk mengajar, tidak dibebani dg seringnya perubahan. Anak saya semua dari IPA & sekarang sudah kuliah semua di bidang engineering.
ReplyDeleteSemoga membawa perubahan kepada dunia pendidikan. Guru dan murid tidak lagi diribetkan kebijakan2 yang kurang efektif tanpa mengurangi esensinya
ReplyDeleteLihat para guru semangatnya kayak gini saya kok optimis pendidikan kita makin baik ya.
ReplyDeletePas terima rapor semester lalu saya tanya ke wali kelas anak saya, kata beliau nunggu arahan dari kemendikbud. Maklum tahun depan anak saya klas 6.
Mungkin suasananya ya kayak yg di sini pas pengarahan nanti
semangat luar biasa untuk para guru ya, karena setiap ganti menteri selalu ganti kebijakan dan juga kurikulum. Tapi optimis kalau sekarang ini makin bagus pendidikan di Indonesia. Saya jadi kangen guru-guru saya di masa SMA dulu.
ReplyDeleteSenang banget kalau bisa kumpul bersama guru2 dari berbagai sekolah ya, mbak. Semoga semua guru2 selalu memberikan yang terbaik untuk semua murid2nya :)
ReplyDeleteTerima kasih untuk jasa2nya :)
Masyaallah semoga dengan adanya kebijakan baru ini pendidikan di Indonesia juga lebih baik lagi. Dan murid murid di Indonesia bisa lebih menggali potensi dalam diri mereka, dan yang paling penting semoga pendidikan bisa merataaa 😁
ReplyDeleteSaya seneng bgt dgn perubahan sistem pendidikan kita...anak2 di masa depan gak terbeban dgn hal2 yg krg penting...para guru pun dimudahkan dgn sistem admin yg lebih friendly sehingga bisa fokus maksimal kepada anak2...moga2 ini semua berjalan lancar dan pendidikan kita bisa semakin bagus kedepannya
ReplyDeleteRPP jadi bisa lebih simple berarti di Bun? Guru juga tidak repot lagi buat RPP setiap kali akan mengajar, tapi lebih fokus kepada materi yg akan diajarkan juga melihat potensi-potensi yg ada pada siswa-siswanya ya.
ReplyDeleteSemangat terus Ibu guru, InshaAllah dengan adanya kebijakan baru ini jadi tambah juga hal hal baru ya, terutama soft skill, apapun itu jika baik untuk generasi kita dimasa mendatang akan selalu aku dukung.. tetap jaga kesehatan ya mbakku.. semangat!
ReplyDeleteDenger2 dari para teman guru katanya ke.lebih ringkas ya guru engga direpotkan lg masalah adm yg ngejelimet
ReplyDeleteGuru zaman sekarang emang dituntut kreatif, enggak tekstual, dan update ya mbak. Apalagi muridnya udah banyak yang akses inet sehingga mau gak mau guru jg harus di depan terus. Pertemuan semacan ini bikin guru makin semangat buat menciptakan suasana belajar yang lbh bikin murid lbh betah lagi ya
ReplyDeleteMantap nih kalau para guru IPA SMP diberikan pembekalan seperti ini agar murid-murid bisa punya HOTS dan bisa belajar mandiri. Salut banget mba dengan semangat para guru untuk upgrade ilmu dan skill gini.
ReplyDeleteSuper excited with the new minister and hopefully the new system works better ya mba.. demi kemajuan anak - anak kita
ReplyDeleteJadi keingetan guru-guru dulu pas aku kerja di sekolahan, pada serius kalau lagi ngerjain RPP.. Semangat bu guru!
ReplyDeleteMasyaAllah salut sama beliau-beliau termasuk mba Marda, terus menambah ilmu dan wawasan.
ReplyDeleteTanpa adanya guru apalah dayaku. Sehat selalu ya mba dan para guru yang upgrade ilmu. Semoga Allah membalas segala jerih payahnya, aamiin
Wah.
ReplyDeleteApakah mbanya tipe guru penggerak yang dimaksud sama mas menteri?
Hahaha
Semangat terus mba !
Semoga nanti pelajarah IPA jadi tambah asyik, yaa? Dulu waktu SMA yang ngajar Fisika, gurunya asyik sekali cara ngajarnya. Jadi nggak berasa sulit fisika-nya.
ReplyDelete