Jika
Anda ke Sulawesi Selatan, wonderful Indonesia mana yang akan kalian kunjungi?
Kota
Makassar!
Yap.
Jika ke Makassar, Anda bisa mengunjungi
Pantai Losari sambil menikmati pisang epe di malam hari. Mau beribadah saat ada
di pantai ini? Jangan khawatir, ada masjid terapung yang berada di timur pantai
Losari, namanya Masjid Amirul Mukminin.
Tetapi
rombongan saya, ada lima bus. Widih … banyak gitu toh? Masjid Amirul Mukminin bisa menampung jamaah
sampai 500 orang. Serius!
Selain
leha-leha di Pantai Losari, Anda bisa juga mengunjungi situs-situs bersejarah
di jantung kota ini. Benteng Rotterdam yang berdiri megah peninggalan Kesultanan
Gowa pada abad ke-17. Di dalam area benteng, ada Museum Lagaligo yang bisa
menambah wawasan Anda tentang Makassar.
Kurang
lengkap ah, kalau hanya mengunjungi
kotanya saja, ada yang lain?
Oh
ada, tenang saja.
Anda
bisa datang ke Tana Toraja. Daerah yang memiliki keunikan ritual yang tidak
akan Anda temukan di daerah lain. Menikmati perjalanan ke Tana Toraja, Anda
akan disuguhi pemandangan gunung yang “ajaib.”
Ada
juga Tanjung Bira yang berlokasi di Kabupaten Bulukumba. Cukup jauh sih
jaraknya dari Makassar, sekitar 200 km.
“ …
tetapi jaraknya terlalu jauh. Waktu saya tidak cukup, ada yang dekat nggak?”
Kata teman saya yang berkunjung beberapa bulan lalu.
Kita
ke Bantimurung!
Dijamin
Anda akan menemukan kesejukan dan menikmati keindahan alamnya. Tidak jauh dari
kota Makassar, hanya berjarak kurang lebih 50 km. Dengan menggunakan kendaraan
umum juga gampang, tersedia pete-pete yang
siap mengantar ke lokasi wisata.
Taman Wisata Alam Bantimurung
Taman
wisata ini dikenal juga dengan nama Taman Nasional Bantimurung. Lokasinya berada
di Kelurahan Kalabbirang, Kecamatan Bantimurung Kabupaten Maros Provinsi
Sulawesi Selatan. Tidak terlalu lama menuju ke lokasi ini, hanya sekitar 1 jam
perjalanan dari kota Makassar.
Akhirnya
perjalanan wisata demi menikmati wonderful Indonesia di Makassar kami mulai.
Berangkat sekitar pukul 08.00, Alhamdulillah tiba di kota kabupaten Maros sekitar pukul 08.45 dengan kecepatan
mobil yang sedang.
Perjalanan
diteruskan ke Bantimurung. Hawa kesejukan sudah terasa sejak memasuki daerah
Bantimurung. Sepanjang jalan kami
menikmati pemandangan yang sejuk di mata. Melihat deretan rumah-rumah
khas Makassar, rumah panggung yang sederhana tetapi artistik.
Sekitar
20 menit kemudian kami sudah menemukan belokan di sebelah kiri, Patung Monyet
Toakala menandai kalau kami sudah mulai memasuki Taman Wisata Alam Bantimurung.
Wonderful Indonesia; Pintu masuk Taman Wisata Alam Bantimurung |
Air Terjun Bantimurung
Kesejukan
dan keindahan itu semakin terasa manakala kami memasuki area Taman Wisata Alam
Bantimurung. Suara gemericik air yang berasal dari air terjun sudah terdengar
jelas sejak memasuki pintu gerbang.
Eits,
sebelum masuk beli kacis dulu dong. Tidak mahal, cukup bayar Rp. 20.000/orang.
Area
taman wisata alam Bantimurung ini terdiri dari batuan kapur yang berada di bagian
kiri dan kanan sungai. Batuan kapur itu membentuk
bukit-bukit terjal. Bahkan di dalam sungaipun kita akan menemukan batuan kapur
yang cukup besar dan tersebar. Biasanya digunakan sebagai pijakan bagi pengunjung
untuk berpindah dari satu batu ke batu yang lain.
Di
sela-sela batu, mengalir air tumpahan dari air terjun. Air
terjun melalui batu cadas dari ketinggian kurang lebih 15 meter dengan lebar
sekitar 20 meter.
Wonderful Indonesia Air Terjun Bantimurung |
Berhubung kami datang pada musim kemarau, maka air terjunnya tidak terlalu banyak. Biasanya jika musim hujan, air terjunnya sangat deras dan lemparan airnya jauh sehingga pengunjung bisa masuk ke bawah air terjun “bersembunyi” di antara batu cadas dan air terjun, sensasinya mereka tidak basah, hehehe ….
Wonderful Indonesia; Batu-batu kapur di sekitar air terjun Bantimurung |
Musim hujan juga biasanya memunculkan cekungan-cekungan pada sungai, biasanya dimanfaatkan untuk berendam dan berenang karena memiliki volume air yang cukup banyak.
Goa Mimpi dan Goa Batu
Tak
lengkap rasanya jika tidak mengunjungi objek wisata lainnya yang masih berada
dalam kawasan ini, yaitu Goa Mimpi dan Goa Batu. Di sisi kiri batu cadas tempat
mengalirnya air terjun, terdapat tangga besi yang digunakan pengunjung untuk
naik ke atas bukit, jalan menuju ke kedua
goa tersebut.
Mengapa
disebut Goa Mimpi?
Di
dalam Goa Mimpi ini terdapat stalakit yang menggantung di atas langit-langit
goa. Jika diterangi dengan lampu maka akan terlihat kristal-kristal yang bening
dan sangat indah, memantulkan cahaya sehingga terasa berada di alam mimpi.
Mungkin itulah sebabnya disebut Goa Mimpi.
Wonderful Indonesia; Goa cantik yang dipenuhi Stalakit |
Goa Batu sendiri berada cukup jauh dari area air terjun, butuh
waktu sekitar 20 menit dan harus ditempuh dengan jalan kaki. Cukup lelah
berjalan menyusuri lorong goa sejauh 30 meter, namun akan terbayar saat memandang
keindahan stalakit dan stalagmite-nya yang memukau.
Setelah puas menyusuri lorong kedua gua tersebut, saya dan
rombongan kembali. Rupanya kelelahan berkorelasi dengan rasa lapar. Tak perlu
khawatir, di luar area taman wisata terdapat kios-kios yang menyediakan
berbagai jenis makanan khas Makassar.
Anda juga bisa menikmati jagung bakar, kacang tanah baik yang
dimasak maupun disangrai. Selain itu, di sisi jalan terdapat kios-kios yang
menjual pernak-pernik bertema kupu-kupu. Mau mengoleksi awetan kupu-kupu yang
telah dibingkai juga bisa. Hampir setiap kios menyediakannya.
Taman Kupu-kupu
Hm kenapa disebut taman kupu-kupu yah?
Dalam Buku Rencana Pengelolaan Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung
(Tahun 2006) menuliskan bahwa terdapat 103 jenis kupu-kupu yang tersebar di kawasan
wisata Bantimurung. Dua jenis di antaranya memiliki sebarang yang sangat
terbatas, hanya bisa hidup dan berkembang pada habitat hutan di pinggir sungai.
Kupu-kupu itu adalah Troides haliptron
dan Papilio blumei.
Olehnya itu, pemerintah membuat penangkaran kupu-kupu demi
melindungi kupu-kupu tersebut agar tidak punah. Area penangkaran kupu-kupu
tersebut masih berada dalam area taman wisata Bantimurung, tetapi untuk
memasuki area taman kupu-kupu itu sendiri, kita harus masuk dari pintu yang
lain, lebih tepatnya loket lain hehehe…
Yaa … beli tiket lagi dong. Yap, tapi tidak mahal, cukup bayar
Rp. 15.000. Anda sudah bisa masuk ke area Taman Kupu-kupu.
Dalam area ini terdapat satu bangunan kecil, serupa museum yang
menyimpan awetan ratusan jenis kupu-kupu, dilengkapi dengan nama setiap jenis
kupu-kupu. Informasi yang edukatif kan.
Bagi pengunjung yang suka dengan tantangan, perjalanan bisa
diteruskan ke atas lereng bukit menuju jembatan Helena Sky Brigde. Banyak yang memanfaatkan jembatan ini untuk
menguji nyali atau sekedar foto-foto.
Jembatan Helena Sky Brigde
ini dibangun di atas tebing 100 meter. Wuii tinggi juga ya.
Di atas jembatan Helena Sky Brigde |
Anda ingin melihat Taman Wisata Alam Bantimurung serta menikmati
sensasinya? Naiklah ke jembatan ini, dijamin anda puas.
Sahabat blogger punya juga tempat wisata di Wonderful Indonesia? Yuk, ikut blog competition Wonderful Indonesia. Lihat
informasinya di sini …
Wah...saya engga berani naik ke Helena Sky Bridge euy. Uji nyali banget Bun...
ReplyDeleteTozz!
DeleteTapi masih banyak destinasi lainnya, misalnya goa mimpi itu mbak
Pingin banget deh bisa kesana, paling seru Helena Sky dan air terjunnya ya��
ReplyDeleteSuasananya juga sangat sejuk Mbak. Datang ya..
DeleteDeh, lamakumi tidak ke Bantimurung. Pastinya, sudah banyak perubahan dan semakin keren...
ReplyDeleteIye yang baru itu jembatan di penangkaran kupu-kupu, Helena Sky Bridge nya
DeletePantas saja disebut Gua Mimpi, seperti dalam mimpi saking indah stalaktitnya..Keren.
ReplyDeleteItu juga Helena Sky Bridge sukses mengggoda saya...Woow!
Kalau punya nyali boleh tuh, saya mah tidak berani. Takut ketinggian hahaha...
DeleteGua mimpi,hya bs bayangin stalakit yang menggantung di langit-langit goa. Diterangi lampu terlihat kristal-kristal yang bening dan sangat indah, memantulkan cahaya. Mimpi suatu saat bs ke sana
ReplyDeleteAyo Mbak Lies, nikmati salah satu wonderful Indonesia bagian timur.
DeleteSerunya, I wish some day I will have a chance to visit Makassar. Tp saya belum tentu berani melintasi Helena Sky Bridge. Phobia ketinggian 😬. Thanks for sharing mba Dawiah 😊
ReplyDeleteSama-sama Mbak. Terima kasih sudah mampir dan tinggalkan jejak.
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteMasya Allah. Ke Makassar ya sayang
DeleteBagus bangeeet ... Dari atas jembatan itu pemandangannya pasti keren banget yaa?
ReplyDeleteKeren ...keren ... keren... Asaaaal tidak takut ketinggian kayak saya hihihi
DeleteWah, Indonesia Timur memang penuh pesona. Banyak sekali wonderful Indonesia di sana. Saya ke Makasar aja blm pernah, Bund. Hiks. Semoga dimudahkan suatu hari kelak
ReplyDeleteAamiin. Saya tunggu loh
DeleteBantimurung sejarinya tempat untuk membuang kemurungan ya mb? Tapi membaca Bantimurung senang waktu rame2 kesana bareng tmn2 kmpus. Tp jd sedih saat ingat seorang tmn baikku harus meregang nyawa di palung dasar Bantimurung. 2 hari muncul sdh tk bernyawa...hiks...
ReplyDeleteInnalillah, sudah takdirnya ya Mbak.
DeleteAlfatihah buat beliau.
Keren nih... Suami saya tuh yg pernah ke benteng. Trus saya kok galfok sama jembatannya sih .hiii... Sereeem
ReplyDeleteSereem tapi asyik, kata yang berani naik sih hehehe....
DeleteKe Sulawesi tujuan pertama aku juga ke Makassar semoga bisa segera terlaksana. Mau lihat penangkaran kupu-kupu juga di sana
ReplyDeleteAamiin. Ditunggu ya
DeleteAku pengen banget ke Makassar tapi belum kesampaian juga. Air terjunnya seger banget deh.
ReplyDeleteDuh, jadi pengen segera ke Makassar.
Ayo ke Makassar, entar saya traktir makan coto Makassar.
DeleteWih jembatannyaaaa, kalo aku nggak berani kayaknya naik ke situ, bisa semaput *emak2 penakut hahaha.
ReplyDeleteEmak penakut tozz!!
DeleteAiih...aku pengeeen ke Makasar.. semoga segera bisa melihat langsung keindahannya ya.. Oya semoga sukses di lomba ini ya..
ReplyDeleteAamiin. Terima kasih sayang
DeleteYg jembatan itu bayanginnya kok ngeri2 penasaran y mb
ReplyDelete100 meter dr tanah gitu
Saya yg pernah 30 meter
Tu aj dah deg2an xixixi
Sama Mbak, saya juga tidak berani. Di foto itu anak dan kemenakan saja saya mah lihat dari bawah saja xixixi...
Deletewah taman kupu-kupu kalau temenku tahu pasti langsung sini soalnya favorit banget sama semua yg berbentuk kupu-kupu, btw aku baru tahu sampe 103 jenis kupu-kupu bahkan ada Troides haliptron dan Papilio blumei ya ampun aku kira kupu2 cuman gitu2 aja wkwkwk
ReplyDeleteBanyak tempat cantik yang bisa dieksplorasi ya di Makassar, wisata alam Bantimurung begitu menggoda
ReplyDeleteAku pernah ke Makasar tapi cuma transit doank hehe, btw seru juga ya itu naik jembatan di Taman Bantimurung tapi ngeri-ngeri sedap gitu liatnya haha.
ReplyDeleteWah bisa nampung 500 orang luas banget Mesjid nya ya mbak. Btw itu lihat foto mbak di atas jembatan aku yang gemeteran mbak haha
ReplyDeleteUdah lama saya gak ke Bantimurung. Saya bahkan belum pernah ke Helena Bridge itu... Huhuu.
ReplyDeleteTempat wisata di Makasar yang saya tahu hanya Pantai Losari. Ternyata masih banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi, ya ...
ReplyDeleteSemua kayaknya ingin saya kunjungi kecuali jembatan Helena Sky Brigde, saya mah takut ketinggian hihihi ...
Huaa panduan lengkap wisata Bantimurung ini, Kak.
ReplyDeleteJadi ingat, lamaku mi ndak ke Bantimurung
Di Jakarta ada salah satu rumah makan yang menjual kuliner Makassar dengan rasa yang enak. Saya jadi ingat kalau belum menulis di blog. Taoi, semoga bisa ke Makassar dan mencoba kulinernya
ReplyDeleteAku pernah berkunjung ke Makassar. Main ke Pantai Losari sambil menikmati Pisang Epe, dan sholat magrib di Masjid terapung di sana. Tapi gak sempet mampir ke Benteng Rotterdam. Kapan-kapan mau main lagi deh ke sana :)
ReplyDeleteMbaaak, Makassar itu jadi destinasi impian tahu 2019. Semoga bisa ke Bantimurung, penasaran dari dulu dengan wisata air terjun nya. Itu dasar kolam air terjun dangkal ya mba?
ReplyDeleteseruuuuuuuuuuuuuuuu banget di jembatan gantungnya,,, aku jadi pengen ke air terjunnya juga
ReplyDeletejembatannya goyang-goyang nggak ya? aku penasaran dengan jembatannya
ReplyDeleteaku pingin banget nih mampir ke semua tempat yang ada di tulisan ini.. bagus bagus banget
ReplyDeleteMeskipun sudah ada tali pengamannya yang dipasang di diri kita, tapi kalau aku disuruh jalan di Helena Sky Bridge mungkin aku langsung jongkok, nggak berani jalan ke depan. Hahaha! Mbak Dawiah keren ih, berani cem gitu.
ReplyDeleteYuhhuuu bantimurung nih deket dengan kota tempatku tinggal, Makassar hehehe. Pernah beberapa kali ke sana syg gk abadiin foto2nya. Pengen ah ikutan juga blog competitionnya ��
ReplyDeleteLihat foto jembatan Helena Sky Bridge itu membuatku deg-degan...padahal cuma lihat aja looh...
ReplyDeleteBerasa banget menguji adrenalin.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteItu air terjunnya bikin pengen disamperin deh. Udah lama banget gak ke tempat wisata yang ada air terjunnya.
ReplyDeleteWuhuhuhu wisata air itu selalu menarik perhatian. Apalagi air terjunnya tampak menyegarkan
ReplyDeleteAwww...aku langsung penasaran sama Helena Sky Bridge nya mba. Kapan ya aku bisa ke Makassar untuk menikmati semua keindahannya ini. Doain ya mba secepatnya aku bisa dolan ke sana bareng keluarga.
ReplyDeleteMauka juga tulis ini tapi tidak jadi hahaha
ReplyDeleteTerlewat DLnya