Assalamualaikum
sahabat pembaca.
Menulis adalah
keterampilan dasar manusia, tetapi menulis dengan baik dan benar perlu proses
pembelajaran dan latihan terus menerus. Olehnya itu, seseorang yang ingin
menjadi penulis membutuhkan teman yang sevisi, teman yang memotivasi tanpa
menjatuhkan, dan berada di lingkungan yang sesuai.
Kata orangtua dahulu,
kalau mau wangi bergaullah dengan penjual minyak wangi. Jadi kalau mau jadi
penulis bergaullah dengan penulis. Tzaah!
Bayangkan, betapa
senangnya jika kita berkumpul dengan orang-orang yang sevisi. Kita bisa saling memotivasi, dan saling
berbagi ilmu serta informasi demi peningkatan kualitas diri, terutama dalam hal
menulis.
Kita juga butuh wadah
untuk berlatih, di mana di dalamnya ada orang-orang yang mau berbagi ilmu, mau
memberi masukan, dan kritik yang membangun demi peningkatan kualitas tulisan.
Mungkin itulah salah satu tujuan komunitas IIDN ini dibentuk. Menghimpun ibu-ibu yang memiliki hobi, minat, dan cita-cita yang sama. Menulis.
Maka patutlah
saya berterima kasih kepada IIDN, karena
di sanalah saya mendapatkan kembali gairah menulis yang sekian puluh tahun mati
suri. Bisa dibilang, inilah titik balik kembalinya saya ke dunia kepenulisan.
Walaupun masih terbilang newby.
Sebelum saya
menceritakan drama yang terjadi saat mengikuti kopdar akhir tahun 2019 dengan
member IIDN Makassar. Simak dahulu informasi tentang IIDN.
Mengenal IIDN
IIDN adalah singkatan
dari Ibu-Ibu Doyan Nulis, suatu komunitas menulis yang didirikan oleh Indari
Mastuti pada 24 Mei 2010. Dengan visi “Mencerdaskan Perempuan Indonesia.” IIDN
sudah memiliki 10.000 lebih member yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk
di Makassar.
Selain itu, IIDN
memiliki misi yang sangat keren.
- Menerbitkan minimal 1
buku untuk setiap anggota IIDN
- Meningkatkan
produktifitas anggota di berbagai media di Indonesia
- Meningkatkan
kemampuan anggota dalam bidang penulisan
- Mempererat kolaborasi
positif antar anggota di berbagai bidang
Lihat visi dan misinya, maka tidak ada alasan untuk tidak bergabung di komunitas ini kan?
Kembali ke cerita drama yang saya maksudkan di atas. Ini terjadi saat menuju ke lokasi dan saat kopdar itu berlangsung.
Sebenarnya lokasi tempat acara KOPDAR IIDN Makassar itu tidak terlalu jauh dari rumah saya. Tepatnya berada di Hotel Education, jl. Andi Djemma Makassar.
Google Maps menginformasikan kalau hanya butuh waktu 22 menit dari rumah saya untuk sampai ke sana. Kalau tak ada aral sih.
Kembali ke cerita drama yang saya maksudkan di atas. Ini terjadi saat menuju ke lokasi dan saat kopdar itu berlangsung.
Sebenarnya lokasi tempat acara KOPDAR IIDN Makassar itu tidak terlalu jauh dari rumah saya. Tepatnya berada di Hotel Education, jl. Andi Djemma Makassar.
Google Maps menginformasikan kalau hanya butuh waktu 22 menit dari rumah saya untuk sampai ke sana. Kalau tak ada aral sih.
Drama Pertama
Setelah menyatakan
bersedia hadir, maka hari itu saya bergegas melakukan pekerjaan domestik. Kan,
tidak lucu kalau tinggalkan rumah dalam keadaan berantakan. Apa kata Ayangbeb?😄
Pukul 13.30 saya
pesan ojol (ojek online), tidak lama handpone memberi sinyal kalau dapat driver yang siap menjemput. Eh … dibatalkan
oleh drivernya, katanya posisinya jauh dan hujan.
Kalau jauh, ok lah
yah, tapi kalau alasannya hujan?
Kan pakai mobil,
kenapa juga hujan dijadikan alasan. Beuh.
Setelah menunggu
beberapa menit, akhirnya dapat ojol juga. Drivernya adalah laki-laki tambun
berkacamata, sopan, dan ramah.
Saat di dalam mobil,
drivernya bertanya.
“Di bagian mana-ki mau turun Bu?”
“Maksudnya?” Balik
tanya.
“Kan ibu mau ke Jl.
Andi Djemma, panjang itu jalan Bu.” Driver menjawab dengan sabar.
“Oh maaf, saya mau ke
Hotel Education.”
“Dimana itu di?”
“itu-mi saya juga tidak tahu, tadi cari di
google maps tidak terbaca-ki.”
Sementara itu, saya lihat
percakapan di grup WA, ada Abby yang menginformasikan kalau Hotel Education terbaca
sebagai Edotel Hotel, dan informasi itu saya teruskan ke pak driver.
“Oh iye Bu, kulihat-mi juga.” Jawabnya riang seriang hati
saya.
Lima menit kemudian
mobilpun bergerak lincah. saya sudah duduk manis manja di belakang Pak sopir yang sedang bekerja diiringi
bunyi hujan.
Tik … tik … tik … bunyi hujan di atas atap mobil.
Airnya turuun tidak
terkira …
Cobalah tengok kaca-kaca
mobil …
Muka belakang basah
semua …
Serius, lagu itu saya
senandungkan dalam hati. Mencoba berdamai dengan cuaca yang dingin.
Drama Kedua
Memasuki jalan Veteran, tanda-tanda kemacetan mulai datang tetapi masih berjalan walaupun lajunya sedikit melambat. Naaa … saat mobil berbelok ke Jalan Andi Djemma, barulah kemacetan itu benar-benar terjadi.
Bahkan 500 meter dari
Edotel Hotel, semua kendaraan seakan berhenti. Ada beberapa mobil dan motor
yang balik arah. Mungkin pikirnya, daripada bermacet-macet ria lebih baik
pulang atau cari jalan lain.
Untuk menempuh jarak
sejauh 500 meter itu, kami menghabiskan waktu kurang lebih 45 menit.
Masya
Allah! Luar biasa kotaku kini.
Drama Ketiga
Saya sudah
membayangkan kalau member IIDN yang hadir tidak sebanyak yang datang pada kopdar IIDN tahun lalu. Terlihat di grup facebook IIDN, yang bersedia
hadir hanya 9 orang. Itupun terhitung dengan jumlah pengurusnya sebagai
pengundang.
Ada juga yang agak
ragu, makanya pilihan “mungkin” yang
dicontreng (kalau yang ini tingkat kehadirannya bisa dibilang maybe
no mybe yes).
Jumlah yang hadir itu
tidak sampai 1/30 dari member IIDN Makassar. Lah jumlah membernya saja sudah
435. Tapi yah itulah kenyataannya. Hujan, macet, dan bla…bla.. menjadi musababnya.
Kegiatan yang awalnya
direncanakan akan menulis di blog bersama-sama itu pupus sudah. Bukan karena
yang hadir hanya sedikit, tetapi saya
dan beberapa teman lainnya datang telat. Lagi-lagi alasannya karena macet.
Sebenarnya acara ini
tidak sepenuhnya tidak berhasil, karena
masih ada Ibu Misrah yang buka laptop dan sempat berdiskusi tentang blognya
kepada Mugniar, ketua IIDN Makassar.
Sayapun tak mau
kalah, buka blog dan tanya-tanya, lalu atur-atur tema blog. Walaupun belum
tuntas setidaknya dapatlah sedikit ilmunya.
Banjir Sponsor
Salah satu penyebab
batalnya suatu acara, adalah ketika tidak dapat tempat yang memadai.
Alhamdulillah, kopdar kali ini dapat
sponsor dari SMKN 6 Makassar, Edotel Hotel. Terima kasih saya ucapkan kepada
Bapak Drs. Amar Bakti.
Ada ibu cantik nan
dermawan Ibu Ida Sulawati owner Aminah Akil Silk. Beliau telah menyiapkan kain
sutra dengan berbagai jenis motif dan warna yang indah.
Ada pula Andi Bunga
Tongeng, ibu cantik nan lincah owner Kamummu. Terima kasih ya Unga.
Abby Onety Collection
juga tak mau ketinggalan. Kalau yang ini nih miliknya Ibu Ketua 2 IIDN Makassar.
Terima kasih dinda.
Sponsor berikutnya
adalah Sophie ETC Makassar. Disamping menyediakan produk-produknya untuk
peserta kopdar, juga menghadirkan Ina dan Chiko yang siap mengajar ibu-ibu make up
Sophie Paris, termasuk cara melukis alis.
Sayangnya saya belum
sempat belajar melukis alis, Ina dan Chiko harus balik ke kantornya. Terima
kasih ya Ina dan Chiko.
Tak lupa pula saya
ucapkan terima kasih kepada Nunu Amir.
Beliau juga mensponsori acara ini dengan memberikan buku Membuat Blog dengan 3
Platform.
Semoga para sponsor
semakin sukses usahanya, kariernya, dan apapun yang dikerjakan. Insya Allah
semua yang telah diberikan akan menjadi amal jariah. Aamiin.
Semoga pula ibu-ibu
yang tergabung di dalam komunitas ini, tidak berhenti belajar dan semakin
produktif. Termasuk saya tentunya.
Yuk, kita belajar
bersama dan jadilah ibu yang cerdas!
Sumber:
Facebook Ibu-Ibu
Doyan Nulis Interaktif.