Melacak arti kata selisik melalui kbbi daring, maka
saya mendapatkan artinya, yaitu menyingkap, mengusut dengan teliti atau
menyelidiki. Apakah kegiatan ini bisa diartikan seperti itu?
Dari
materi yang akan saya paparkan, sepertinya cocok saja kalau kegiatan ini
diartikan sama dengan arti kata selisik itu sendiri. Sekalipun kata SELISIK yang dipergunakan hanya
merupakan singkatan dari “Seminar Nasional Telekomunikasi & Informatika.”
Cukup menggelitik sebenarnya, karena jika kita
menggunakan kata itu di laman pencarian internet, maka yang akan muncul adalah
beberapa berita yang sangat berbeda dengan nama kegiatan tersebut.
Tidak percaya?
Coba de ketikkan kata SELISIK, maka akan muncul
berita “KPK Selisik Kasus …” atau KPK Selisik Aliran Suap … bahkan muncul
berita “ Polisi Selisik Peran Kekasih Pembunuh …”
Maka saya katakan, pemberian nama untuk
kegiatan ini sangat keren sekeren kegiatan itu sendiri tentunya. Lihat saja
susunan acaranya.
Oh yah, ternyata kegiatan ini dilaksanakan
setiap tahun. Saya saja yang kudet
Selisik merupakan media untuk saling berbagi informasi dan ide juga pengalaman dibidang informatika dan
telekomunikasi, pesertanya adalah praktisi dan akademisi.
Kali ini acaranya bertempat di Harris Convention
Festival Citylink, Bandung dan STTB,
APTIKOM, IndoCEISS serta NERIS yang
menjadi penyelenggaranya.
Seperti pada acara-acara resmi lainnya,
pembukaan Selisik 2018 dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian
persembahan tari dan permainan angklung oleh Unit Kegiatan Mahasiswa STT Bandung.
Selanjutnya adalah laporan Ketua Panitia
Selisik 2018, Ibu Haraya Gusdevi, S.Kom., M.Kom.
Acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan,
yaitu sambutan dari ketua STT Bandung, Bapak Muchammad Nasheer, S.Kom., M.T. dan
Wakil Ketua APTIKOM Jabar, Bapak Yusuf Arifin, S.Si., M.M.
Acara diteruskan dengan penandatangan MoU IndoCEISS
dan NERIS dengan Perguruan Tinggi yang tergabung di IndoCEISS dan NERIS sebagai
wujud kerjasama.
Dan acara yang dinanti-nantikan oleh peserta
lomba Kompetisi SELISIK 2018 adalah pengumuman pemenang Kompetisi Selisik 2018.
Seminar kali ini menghadirkan dua pembicara
utama, yaitu Bapak Priyanto Rudito. Ph.D
selaku Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Manajemen Strategis, dan Rektor
Universitas AMIKOM Yogyakarta, Bapak Prof. Dr. Suyatno.
Tema
yang disampaikan Bapak Priyanto
Rudito. Ph.D adalah “Menyiapkan Sumber Daya Manusia Untuk
Menghadapi Industri 4.0 dengan Mengembangkan Digital Mastery.”
Bapak Priyanto menguraikan bahwa inisiatif industry
4.0 atau revolusi industri generasi keempat adalah tren global dalam industri
manufaktur yang dimulai dari industri 1.0 kemudian industri 2.0, industri 3.0
hingga kini industri 4.0.
Apa dan bagaimana perkembangan industri tersebut?
Dimulai pada akhir abad ke-18, disebut industry
1.0 di mana pada masa itu industri berfokus pada produksi mekanik yang
menggunakan air dan tenaga uap. Terlihat dari penemuan mesin uap oleh James Watt.
Revolusi Industri 2.0 berlangsung pada awal
abad ke-18. Pada masa ini telekomunikasi dan listrik ditemukan sehingga industri
diproduksi secara massal berdasarkan pembagian
kerja.
Industri 3.0 terjadi pada awal tahun 70-an. Pada
masa itu, penggunaan elektronik dan IT mulai mengotomatisasi produksi.
Berlangsung hingga abad ke-20 di mana teknologi berevolusi sangat cepat.
Saat ini kita sudah mulai memasuki revolusi indutri
4.0, di mana sistem fisik maya semakin mengglobal. Internet seakan sudah
menjadi kebutuhan primer manusia, sehingga banyak sekali kegiatan-kegiatan yang
biasanya dilakukan offline bisa beralih ke kegiatan on line.
Maka tidak salah kalau Bapak Priyanto memberi
pesan bahwa:
“Digital transformation is multi dimensional,
but the core dimension is Human Capital”
“Transformasi digital bersifat multi
dimensi, tetapi dimensi intinya adalah Sumber Daya Manusia” (Priyantono
Rudito, 2018)
Pembicara kedua adalah Rektor Universitas
Amikom Yogyakarta, Bapak Prof. Dr. Suyanto, M.M. Beliau menjelaskan bahwa
sumber daya manusia nantinya akan terbagi menjadi empat bagian, yakni
Professional, Enterpreneur, Sciencetist, dan Artist.
Sumber foto: Vie Asano |
Prof. Dr. Suyanto, M.M. |
Revolusi industri 4.0 mengharuskan kita
memperluas jaringan dan inovasi. Bapak Suyanto mempertegas bahwa inovasi sangat
diperlukan dalam produktivitas dan harus memiliki value atau nilai lebih.
Design, Production, Branding, Channeling adalah
alur untuk menghasilkan value. Dasar dari keempat alur tersebut adalah Culture dan
Ideation (Suyanto, 2018)
Bagaimana?
Sudah yakin bukan kalau kegiatan Selisik 2018
ini maksudnya sama dengan arti selisik yang sebenarnya, yaitu: menyingkap, mengusut dengan teliti atau menyelidiki.
Yang disingkap,
diusut dan diselidiki adalah bagaimana
kita seharusnya menyikapi revolusi industri 4.0.
Sebenarnya sejak tahun 2011, pemerintah
Indonesia sudah menyadari adanya revolusi industri 4.0 itu. Hal ini dikatakan
oleh Menteri Perindustrian Bapak Airlangga Hartanto pada acara Sosialisasi Roadmap
Implementasi Industry 4.0. (Sumber: Kemenperin.go.id).
“Sejak
tahun 2011, kita telah memasuki Industry 4.0, yang ditandai meningkatnya
konektivitas,interaksi, dan batas antara manusia, mesin, dan sumber daya lainnya yang semakin konvergen melalui
teknologi informasi dan komunikasi,”
(Airlangga Hartarto)
Maka Selisik 2018 ini merupakan salah satu
upaya praktisi pendidikan dan para akademisi dalam menyambut revolusi industri
4.0.
Semoga saja kita dan generasi berikutnya tidak “kaget”
dan bersiap menyambut Revolusi Industri 4.0.
#MakingIndonesia4.0
#Selisik2018
#STTBandung
#MakingIndonesia4.0
#Selisik2018
#STTBandung
Begitu banyak perkembangan jaman now. Memang harus disikapi dengan kreatif, inovatif, dan tepat sasaran.
ReplyDeleteOya pas ki istilah selisik. Kalo ndak salah ingat telisik juga mirip artinya. Pernah ka' cari di KBBI.
Betul. kalau kata "telisik" diketik maka yang akan muncul adalah "selisik" jadi samaji artinya.
DeleteSetahuku selisik itu mirip-mirip dengan menyelidiki. Semacam keppo parah begitu di. Ternyata artinya menjadi lebih jauh dan membawa kita sampai pada yang disebut revolusi industri. Detai banget ulasannya kaka Dawiah. Mana mi lanjutan cerpenta.
ReplyDeleteTerima kasih Novie, insya Allah tulisan fiksi akan menyusul. on progress
DeleteWah saya juga kudet.. baru tau kalau ada kegiatan seperti ini... hihihi
ReplyDeleteAlhamdulillah kita membaca di, itumi pentingnya membaca dan belajar karena saya juga kudet awalnya.
DeleteWah saya juga kudet.. baru tau kalau ada kegiatan seperti ini... hihihi
ReplyDeletePerlu SDM yang berkualitas dalam menghadapi revolusi industri
ReplyDeleteYap, tugas kita mempersiapkan generasi yang berkualitas, setidaknya kita mulai dari anak-anak di rumah.
Deleteindustri 4.0 sudah didepan mata. selanjutnya bagaimana kita mampu memanfaatkannya
ReplyDeleteMemanfaatkan dan mengembangkan ya sayang
DeletePr kita berarti ini ya Mba, untuk mempersiapkan anak2 kita memasuki era revolusi industri 4.0 ini
ReplyDeleteYap betul sekali
DeleteWow! Jaman makin canggih, so kita pun gak boleh ketinggalan
ReplyDeleteYo yo ayooo...singsingkan lengan baju hehehe
DeleteSemoga saja kita dan generasi berikutnya tidak “kaget” dan bersiap menyambut Revolusi Industri 4.0.
ReplyDeleteSetuju, tugas kita bersama untuk menyiapkan generasi penerus agar siap menghadapinya! Terus fokus..satu titik..titik itu...!! :)
Harus mempersiapkan diri menghadapi industri 4.0
ReplyDeleteAku suka acaranya mba.. jd kangen masa2 kuliah ada kuliah umum.. bikin melek juga klo kita ga bisa terus2nya nyaman sama kebiasaan harus lebih berpikir kreatif biar ga ketinggalan
ReplyDeleteYaaakk, kita juga harus siap-siap adaptasi terhadap perubahan yang ada supaya tidak tertinggal.
ReplyDeleteOhh, ini tuh kegiatan rutin to? Baru tau juga. Btw Revolusi Industri ini menantang banget buat mak emak seperti kita, Bund. Tugas kita menyiapkan generasi yang siap adu inovasi.
ReplyDeleteKeren banget ya mba acaranya. Bikin kita semakin semangat untuk memperbaiki kualitas diri agar bisa terus bermanfaat bagi sesama.
ReplyDeleteMateri yang keren banget bun. Ohoho jadi membayangkan di depan sana tantangan industri semakin berat. SDMnya harus bisa mengimbangi kalau gak mau hidup tertinggal. Nice share bun.
ReplyDeleteKeren ya, Bun, acaranya. Semoga makin banyak seminar2 serupa agar emak2 macam saya makin melek teknologi hihihi
ReplyDeleteEmak juga ga mau ketinggalan dong di era Industri 4.0
ReplyDeleteKita semua harus siap-siap menghadapi Resolusi Industri 4.0 ini ya, Bunda
ReplyDeleteSaya juga baru tahu kalo ini adalah event tahunan, Bun. Kerenn, ya?
ReplyDeleteSeketika saya yang anak-anaknya masih SD ini pengen banget anak-anak juga bisa berkompetisi seperti mahasiswa-mahasiswi di sana. Menang kalah bukan masalah. Tapi mereka sudah berani tampil, ya kan?
ReplyDeleteSayangnya saya jauh dari Bandung. Coba kalau deket pasti saya ikut tuh acara keren
ReplyDeleteKeren yes acara dan infonya...
ReplyDeleteKeren banget sih acaranya rugi gak ikutan yah
ReplyDeleteMantap ini acaranya. Membuka mata kita supaya melek teknologi
ReplyDelete