Gara-gara mendapatkan undangan buka puasa bersama dari PT. Sermani Steel.
Saya jadi tahu kalau seng yang terpasang di rumah kami itu adalah produk PT. Sermani Steel.
Saya jadi tahu kalau seng yang terpasang di rumah kami itu adalah produk PT. Sermani Steel.
Yang saya ingat waktu rumah
kami dibangun tahun 1999, suami saya membeli seng yang berstempel kijang warna
merah.
Itu
adalah rekomendasi dari tukang dan mama saya.
"Kalau mau awet atap rumahmu pakai seng cap Jonga Merah.
"Kalau mau awet atap rumahmu pakai seng cap Jonga Merah.
Hem,
saya jadi penasaran, apa betul seng itu masih dikenali hingga kini? Mengingat semakin
banyak bermunculan berbagai jenis merek seng.
Maka
saya mengajukan pertanyaan, “Seng apa yang bagus dipakai untuk atap rumah?” Pertanyaan
itu saya kirimkan ke berbagai grup
whatsApp yang saya ikuti. Grup alumni SMA saya, grup keluarga, grup guru-guru sekolah saya, grup
guru-guru sekolah suami saya, grup orangtua siswa, dan bahkan ke grup murid-murid saya.
Saya
juga mengajukan pertanyaan langsung ke tukang-tukang
batu yang kebetulan sedang bekerja di rumah saya saat ini,
Tahukah
apa jawaban mereka?
70%
menjawab Seng Cap Jonga Merah
20%
menjawab Seng Sermani.
5 %
menjawab Seng Kijang Merah, termasuk jawaban dari anak sulung saya.
5%
menjawab tidak tahu. Mereka ini adalah murid-murid saya yang masih SMP
Menakjubkan!
Hampir 100% warga Makassar sangat
mengenal seng produksi PT. Sermani Steel ini, sekalipun penyebutan
mereknya berbeda-beda tetapi maksudnya sama.
Sumber foto: Atik Muttaqin |
Mengapa lebih banyak orang memilih seng
sebagai atap rumah?
Masyarakat
Indonesia pada umumnya menggunakan seng sebagai atap rumah, karena seng
memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan produk atap lainnya, misalnya: asbes dan genteng.
Atap
seng lebih ringan dibandingkan dengan asbes maupun genteng sehingga lebih mudah
pemasangannya. Gampang didapatkan, karena setiap toko bangunan menjual seng.
Tahan terhadap korosi. Selain itu, seng juga dapat dibeli dalam bentuk lembaran
maupun dalam jumlah yang besar.
Satu-satunya
kekurangan penggunaan seng sebagai atap rumah adalah suara yang berisik pada
saat ada hujan. Tetapi hal ini bisa diantisipasi dengan pemasangan plafon.
Bagi
masyarakat Sulawesi Selatan hingga Sulawesi Barat pemilihan seng pada umumnya
dipercayakan kepada satu merek saja (berdasakan survei kecil-kecilan di atas),
yaitu Seng Sermani atau Seng Cap Jonga
Merah. Tentu saja ini bukan tanpa alasan.
Lihatlah riwayatnya!
PT.
Sermani Steel yang memproduksi seng ini berdiri pada tahun 1996 lalu beroperasi
pada tahun 1970. Sejak saat itu, hasil produksinya berupa seng langsung memikat
hati masyarakat Sulawesi. Produk yang
dihasilkan sangat teruji dan memenuhi standar serta mengacu kepada ISO 9001.
Untuk
memenuhi standar ISO 9001 tidak gampang, karena harus mengikuti berbagai
prosedur yang berstandar internasional. ISO tdak sembarangan menetapkan tanpa
melihat berbagai faktor, karena hal ini terkait dengan masyarakat di seluruh dunia.
Standar ISO 9001 merupakan standar untuk mutu perusahaan dan produk yang dihasilkan.
Perusahaan
yang ingin mendapatkan standar ini, harus menggunakan sistem manajemen mutu ISO
9001 selama paling sedikit tiga bulan serta harus lulus audit sertifikasi.
Tidak
cukup sampai di situ. Seng Cap Jonga Merah telah teruji dan terbukti dapat
bertahan hingga 15 tahun. Hal ini dapat dilihat dari ketebalannya, lebih tebal
dari seng merek lain juga lebih berat.
Selain
itu, proses produksi seng ini melalui pencelupan atau galvanized mencapai suhu
5000C, tujuannya adalah untuk memastikan seluruh lembaran seng
terlapisi dengan baik.
Sermani Spandeck Galvalume
Akhir-akhir
ini masyarakat Indonesia mulai mengenal sekaligus menggunakan jenis atap lain,
yaitu spandeck. Spandeck merupakan atap
berbentuk gelombang yang bahannya adalah platzincalume G550 dengan ketebalan
yang bervariasi. Biasanya digunakan sebagai atap pabrik, gudang, dan atap
kanopi rumah. Pada umumnya spandeck terbuat dari aluminium dan seng.
Untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama masyarakat Sulawesi Selatan hingga
Sulawesi Barat, PT. Sermani Steel juga memproduksi spandeck dengan spesifikasi
sebagai berikut.
- Bahannya terbuat dari Baja Lapis Zinc Aluminium.
- Tegangan Leleh Minimum saat produksi 550 MPa,
- lebar efektifnya 750 mm,
- sedangkan jenis gelombangnya terdiri dari 5 gelombang.
Kebanggaan Masyarakat Sulawesi Selatan
Warga
Sulawesi Selatan terutama yang berdomisili di kota Makassar patut berbangga,
karena perusahaan sekeren ini ada di kota Makassar, dikelola serta kepemilikan saham didominasi putra daerah
Makassar.
Adalah
almarhum Bapak Syamsuddin Daeng
Mangawing seorang putra daerah merupakan pemilik 50% saham PT. Sermani Steel, sedangkan
50% lainnya dimiliki masing-masing 25% oleh Marubeni-Itochu Steel dan JFE
Steel. Saat ini direktur utamanya adalah putra bungsu almarhum Syamsuddin Daeng
Mangawing yaitu, Bapak Rudy S Syamsuddin.
H. Rudy S Syamsuddin (Managing Direstor PT. Sermani Steel). Sumber foto: Abby Onety |
Artinya,
keberadaan dan kemajuan PT. Sermani Steel sedikit banyaknya akan mempengaruhi
perekonomian rakyat Sulawesi Selatan.
Semoga
hasil produksi PT. Sermani Steel ini semakin berkualitas sehingga kian dicintai
oleh seluruh masyarakat Sulawesi Selatan bahkan dapat menyebar ke seluruh
Indonesia. Aamiin.
Ih Kak Dawiah, biar siswanya ditanyai juga hihihi.
ReplyDeleteKuat dih sengnya. Membanggakan juga buat kita sebagai warga Makassar.
Memang terbukti.
DeleteMurid-murid ituditanya untuk tes saja, apakah anak generasi Z mengenal yang namanya seng atau tidak. Ternyata TIDAK. hahaha...
Iyayah Bun, kekurangan pakai seng itu berisik. Saya sendiri di rumah pakainya genteng, bebrapa bagian terbuka di rumah pakainya yang berbahan plastik tuh apa namanya ya, asbes bukan ya
ReplyDeleteKalau di Sulawesi apalagi di kampung-kampung pada umumnya menggunakan seng mbak
DeleteSeng secara umum memang lebih aman dibanding asbes ya Bun.. semoga sukses terus utk seng Jonga Merah ��
ReplyDeleteAamiin. Terima kasih sayang
DeleteDI Jakarta, perumahan baru sudah pakai seng juga Bunda, tapi bentuknya sudah seperti genteng..
ReplyDeleteHebat Jonga Merah mampu jadi kebanggaan warga Sulawesi Selatan. Semoga makin sukses PT>Sermani Steel
Aamiin. Terima kasih ya mbak
DeleteDi Sanana, Maluku Utara masyarakat juga menggunakan seng sebagai atap. Seingatku belum pernah liat genteng di Sanana.
ReplyDeleteKalau di Makassar sudah beragam, tetapi seng masih dominan sih
DeleteWow Jongga Merah, produk lokal yang sangat dicintai oleh warga Sulawesi Selatan ya. Sampai anak-anak saja tahu merek ini, walaupun menyebutkan dengan nama yang berbeda-beda tapi maksudnya sama yaitu si Jongga Merah. Nice sharing Ka Dawiah 👍.
ReplyDeletehahaha ini mi seng legend dari Makassar
ReplyDeleteorang Makassar memang kayaknya hanya tahu satu merek seng.
dulu saya bahkan kira di seluruh Indonesia hanya ada merek seng ini
Wah, emang sudah jarang ya pemakaian atap send. Tapi di rumah ku ada yg masih pakai juga 😁😁
ReplyDeleteTempat saya masih banyak yang menggunakan genteng bun..soalnya deket dengan home industri genteng.hehehe
ReplyDeleteSebenarnya gunakan genteng adem, tetapi berat dan tidak tahan lama. Coba dekat rumahnya ada seng Sermani Steel pasti lebih irit gunakan seng
Deletebangunan yang menggunakan Seng memang lebih adem ya mba, dibanding menggunakan asbes. Selain itu juga tidak sehat menggunakan asbes.
ReplyDeleteSukses terus untuk Perusahaan sengnya.
Terima kasih untuk sharingnya mba :)
Terima kasih atas kunjungannya ya sayang, sukses juga untukmu.
DeleteWow...keren ya Sermani. Bunda Dawiah nanti surveynya skali dalam skala besar besaran ya. Nanti Abby bantu
ReplyDeleteInsya Allah siap, apalagi kalau disupport sama pak direktur, hehehe
DeleteKeren seng Jonga Merah yang buat kebanggaan Sulawesi Selatan. Semoga sukses seng Jonga Merah :)
ReplyDeleteAamiin, sukses juga ya sayang
Delete