Sebagai seorang guru, yang hampir setiap hari
bertemu dan berbicara dengan anak-anak, maka kata “hebat” adalah kata yang selalu saya ucapkan. Baik itu
untuk memuji murid saya manakala mereka telah mengerjakan tugasnya dengan baik,
ataupun sekedar memompa semangatnya agar dapat menyelesaikan tugas atau pekerjaan
yang saya berikan.
Bukan hanya kepada murid-murid saya, kata “hebat”
selalu pula saya katakan kepada
anak-anak saya. Saya mengucapkan kata
itu saat mereka masih kecil hingga saat ini, di mana tiga dari lima anak saya
sudah dewasa.
Jika ada anak saya berhasil menyelesaikan suatu
pekerjaannya dengan baik, atau berhasil lulus dari suatu ujian, misalnya lulus
masuk perguruan tinggi yang diidamkannya, maka secara spontan saya akan
memujinya seraya berkata, “Alhamdulillah, luar biasa Nak, kamu anak mama yang
hebat.”
Demikian pula, ketika putri bungsu saya tampil
membacakan puisi dengan sangat menawan, saya juga memujinya di depan
orang-orang, “Nabila hebat kan, bisa baca puisi dengan baik.”
Dan sejauh yang saya lihat, anak-anak saya juga
murid-murid selalu saja tersenyum bahagia, manakala saya memujinya seraya
mengucapkan kata hebat itu. Tidak ada masalah.
Mungkin karena kebiasaan itulah, saya juga
terkadang mengatakannya kepada orang dewasa, saat melihat keberhasilan mereka
atau mengetahui prestasi mereka.
“Wow, Anda hebat, bisa mencapai keberhasilan.”
Atau terkadang pula saya berucap, “Masya Allah, Anda memang hebat.”
Tetapi tahukah anda, ternyata tidak semua
orang menerima kata-kata itu. Ada yang protes, dengan alasan hanya Allah swt yang bisa disebut hebat. Bahkan
menolak saat saya mengatakan akan mendoakannya supaya menjadi hebat.
Sejenak saya tercenung. Apa yang salah dengan
kata “hebat” itu? Apakah manusia tidak berhak disebut hebat?
Baiklah, kita lihat saja dahulu pengertian kata
hebat menurut kamus bahasa Indonesia.
he.bat
[a] terlampau, amat sangat (dahsyat, ramai, kuat, seru, bagus, menakutkan, dsb): pertempuran itu -- sekali; kedua orang itu menampilkan permainan yg --; gempa bumi yg – (http://kamusbahasaindonesia.org/hebat).
[a] terlampau, amat sangat (dahsyat, ramai, kuat, seru, bagus, menakutkan, dsb): pertempuran itu -- sekali; kedua orang itu menampilkan permainan yg --; gempa bumi yg – (http://kamusbahasaindonesia.org/hebat).
Jika meresapi arti hebat sebagai kata terlampau atau amat sangat.
Maka sepertinya, manusia memang tidak bisa diberi label kata hebat, sebagus
apapun dirinya, baik ditinjau dari kemampuannya, prestasinya atau apapun. Karena
hanya yang Maha Kuasa yang berhak memiliki sifat terlampau atau amat
sangat tersebut.
Namun jika kita meninjau contoh yang diberikan
dalam kamus tersebut, dahsyat, ramai,
seru, bagus, menakutkan, dan
sebagainya. Atau kalau kita meresapi contoh lainnya, seperti; pertempuran itu hebat sekali; kedua orang
itu menampilkan permainan yang hebat; gempa bumi yang hebat. Maka kata “hebat”
sepertinya sah-sah saja diberikan kepada orang atau terhadap suatu peristiwa
yang tidak biasa-biasa saja.
Entahlah, kebiasaan saya yang mengucapkan kata “hebat”, mungkin saja menggambarkan kekurangan saya dalam hal ilmu agama. Bahwa kita
manusia biasa, tidak ada yang boleh disebut hebat kecuali yang memang pantas
memiliki sifat segalanya, yaitu Allah Subhanahu wataala.
Wallahualam Bissawab.
Hebat merupakan kata penyemangat yang juga sering saya katakan pada temen-temen kak.
ReplyDeleteIyah, saya juga sukanya bilang begitu, terutama kepada anak-anak. Dan sejauh yang saya lihat, mereka asyik-asyik saja menanggapinya. Terima kasih yah.
Deletemungkin loh mbak, orangnay gak suka diagung2kan gitu kali, tp memang gak ada salahnay bilang hebat sih
ReplyDeleteBegitulah, karakter manusia kan berbeda-beda. Terima kasih
Delete